Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah
Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah
Bacaan Alkitab : Keluaran 23:32-33
Saudara yang dikasihi
Tuhan, Firman Tuhan dalam Keluaran 23 ini diberikan kepada bangsa Israel saat
mereka dipersiapkan untuk masuk ke tanah perjanjian. Tuhan memberi perintah
yang tegas, jangan membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa penyembah berhala dan
allah mereka. Mengapa demikian? Karena Tuhan tahu, perjanjian itu bukan hanya
soal politik atau perdagangan, tetapi soal kesetiaan rohani. Jika Israel
bersekutu dengan mereka, lambat laun hati mereka akan terjerat dan menyembah
ilah asing.
Tuhan menghendaki
umat-Nya menjadi bangsa yang kudus, terpisah, dan eksklusif bagi Dia. Ia tidak
mau kasih umat-Nya terbagi antara Dia dan berhala-berhala. Itulah sebabnya,
larangan membuat perjanjian ini bukan semata-mata untuk menolak persahabatan,
tetapi untuk menjaga kemurnian iman.
Saudara, walaupun kita
tidak hidup di zaman Israel kuno, pesan ini tetap sangat relevan bagi kita.
Karena, dalam kehidupan modern, “perjanjian” itu bisa berarti kompromi dengan
dosa. Ketika kita bekerja sama dengan sistem atau kebiasaan yang bertentangan
dengan firman Tuhan, kita bisa terjerat dan akhirnya kehilangan kesetiaan pada
Kristus.
Kita harus waspada
terhadap ikatan yang menyesatkan. Misalnya, relasi atau kerjasama yang membuat
kita harus mengorbankan prinsip iman. Tuhan tidak melarang kita bergaul dengan
siapa pun, tetapi Ia melarang kita terikat pada sesuatu yang menyeret kita menjauh
dari Dia.
Saudara, kita harus
setia hanya kepada Allah. Karena Allah
kita adalah Allah yang cemburu (Kel. 34:14). Ia mau kita mengasihi Dia dengan
segenap hati, jiwa, dan kekuatan (Ul. 6:5). Itu berarti kita harus berani berkata
"tidak" pada segala bentuk perjanjian, kebiasaan, atau pola hidup
yang membuat iman kita terancam.
Saudara yang terkasih,
pesan dari Keluaran 23:32-33 ini jelas, kesetiaan kepada Allah lebih penting
daripada keuntungan, relasi, atau keamanan yang tampak dari perjanjian dengan
dunia. Umat Tuhan dipanggil untuk hidup berbeda, kudus, dan hanya menyembah Dia.
Mari kita jaga hati kita dari kompromi, agar iman kita tetap murni dan kita
tetap setia sampai akhir.
Saudara, apakah ada
kebiasaan, relasi, atau kerjasama yang saat ini membuat kita sulit setia
sepenuhnya kepada Tuhan? Jika ada, marilah kita menjauhkan diri kita dari
hal-hal yang demikian. Agar hubungan kita dengan Tuhan tetap terjaga. Amin. (RT)

Komentar
Posting Komentar