God Images

Jumat, 26 September 2025
God Images
Bacaan Alkitab : Keluaran 25:13–16

 

        Saudara yang terkasih, Keluaran 25:13-16 muncul dalam konteks pembangunan Tabernakel, di mana tabut perjanjian melambangkan hadirat Allah di tengah bangsa Israel dan menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Dalam bagian ini, Allah memberi perintah kepada Musa tentang bagaimana tabut perjanjian harus dibuat dan diperlakukan. Di sana dikatakan bahwa, tongkat emas harus dimasukkan ke dalam gelang tabut agar tabut itu dapat dipikul, dan di dalamnya harus ditempatkan loh hukum yang diberikan Tuhan.

        Tujuan dari dibuatkan tongkat tersebuat ialah, agar tabut tersebut dapat dipikul dan tidak boleh disentuh secara langsung. Karena kalau disentuh secara langsung pasti orang yang menyentuhnya akan mati. Perintah slanjutnya, tongkat tersebut tidak boleh dicabut. Artinya, tabut selalu siap dipikul, selalu siap bergerak mengikuti pimpinan Tuhan. Kemudian Allah juga memerintahkan Musa agar menaru loh hukum di dalam tabut. Ini melambangkan bahwa dasar hubungan Allah dengan umat-Nya adalah firman dan perjanjian-Nya. Saudara, semua itu bukan sekadar aturan teknis, melainkan menunjukkan betapa kudusnya kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

        Di zaman sekarang, kita tidak lagi memiliki tabut perjanjian secara fisik, tetapi kita memiliki Alkitab yang adalah firman Tuhan dan Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita. Untuk itu, sama seperti tabut harus diperlakukan dengan penuh hormat, kita pun dipanggil untuk menghormati hadirat Tuhan dalam hidup sehari-hari. Bukan hanya di gereja, tetapi juga dalam pekerjaan, keluarga, dan relasi. Kita juga harus memiliki kesiapan untuk dipimpin oleh Tuhan. Tongkat yang tidak boleh dicabut berbicara tentang kesiapan untuk bergerak. Hidup orang percaya harus senantiasa taat dan bergerak sesuai pimpinan Roh Kudus, dan bukannya dengan mengeraskan hati atau statis dalam kenyamanan hidup berdosa. Dan yang terakhir mengenai loh hukum yang ditempatkan di dalamnya, demikian pula kita dipanggil untuk menaruh firman itu di pusat kehidupan kita, bukan hanya di kepala, tetapi di hati dan tindakan kita.

        Saudara, dalam PL tabut melambangkan hadirat Allah di tengah umat-Nya. Tetapi di zaman sekarang, hadirat-Nya ada melalui Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Namun, tidak sedikit orang percaya yang sering kali kurang menghargai dan menghormati kehadiran Allah dalam hidupnya. Oleh karena itu, biarlah firman Tuhan yang datang pada kita hari ini mengingatkan kita bahwa, menghormati kekudusan Allah berarti hidup dengan kesadaran bahwa tubuh kita adalah bait Allah (1 Kor. 6:19). Karena itu Kita harus menjaga perkataan, perbuatan, dan pikiran.

        Saudara, apakah kita sudah benar-benar menghargai kehadiran Allah dalam hidup kita sehari-hari, atau justru sering mengabaikannya? Kiranya melalui firman Tuhan ini kita dibentuk menjadi pribadi yang selalu menghargai kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Amin. (RT)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah