Tuntunan Allah

Kamis, 11 September 2025
Tuntunan Allah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 23: 20-22


          Dalam bagian terakhir dari kitab perjanjian yang berisi hukum-hukum moral, sosial dan keagamaan. Muncul janji Allah mengenai kehadiran utusan-Nya yaitu seorang malaikat yang menyandang nama-Nya. Tugas dari malaikat ini adalah, “...berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” Dalam budaya timur dekat kuno, biasanya bangsa yang sedang berjalan menuju suatu tempat akan dipimpin oleh seorang penjaga atau pelindung (raja, panglima, atau dewa). Sehingga, dalam bacaan kita hari ini kita dapat melihat bahwa Allah sedang membentuk paradigma dan iman mereka bahwa pelindung mereka hanya Allah saja.

Allah menggunakan penyebutan “malaikat” untuk menekankan bahwa perjalanan mereka akan di pimpin oleh malaikat atau utusan dari surga. Ciri dari utusan tersebut adalah : nama (shame, karakter) Allah ada dalam dirinya. Beberapa ahli perjanjian lama menggambarkan malaikat tersebut sebagai Teofani atau penampakan Allah. Hal ini dapat kita lihat kembali dalam Keluaran 14: 19 yang menuliskan, “Kemudian Malaikat Allah, yang sebelumnya berjalan di depan di depan tentara Israel, pindah dan berjalan di belakang mereka. Tiang awan itu juga pindah ...” Dengan demikian, utusan Allah yang dimaksudkan dalam bagian Firman Tuhan yang kita baca hari ini menunjuk pada Allah yang menampakkan dirinya dalam wujud tiang awan dan tiang api. Perintah kepada umat Allah adalah untuk mendengarkan perkataannya dengan penuh perhatian sehingga dapat menaatinya dengan sungguh-sungguh. Hukuman jika tidak menaati adalah Allah akan menjadi musuh bangsa Israel.

Saudara demikian juga dalam perjalanan iman kita saat ini yaitu Allah akan menyertai jika kita menunjukkan ketaatan kepada-Nya dalam seluruh bidang kehidupan. Namun, kita akan kehilangan tuntunan Allah jika kita menjadi tidak taat kepada-Nya. Misalnya: dalam pelayanan kita mengetahui bahwa kita seharusnya menjadi rendah hati dengan menunjukkan ketergantungan kita pada Allah. Namun kemudian kita menjadi sombong dengan cara melakukan pelayanan dengan kekuatan sendiri. Sikap ini dapat menjebak kita dalam ambisi dan keuntungan diri sendiri, lelah secara rohani bahkan menjadikan kita “kosong” sebab kehilangan tuntunan Allah. Oleh sebab itu, mari kuatkan hati kita untuk senantiasa taat pada perintah-perintah-Nya. Agar dalam perjalanan iman kita dalam dunia ini, Allah sendiri yang akan berjalan di depan kita untuk menolong, menuntun dan memberikan kekuatan sehingga kita dapat melayani-Nya dengan sukacita senantiasa.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, ketaatan akan mendatangkan tuntunan Allah dalam perjalanan iman kita di dunia ini. Sudahkah kita menjadi taat kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan kita? Mari  mintalah kekuatan kepada-Nya agar kita menjadi semakin taat dan bergantung penuh pada tuntunan-Nya senantiasa. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah