Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Dari Kelemahan ke Kemuliaan

Gambar
Selasa, 30 September 2025 Dari Kelemahan ke Kemuliaan   Bacaan Alkitab : Keluaran 25:23-25   Saudara terkasih, ketika Allah memerintahkan Musa untuk membangun Kemah Suci, setiap detailnya ditetapkan dengan sangat teliti. Tidak ada satu pun yang dibiarkan tanpa ketentuan, bahkan sampai pada ukuran, bahan, dan hiasan terkecil, termasuk meja. Hal ini menunjukkan bahwa Kemah Suci adalah tempat Allah berdiam di tengah umat-Nya. Salah satu perabot yang diperintahkan Tuhan untuk dibuat adalah meja roti sajian. Meja ini bukan sekadar perabot biasa, melainkan mengandung makna rohani yang mendalam. Meja ini dibuat dengan kayu penaga yang di lapisi emas murni, ini melambangkan kehadiran Allah, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Mengapa dilapisi dengan emas? Agar ketika para imam masuk mereka bisa merasakan kehadiran Allah. Karena emas itu melambangkan kehadiran Allah. Saudara, kayu penaga adalah kayu yang sederhana dan cukup umum ditemukan di padang gurun. Ini berbicara tentang kemanusia...

Kristus: Jalan Perdamaian

Gambar
Senin, 29 September 2025 Kristus: Jalan Perdamaian Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 21-22           Saudara, dalam bagian terakhir tentang “tabut hukum” kita dapat melihat bahwa Allah kembali datang menemui Musa. Allah memerintahkan Musa untuk membuat tutup pendamaian yang diletakkan di atas tabut yang berisi loh batu. Tutup pendamaian dalam Perjanjian Lama adalah lempengan emas murni yang menutup Tabut Perjanjian (Kel. 25: 17). Di atas tutup pendamaian   ada dua kerub yang terbuat dari emas dengan sayap terentang ke atas, saling berhadapan, dan menghadap ke arah tutup itu (Kel. 25: 18-20). Fungsi sayap-sayap itu untuk menutupi tabut perjanjian yang berisi loh hukum (Kel. 25: 21); serta menjadi tempat Allah menampakkan diri dan   untuk berbicara kepada Musa (Kel. 25: 22).   Saudara, melalui kalimat “...Aku akan bertemu dengan engkau...” kita melihat pertemuan antara Allah dan Musa di hadapan penutup tabut perjanjian ,...

Karya Pendamaian Allah

Gambar
Sabtu, 27 September 2025 Karya Pendamaian Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 25:17-20 Di atas Tabut terdapat sebuah tutup yang disebut tutup pendamaian . Tutup ini bukan sekadar penutup biasa, melainkan lambang kehadiran Allah yang hadir di tengah umat-Nya. Di atasnya berdiri dua kerub, malaikat surgawi yang berhadap-hadapan, dengan sayap terentang melindungi dan menaungi tutup itu. Gambaran ini menghadirkan suasana yang kudus, agung, dan penuh wibawa. Tutup pendamaian menjadi titik pusat ibadah Israel, sebab di sanalah darah korban diteteskan pada Hari Pendamaian sebagai tanda pengampunan dosa. Dua kerub yang menghadap ke bawah seakan menekankan bahwa seluruh perhatian surgawi tertuju kepada karya pendamaian Allah. Mereka tidak melihat ke luar atau ke sekitar, tetapi ke arah tutup pendamaian —sebuah simbol bahwa inti dari hubungan manusia dengan Allah ada pada anugerah pendamaian-Nya. Di atas tutup pendamaian , Allah memerintahkan agar dibuat patung dua kerub dari emas murni. M...

God Images

Gambar
Jumat, 26 September 2025 God Images Bacaan Alkitab : Keluaran 25:13–16             Saudara yang terkasih, Keluaran 25:13-16 muncul dalam konteks pembangunan Tabernakel, di mana tabut perjanjian melambangkan hadirat Allah di tengah bangsa Israel dan menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Dalam bagian ini, Allah memberi perintah kepada Musa tentang bagaimana tabut perjanjian harus dibuat dan diperlakukan. Di sana dikatakan bahwa, tongkat emas harus dimasukkan ke dalam gelang tabut agar tabut itu dapat dipikul, dan di dalamnya harus ditempatkan loh hukum yang diberikan Tuhan.           Tujuan dari dibuatkan tongkat tersebuat ialah, agar tabut tersebut dapat dipikul dan tidak boleh disentuh secara langsung. Karena kalau disentuh secara langsung pasti orang yang menyentuhnya akan mati. Perintah slanjutnya, tongkat tersebut tidak boleh dicabut. Artinya, tabut selalu siap dipikul, selalu siap bergerak mengikuti pimpinan Tuha...

Teratur dan Terukur

Gambar
Kamis, 25 September 2025 Teratur dan Terukur   Bacaan Alkitab : Keluaran 25 : 10-12        Saudara, dalam bacaan ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengajarkan Bangsa Israel mengenai peraturan bagi mereka untuk beribadah kepada Allah .           Di dalam konteks sejarah seperti yang kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir, sebuah kondisi dimana Bangsa Israel bukan hanya diberikan pengetahuan baru mengenai hukum, tetapi Bangsa Israel juga perlu untuk mengetahui peraturan-peraturan peribadatan . Terlebih lagi untuk memaknai peribadatan   tersebut dengan baik. Oleh karena itu penting bagi Allah melalui Musa   selain membentuk mentalitas Bangsa Israel, juga menumbuhkan pengetahuan agar mereka bisa menjadi bangsa yang hidup bukan hanya mengerti bagaimana dapat berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga dapat berhubungan dengan pemaknaan yang benar dengan...

Bukan Sekedar Donasi Tapi Devosi

Gambar
Rabu, 24 September 2025 Bukan Sekedar Donasi Tapi Devosi   Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 1-9 Dalam Keluaran 25:1-9, Allah memerintahkan Musa agar umat Israel membawa persembahan sukarela untuk membangun Kemah Suci. Daftar persembahan itu bukan sekadar materi berharga seperti emas, perak, kain ungu, atau batu mulia, tetapi sebuah undangan bagi setiap orang untuk ikut ambil bagian dalam karya Allah. Menariknya, Allah tidak memaksa. Ia hanya meminta dari setiap orang yang "tergerak hatinya dengan rela." Artinya, pembangunan tempat Allah berdiam bukan sekadar soal bahan, tetapi tentang hati yang rela memberi. Dalam ayat ini juga, Kemah Suci menjadi simbol nyata bahwa Allah ingin tinggal di tengah umat-Nya. Bukan hanya sebagai Allah yang jauh di surga, tetapi Allah yang hadir, berjalan, dan menyertai. Kehadiran-Nya itu menjadi pusat ibadah, pusat kehidupan, dan pusat identitas umat. Tanpa Allah di tengah mereka, Israel hanyalah bangsa biasa, tetapi dengan hadirat-Nya mereka me...

Api Kudus, Kasih yang Merangkul

Gambar
Selasa, 23 September 2025 Api Kudus, Kasih yang Merangkul   Bacaan Alkitab : Keluaran 24: 15-18 Bagian terakhir dari pasal ini mencapai klimaks ketika Musa diundang masuk ke dalam kemuliaan Allah. Sejak awal kitab Keluaran, Musa berulang kali mengalami perjumpaan dengan Allah: pertama kali di semak duri yang menyala (Kel. 3:2), kemudian dipanggil sebagai perantara umat (Kel. 24:1–2), menyaksikan Allah bersama para pemimpin Israel dalam perjamuan perjanjian (Kel. 24:9–11), dan berbicara dengan Allah di gunung dalam awan kemuliaan (Kel. 24:15–16). Hari ini kita melihat puncaknya: Allah mengundang Musa bukan hanya untuk melihat, melainkan juga untuk berdiam di dalam kemuliaan-Nya. Kemuliaan TUHAN berdiam di atas Gunung Sinai, tertutup awan selama enam hari, dan tampak bagi Israel bahwa kemuliaan itu   seperti api yang menghanguskan. Namun, Allah memanggil Musa untuk tinggal empat puluh hari empat puluh malam dalam hadirat-Nya. Hal ini menegaskan bahwa meskipun Allah adalah “...

