Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah

Selasa, 16 September 2025
Jangan Terjebak Dalam Perjanjian yang Salah
Bacaan Alkitab : Keluaran 23:32-33

Saudara yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan dalam Keluaran 23 ini diberikan kepada bangsa Israel saat mereka dipersiapkan untuk masuk ke tanah perjanjian. Tuhan memberi perintah yang tegas, jangan membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa penyembah berhala dan allah mereka. Mengapa demikian? Karena Tuhan tahu, perjanjian itu bukan hanya soal politik atau perdagangan, tetapi soal kesetiaan rohani. Jika Israel bersekutu dengan mereka, lambat laun hati mereka akan terjerat dan menyembah ilah asing.

Tuhan menghendaki umat-Nya menjadi bangsa yang kudus, terpisah, dan eksklusif bagi Dia. Ia tidak mau kasih umat-Nya terbagi antara Dia dan berhala-berhala. Itulah sebabnya, larangan membuat perjanjian ini bukan semata-mata untuk menolak persahabatan, tetapi untuk menjaga kemurnian iman.

Saudara, walaupun kita tidak hidup di zaman Israel kuno, pesan ini tetap sangat relevan bagi kita. Karena, dalam kehidupan modern, “perjanjian” itu bisa berarti kompromi dengan dosa. Ketika kita bekerja sama dengan sistem atau kebiasaan yang bertentangan dengan firman Tuhan, kita bisa terjerat dan akhirnya kehilangan kesetiaan pada Kristus.

Kita harus waspada terhadap ikatan yang menyesatkan. Misalnya, relasi atau kerjasama yang membuat kita harus mengorbankan prinsip iman. Tuhan tidak melarang kita bergaul dengan siapa pun, tetapi Ia melarang kita terikat pada sesuatu yang menyeret kita menjauh dari Dia.

Saudara, kita harus setia hanya kepada Allah. Karena  Allah kita adalah Allah yang cemburu (Kel. 34:14). Ia mau kita mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (Ul. 6:5). Itu berarti kita harus berani berkata "tidak" pada segala bentuk perjanjian, kebiasaan, atau pola hidup yang membuat iman kita terancam.

Saudara yang terkasih, pesan dari Keluaran 23:32-33 ini jelas, kesetiaan kepada Allah lebih penting daripada keuntungan, relasi, atau keamanan yang tampak dari perjanjian dengan dunia. Umat Tuhan dipanggil untuk hidup berbeda, kudus, dan hanya menyembah Dia. Mari kita jaga hati kita dari kompromi, agar iman kita tetap murni dan kita tetap setia sampai akhir.

Saudara, apakah ada kebiasaan, relasi, atau kerjasama yang saat ini membuat kita sulit setia sepenuhnya kepada Tuhan? Jika ada, marilah kita menjauhkan diri kita dari hal-hal yang demikian. Agar hubungan kita dengan Tuhan tetap terjaga. Amin. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah