Taat Beristirahat
Taat Beristirahat
Bacaan Alkitab : Keluaran 23:10-13
Dalam perikop ini —
Peraturan tentang hak-hak manusia — Allah menghendaki agar pada tahun ketujuh
umat-Nya bermurah hati dengan memberikan hasil tanah mereka bagi orang miskin
di tengah bangsa. Bukan hanya sesama manusia, tetapi juga hewan liar mendapat kesempatan
untuk menikmati hasil tanah itu. Demikian pula pada setiap hari ketujuh:
ternak, lembu, dan keledai beristirahat; para pekerja, budak, dan orang asing
dapat melepaskan lelah; bahkan tanah pun mendapat waktu untuk berhenti sejenak.
Allah menghendaki
ciptaan-Nya bermurah hati melalui ritme istirahat. Istirahat bukan hanya
penting untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup, tetapi juga menjadi cara
Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya. Bagi manusia dan makhluk hidup lain,
istirahat adalah bagian dari pola hidup sehari-hari. Namun bagi umat Tuhan,
istirahat memiliki makna lebih dalam: ia menjadi salah satu batas dalam
mengelola dan menaklukkan bumi.
Di tengah kehidupan
modern yang serba cepat — ketika banyak pekerjaan dapat dilakukan sekaligus,
hiburan mudah diakses, dan peluang mengelola pekerjaan semakin luas — umat
Tuhan diajar untuk menumbuhkan rasa cukup. Kita dilatih untuk membatasi
keinginan yang lahir dari keserakahan, diajak untuk bermurah hati kepada
sesama, agar dapat menikmati hidup yang sehat melalui istirahat, sekaligus
memberi ruang bagi orang lain untuk bertumbuh.
Sering kali istirahat
hanya dipandang sebagai waktu berhenti bekerja karena lelah. Sesungguhnya,
bukan itu maknanya. Istirahat adalah bentuk ketaatan pada kehendak Allah:
supaya hidup tetap terpelihara dan ciptaan lain pun memperoleh kesempatan
menikmati kebaikan-Nya. Milikilah pengertian tentang istirahat yang berguna
bagi sesama dan selaras dengan kehendak Allah.
Saudara, sudahkah anda memberi diri anda dan sesama untuk beristirahat dengan benar? mari taat pada perintah Allah untuk beristirahat sehingga kehidupan kita terpelihara. (TM)

Komentar
Posting Komentar