Scripture : Written By God

Gambar
Senin, 22 September 2025 Scripture : Written By God   Bacaan Alkitab : Keluaran 24: 12-14           Bagian berikutnya dari pasal 24 dituliskan bahwa Allah memanggil kembali Musa untuk naik ke gunung Sinai. Ia memerintahkan Musa untuk naik dan juga tinggal di atas gunung. Musa menaati perintah tersebut dan membawa serta Yosua, abdinya untuk naik ke gunung Sinai. Lalu, Musa mendelegasikan kepemimpinannya kepada Harun dan Hur untuk membantu bangsa Israel menyelesaikan masalah jika ada perkara yang timbul di antara mereka. (ay. 12-14).           Peristiwa ini terjadi di gunung Sinai setelah sebelumnya Allah juga memanggil Musa bersama dengan Harun, Nadab, Abihu serta 70 tua-tua Israel (ay. 1-2). Pada pertemuan kedua ini, Allah bermaksud untuk memberikan, “...loh batu berisi hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.” Loh Batu dalam bahasa ibrani yaitu luhot eben ...

Diundang Dalam Persekutuan Allah

Gambar
Sabtu, 20 September 2025 Diundang Dalam Persekutuan Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 24:9-11 Musa, Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel menaiki gunung untuk menghadap Allah. Di hadapan mereka terbentang pemandangan yang tak terlukiskan—di bawah kaki Allah tampak sesuatu seperti lantai dari batu lazur, biru jernih, berkilau bagai langit yang tanpa awan. Tidak ada manusia yang bisa menggambarkannya dengan sempurna, sebab itu adalah kemuliaan Allah sendiri. Namun , yang lebih menakjubkan bukan hanya apa yang mereka lihat melainkan apa yang mereka alami. Firman Tuhan mencatat, “Mereka memandang Allah, lalu makan dan minum.” Betapa aneh terdengar kalimat itu. Bagaimana mungkin manusia yang berdosa bisa makan dan minum di hadapan Allah yang kudus, tanpa binasa? Biasanya, mendekati Allah tanpa syarat yang benar berakhir dengan maut. Namun di sini, Allah tidak menghanguskan mereka, melainkan mengundang mereka untuk duduk, bersekutu, bahkan makan-minum dalam hadirat-...

Pengorbanan yang Mengubah Cara Beribadah

Gambar
Jumat, 19 September 2025 Pengorbanan yang Mengubah Cara Beribadah   Bacaan Alkitab : Keluaran 24:6-8 Dalam Keluaran 24:6-8 kita melihat bagaimana Allah mengikat perjanjian dengan bangsa Israel melalui Musa. Darah korban disiramkan pada mezbah dan kepada umat, melambangkan adanya ikatan kudus antara Allah dan umat-Nya. Darah itu menjadi tanda bahwa hubungan merupakan hal yang serius karena harus ada kehidupan yang dikorbankan. Di sini jelas bahwa, hubungan antar Allah dengan umat tidak mungkin terjadi tanpa darah korban. Saudara yang terkasih, dalam PL, darah binatang menjadi lambang penebusan dosa. Tanpa darah, umat Allah tidak dapat mendekat Allah yang kudus. Dalam PB, Kristus datang sebagai penggenapan, dalam Matius 26:28 mengatakan bahwa, “inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.” Kini kita dapat beribadah karena Yesus sudah mengorbankan diri-Nya bagi kita. Jadi Israel tidak beribadah karena tradisi semata, tetapi karena Allah lebih dahulu mengi...

