Pengorbanan yang Mengubah Cara Beribadah

Jumat, 19 September 2025
Pengorbanan yang Mengubah Cara Beribadah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 24:6-8

Dalam Keluaran 24:6-8 kita melihat bagaimana Allah mengikat perjanjian dengan bangsa Israel melalui Musa. Darah korban disiramkan pada mezbah dan kepada umat, melambangkan adanya ikatan kudus antara Allah dan umat-Nya. Darah itu menjadi tanda bahwa hubungan merupakan hal yang serius karena harus ada kehidupan yang dikorbankan. Di sini jelas bahwa, hubungan antar Allah dengan umat tidak mungkin terjadi tanpa darah korban.

Saudara yang terkasih, dalam PL, darah binatang menjadi lambang penebusan dosa. Tanpa darah, umat Allah tidak dapat mendekat Allah yang kudus. Dalam PB, Kristus datang sebagai penggenapan, dalam Matius 26:28 mengatakan bahwa, “inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.” Kini kita dapat beribadah karena Yesus sudah mengorbankan diri-Nya bagi kita. Jadi Israel tidak beribadah karena tradisi semata, tetapi karena Allah lebih dahulu mengikat perjanjian dengan mereka. Kita pun demikian tanpa pengorbanan Yesus, kita tidak dapat menghadap Allah. Karena itu, jangan pernah menganggap remeh keselamatan yang sudah ditebus dengan harga yang mahal.

Kemudian bangsa Israel merespon dengan menjawab, “segala firman Tuhan akan kami lakukan dan dengarkan.” Artinya, ibadah bukan hanya ritual, tetapi kesetiaan hidup sehari-hari. Tanpa ketaatan, ibadah hanya kosong dan tidak berkenan di hadapan Allah.

Saudara, kita sering menganggap ibadah hanyalah sekedar hadir di gereja, bernyanyi, dan mendengar firman. Namun ketahui bahwa, ibadah adalah perjumpaan dengan Allah melalui pengorbanan Kristus. Ingat bahwa, kalau kita bisa datang kehadapan Tuhan bukan karena kebaikan kita, melainkan karena darah Yesus yang membuka jalan (Ibr. 10:19-20). Oleh sebab itu, hendaklah kita beribadah dengan hati penuh syukur, karena Kristus sudah menebus kita, kemudian kalau kita beribadah, beribadalah dengan kesungguhan, karena ibadah bukan rutinitas, melainkan perjanjian hidup dengan Allah. Dan yang terakhir, hendaklah kita beribadah dengan ketaatan, karena kasih dan pengorbanan Kristus menuntun kita untuk hidup kudus. Jadi melalui firman Tuhan ini kita diingatkan bahwa, ibadah bukanlah tentang kita melainkan tentang Allah yang mengikat perjanjian melalui darah korban. Karena itulah kita tidak lagi mempersembahkan darah binatang, sebab Yesus sudah menjadi korban yang sempurna.

Saudara, apakah kita sungguh menyadari bahwa kita bisa beribadah kepada Allah hanya karena pengorbanan Yesus Kristus, bukan karena kebaikan kita? Kiranya dalam anugrah-Nya kita dibentuk menjadi pribadi yang sadar akan pengorbanan Kristus sehingga kita dapat beribadah dengan benar. Amin. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah