Scripture : Written By God
Scripture : Written By God
Bagian berikutnya dari pasal 24
dituliskan bahwa Allah memanggil kembali Musa untuk naik ke gunung Sinai. Ia
memerintahkan Musa untuk naik dan juga tinggal di atas gunung. Musa menaati
perintah tersebut dan membawa serta Yosua, abdinya untuk naik ke gunung Sinai.
Lalu, Musa mendelegasikan kepemimpinannya kepada Harun dan Hur untuk membantu
bangsa Israel menyelesaikan masalah jika ada perkara yang timbul di antara mereka.
(ay. 12-14).
Peristiwa ini terjadi di gunung Sinai
setelah sebelumnya Allah juga memanggil Musa bersama dengan Harun, Nadab, Abihu
serta 70 tua-tua Israel (ay. 1-2). Pada pertemuan kedua ini, Allah bermaksud
untuk memberikan, “...loh batu berisi hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan
untuk diajarkan kepada mereka.” Loh Batu dalam bahasa ibrani yaitu luhot
eben yang menunjuk pada dua batu lempengan yang berfungsi sebagai
sarana menyimpan hukum-hukum Allah secara turun temurun. Hukum-hukum yang dimaksud adalah sepuluh
perintah Allah (Kel. 20: 1-12) yang mengatur kewajiban umat Israel kepada Allah
dan sesama. Allah menuliskan sendiri hukum-hukum-Nya di atas loh batu dan hal
ini menekankan otoritas ilahi yang melekat pada hukum-hukum tersebut. Di
kemudian hari, hukum-hukum ini dituliskan oleh 40 orang penulis Alkitab
sehingga dapat di baca oleh umat Allah pada masa kini. Dengan demikian,
pembacaan Firman Tuhan di atas menunjukkan bahwa firman Tuhan berasal dari
Allah dan bukan perkataan manusia. Fakta penting ini seharusnya dapat membangun
kesadaran dalam diri kita bahwa kita perlu bertumbuh dalam sikap menghormati
Firman Tuhan.
Saudara,
pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang sudah mengikut Tuhan dalam
jangka waktu yang lama tetapi tidak mengalami perubahan? Salah satu penyebabnya
adalah karena kurangnya kesadaran untuk menghormati Firman Tuhan dengan cara :
melatih diri dalam membaca dan merenungkan firman Tuhan. Pemazmur menuliskan,
“Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.” Maz. 119: 97.
Merenungkan yang dimaksud bukan hanya membaca tetapi juga memikirkannya
berulang-ulang dalam pikiran kita sehingga tertanam dalam hati. Setelah itu,
mulai belajar untuk menerapkan kebenaran Firman Tuhan dalam seluruh tindakan
kita. Pola ini yaitu memikirkan berulang-ulang dan menerapkan firman Tuhan akan
membentuk pola pikir dan tindakan yang serupa dengan Kristus. Dengan demikian,
bagi orang Kristen perubahan hidup (pikiran dan tindakan) merupakan sesuatu
yang dapat terjadi sebab Firman Tuhan mentransformasi seluruh diri kita untuk
menjadi serupa dengan Kristus.
Saudara,
mari sejenak kita merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara,
sudahkah kita menghormati otoritas firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
Mari berdoa dan meminta kekuatan kepada Alalh agar kita senantiasa menghormati
firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. (TH)

Komentar
Posting Komentar