Undangan Surgawi

Gambar
Kamis, 18 September 2025 Undangan Surgawi   Bacaan Alkitab : Keluaran 24: 3-5 Keluaran pasal 24 menceritakan gambaran atau bayangan tentang pertemuan Allah dengan umat-Nya melalui penyampaian firman, pengorbanan, dan perjamuan. Perikop ini memberi pola simbolis bagi ibadah yang kita lakukan setiap minggu. Pada ayat 1–2 kita melihat undangan Allah untuk datang dan menyembah-Nya. Lalu pada ayat 3–5, Musa menyampaikan firman Allah, dan umat merespons dengan janji untuk melakukannya. Dalam perjumpaan itu, Allah berinisiatif berbicara melalui Musa, dan umat menanggapi firman-Nya. Begitu juga dalam ibadah kita setiap minggu, ada interaksi nyata antara Allah yang menyampaikan firman dan umat yang merespons dengan jawaban untuk taat. Ibadah bukanlah tontonan. Kita bukan penonton yang duduk pasif melihat pertunjukan di panggung. Kita diundang masuk dalam pertemuan kudus dengan Allah, berdiri di hadapan altar-Nya. Jemaat diundang untuk aktif menyembah, menaikkan pujian dengan hati yang t...

Bukan Rutinitas, tetapi Respons

Gambar
Rabu, 17 September 2025 Bukan Rutinitas, tetapi Respons Bacaan Alkitab : Keluaran 24: 1-2           Keluaran 24 merupakan salah satu pasal terpenting dalam seluruh Perjanjian Lama. Pasal ini menguraikan pola ibadah menurut Alkitab dan menetapkan perjanjian Allah dengan umat-Nya atas dasar darah. Bagian ini diawali dengan pemanggilan Allah terhadap Musa, Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel untuk naik menghadap-Nya. Namun, hanya Musa yang diperbolehkan mendekat. Saudara, pola ini menunjukkan prinsip dasar ibadah. Pertama , ibadah selalu dimulai dengan panggilan Allah, dan bukan inisiatif manusia. Seperti umat Israel dipanggil ke Gunung Sinai, demikian pula jemaat dipanggil untuk berkumpul di hadapan-Nya (bdk. Mzm. 95:6; Ibr. 10:22). Kedua , terdapat batas kekudusan yang terlihat dari perintah untuk menyembah Allah dari jauh. Ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah kudus dan kekudusannya itu harus dihormati. Karena it...

Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah

Gambar
Selasa, 16 September 2025 Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah Bacaan Alkitab : Keluaran 23:32-33 Saudara yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan dalam Keluaran 23 ini diberikan kepada bangsa Israel saat mereka dipersiapkan untuk masuk ke tanah perjanjian. Tuhan memberi perintah yang tegas, jangan membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa penyembah berhala dan allah mereka. Mengapa demikian? Karena Tuhan tahu, perjanjian itu bukan hanya soal politik atau perdagangan, tetapi soal kesetiaan rohani. Jika Israel bersekutu dengan mereka, lambat laun hati mereka akan terjerat dan menyembah ilah asing. Tuhan menghendaki umat-Nya menjadi bangsa yang kudus, terpisah, dan eksklusif bagi Dia. Ia tidak mau kasih umat-Nya terbagi antara Dia dan berhala-berhala. Itulah sebabnya, larangan membuat perjanjian ini bukan semata-mata untuk menolak persahabatan, tetapi untuk menjaga kemurnian iman. Saudara, walaupun kita tidak hidup di zaman Israel kuno, pesan ini tetap sangat relevan bagi kita....

Kasih Allah dalam Penantian

Gambar
Senin, 15 September 2025 Kasih Allah dalam Penantian   Bacaan Alkitab : Keluaran 23: 29-31 Dalam ayat 29–31 dituliskan tentang cara Allah memberikan kemenangan kepada bangsa Israel. Pada saat janji ini disampaikan, bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan, yang dihuni oleh orang Kanaan, Het, Amori, Hewi, dan Yebus. Dalam ayat 29–30 dijelaskan bahwa kemenangan yang diberikan Allah diberikan   secara bertahap dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Alasannya karena   bangsa Israel belum siap untuk segera mengambil alih Tanah Kanaan. Jika musuh mereka langsung disingkirkan, maka tanah itu akan terlantar karena tidak ada orang yang mengurusnya, dan hewan liar akan berkembang biak lebih banyak daripada jumlah bangsa Israel. Akibatnya, tanah itu menjadi tandus   serta dikuasai oleh berbagai hewan liar. Saudara, jika kita mengingat kembali Kejadian 12:1–2, Allah melalui Abraham telah menjanjikan suatu negeri bagi keturunannya. Dalam ayat yang kita bac...

Bukan Aku Tapi Tuhan

Gambar
Sabtu, 13 September 2025 Bukan Aku Tapi Tuhan   Bacaan Alkitab : Keluaran 23:27-28 Saudara yang terkasih, ayat-ayat yang akan kita renungkan hari ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Masih membahas tentang penyertaan Tuhan terhadap bangsa Israel. Pada saat itu, bangsa Israel baru saja keluar dari Mesir. Mereka bukan bangsa militer yang terlatih, melainkan budak yang baru dimerdekakan. Tujuan perjalanan mereka adalah masuk ke tanah perjanjian, tanah Kanaan yang dijanjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Namun, di tanah itu sudah ada bangsa-bangsa besar dan kuat yaitu, orang Hewi, Kanaan, Het, dan lain-lain. Dari sisi manusia, Israel tidak mungkin mampu mengalahkan mereka. Karena, Israel sendiri tidak berpengalaman dalam perang, bahkan masih lemah secara militer dan politik. Tetapi Tuhan menegaskan bahwa Dialah yang akan mendahului dan berperang bagi mereka. Hal ini mengajarkan bahwa kemenangan orang percaya bukan karena kekuatan, kepintaran, atau strategi kita, tetapi ...

Setia Beribadah Kepada Allah

Gambar
Jumat, 12 September 2025 Setia Beribadah Kepada Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 23:23–26 Dalam Keluaran 23:23-26, Tuhan memberikan janji-janji luar biasa kepada umat Israel jika mereka taat dan setia menyembah-Nya. Tuhan berjanji untuk mengutus malaikat-Nya untuk membuka jalan, mengusir musuh, dan membawa mereka ke Tanah Perjanjian. Namun, ada satu syarat utama: mereka harus beribadah hanya kepada Tuhan . Ini bukan sekadar ritual, melainkan pengakuan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan, perlindungan, dan berkat. Kesetiaan dalam beribadah bukanlah tentang apa yang bisa kita dapatkan, melainkan tentang siapa yang kita sembah. Ibadah yang   sejati menuntut hati yang setia. Tuhan menuntut Israel agar tidak terjerumus untuk menyembah allah lain. Kesetiaan beribadah berarti memusatkan hidup hanya kepada Allah, tidak membagi hati dengan berhala modern seperti uang, kesenangan, atau kuasa. Dan Ibadah yang setia mendatangkan penyertaan Tuhan. Tuhan berjanji menyertai p...

