Kristus: Jalan Perdamaian
Kristus: Jalan Perdamaian
Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 21-22
Saudara, dalam bagian terakhir tentang “tabut hukum” kita
dapat melihat bahwa Allah kembali datang menemui Musa. Allah memerintahkan Musa
untuk membuat tutup pendamaian yang diletakkan di atas tabut yang berisi loh
batu. Tutup pendamaian dalam Perjanjian Lama adalah lempengan emas murni yang
menutup Tabut Perjanjian (Kel. 25: 17). Di atas tutup pendamaian ada dua kerub yang terbuat dari emas dengan
sayap terentang ke atas, saling berhadapan, dan menghadap ke arah tutup itu
(Kel. 25: 18-20). Fungsi sayap-sayap itu untuk menutupi
tabut perjanjian yang berisi loh hukum (Kel. 25: 21); serta menjadi
tempat Allah menampakkan diri dan untuk berbicara kepada Musa (Kel. 25:
22).
Saudara, melalui kalimat “...Aku akan bertemu dengan engkau...” kita melihat pertemuan antara Allah dan Musa di hadapan penutup tabut perjanjian, ini melambangkan kasih karunia Allah. Sebab, Manusia berdosa tidak mungkin dapat bertemu dengan Allah yang Kudus. Oleh sebab itu, jika kerub dan tabut melambangkan takhta Allah di tengah umat-Nya (Mzm. 80:2; 99: 1). Maka tutup pendamaian melambangkan anugerah Allah yang menutupi pelanggaran umat. Dalam Perjanjian Baru, “tutup pendamaian” atau “persembahan pendamaian” (hilasterion) (Rm. 3: 25; Ibr. 9:5) merupakan panggilan yang ditunjukkan kepada Yesus Kristus (Rm. 3: 25; Ibr. 9:5). Sebutan ini mengacu pada pengorbanan-Nya di atas kayu salib untuk menutupi segala pelanggaran umat-Nya (kasih). Sekaligus menyatakan penghakiman-Nya bagi semua orang yang menolak keselamatan dalam nama-Nya (keadilan).
Saudara, kasih Allah adalah kasih agape : pertama, kasih yang tidak bergantung pada respons manusia (Rm. 5: 8). Allah mengasihi meskipun manusia hidup memberontak terhadap-Nya sebab Allah adalah kasih (1 Yoh. 4: 8). Kedua, kasih yang rela berkorban yang ditunjukkan pada tindakan nyata yaitu kematian-Nya di kayu salib (Yoh. 3: 16). Ketiga, kasih yang mengampuni sebab mengutamakan pemulihan hubungan antara Allah dan manusia berdosa (1 Kor. 13: 5; Kol. 3: 13). Dengan demikian, kasih agape disebut sebagai kasih ilahi yang murni dan diberikan kepada semua orang. Kasih ini mampu menerima dosa seberat apa pun dan merangkul kembali semua para pendosa dalam anugerah-Nya. Oleh sebab itu jika pada saat ini dalam diri kita, muncul kesadaran akan keberadaan kita sebagai mahluk yang berdosa sehingga menyebabkan kita bergumul dengan dosa. Mari datang kepada Yesus Kristus sang persembahan pendamaian (Rm.3:25), akui pelanggaran-pelanggaran kita dan izinkan Allah untuk memulihkan diri kita kembali dalam kasih-Nya yang murni dan suci.
Saudara,
mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana
pengorbanan Kristus sebagai persembahan pendamaian (Rm. 3:25) menolong saudara
memahami kasih Allah? Mari renungkan sejenak dan izinkan perenungan ini
menguatkan iman saudara dalam perjalanan rohani saudara dengan Allah. Agar
godaan tidak menjauhkan saudara dari Allah dan ujian tidak melemahkan iman
saudara kepada-Nya. Allah senantiasa mengasihi saudara dan saya. (TH)

Komentar
Posting Komentar