Tuntunan Allah

Gambar
Kamis, 11 September 2025 Tuntunan Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 23: 20-22           Dalam bagian terakhir dari kitab perjanjian yang berisi hukum-hukum moral, sosial dan keagamaan. Muncul janji Allah mengenai kehadiran utusan-Nya yaitu seorang malaikat yang menyandang nama-Nya. Tugas dari malaikat ini adalah, “...berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” Dalam budaya timur dekat kuno, biasanya bangsa yang sedang berjalan menuju suatu tempat akan dipimpin oleh seorang penjaga atau pelindung (raja, panglima, atau dewa). Sehingga, dalam bacaan kita hari ini kita dapat melihat bahwa Allah sedang membentuk paradigma dan iman mereka bahwa pelindung mereka hanya Allah saja. Allah menggunakan penyebutan “malaikat” untuk menekankan bahwa perjalanan mereka akan di pimpin oleh malaikat atau utusan dari surga. Ciri dari utusan tersebut adalah : nama ( shame , karakter) Al...

Makna Dalam Persembahan

Gambar
Rabu, 10 September 2025 Makna Dalam Persembahan   Bacaan Alkitab : Keluaran 23 : 16-19           Saudara, dalam bacaan ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengajarkan Bangsa Israel mengenai peraturan bagi mereka untuk memberikan persembahan kepada Allah .           Di dalam konteks sejarah seperti yang kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir, sebuah kondisi dimana Bangsa Israel bukan hanya diberikan pengetahuan baru mengenai hukum, tetapi Bangsa Israel juga perlu untuk mengetahui peraturan-peraturan peribadatan dan dalam bagian ini untuk memberikan persembahan kepada Allah. Terlebih lagi untuk memaknai persembahan   tersebut dengan baik. Oleh karena itu penting bagi Allah melalui Musa selain membentuk mentalitas Bangsa Israel, juga menumbuhkan pengetahuan agar mereka bisa menjadi bangsa yang hidup bukan hanya mengerti bagaimana dapat berhubunga...

Merayakan Anugerah Allah

Gambar
Selasa, 9 September 2025 Merayakan Anugerah Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 23: 14-15 Dalam bagian pertama dari perikop, “peraturan tentang kebaktian dan hari-hari raya” ini dituliskan tentang peraturan dari salah satu hari raya dalam bangsa Israel. Hari raya tersebut adalah hari raya roti tidak beragi yang diperingati setelah perayaan paskah sebagai pengingat tentang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir dengan terburu-buru sehingga menyiapkan bekal roti yang tidak beragi. Praktik perayaan ini adalah selama tujuh hari, ragi dilarang di rumah Israel. Perayaan ini mengingatkan mereka saat mereka keluar   dari tanah Mesir secara tergesa-gesa, sehingga hanya dapat membuat roti yang tidak beragi. Pada perayaan-perayaan dalam bagian perikop ini bangsa Israel wajib datang kepada Tuhan dengan membawa persembahan berupa korban ucapan syukur di tempat yang telah ditentukan. Konsep ini selaras dengan budaya timur dekat kuno yang membawa persembahan jika datang menghadap pad...

Taat Beristirahat

Gambar
Senin, 8 September 2025 Taat Beristirahat Bacaan Alkitab : Keluaran 23:10-13 Dalam perikop ini — Peraturan tentang hak-hak manusia — Allah menghendaki agar pada tahun ketujuh umat-Nya bermurah hati dengan memberikan hasil tanah mereka bagi orang miskin di tengah bangsa. Bukan hanya sesama manusia, tetapi juga hewan liar mendapat kesempatan untuk menikmati hasil tanah itu. Demikian pula pada setiap hari ketujuh: ternak, lembu, dan keledai beristirahat; para pekerja, budak, dan orang asing dapat melepaskan lelah; bahkan tanah pun mendapat waktu untuk berhenti sejenak. Allah menghendaki ciptaan-Nya bermurah hati melalui ritme istirahat. Istirahat bukan hanya penting untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup, tetapi juga menjadi cara Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya. Bagi manusia dan makhluk hidup lain, istirahat adalah bagian dari pola hidup sehari-hari. Namun bagi umat Tuhan, istirahat memiliki makna lebih dalam: ia menjadi salah satu batas dalam mengelola dan menaklukkan bumi. ...