Kasih Allah dalam Penantian

Senin, 15 September 2025
Kasih Allah dalam Penantian 
Bacaan Alkitab : Keluaran 23: 29-31

Dalam ayat 29–31 dituliskan tentang cara Allah memberikan kemenangan kepada bangsa Israel. Pada saat janji ini disampaikan, bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan, yang dihuni oleh orang Kanaan, Het, Amori, Hewi, dan Yebus. Dalam ayat 29–30 dijelaskan bahwa kemenangan yang diberikan Allah diberikan  secara bertahap dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Alasannya karena  bangsa Israel belum siap untuk segera mengambil alih Tanah Kanaan. Jika musuh mereka langsung disingkirkan, maka tanah itu akan terlantar karena tidak ada orang yang mengurusnya, dan hewan liar akan berkembang biak lebih banyak daripada jumlah bangsa Israel. Akibatnya, tanah itu menjadi tandus  serta dikuasai oleh berbagai hewan liar.

Saudara, jika kita mengingat kembali Kejadian 12:1–2, Allah melalui Abraham telah menjanjikan suatu negeri bagi keturunannya. Dalam ayat yang kita baca hari ini, Allah menjelaskan kondisi Tanah Kanaan yang telah diduduki oleh bangsa-bangsa lain serta banyak binatang liar yang menempatinya. Namun Allah berjanji bahwa negeri itu akan menjadi milik bangsa Israel. Allah berfirman, “Aku akan menghalau mereka secara berangsur-angsur dari hadapanmu, sampai engkau beranak cucu, dan engkau dapat menduduki negeri itu” (ay. 30). Dengan demikian, bangsa Israel akan mendapatkan kembali tanah perjanjian tersebut sesuai dengan cara Allah. Selanjutnya, Allah akan menyerahkan seluruh penduduk negeri itu ke dalam tangan Israel, sehingga mereka dapat tinggal di Tanah Kanaan (ay. 31).

Keluaran 23 : 29–31 mengingatkan kita bahwa cara Allah bekerja sering kali berbeda dari cara pikir kita. Bangsa Israel mengharapkan kemenangan instan, tetapi Allah memilih memberi kemenangan bertahap, karena Ia tahu apa yang terbaik bagi mereka. Jika kemenangan diberikan sekaligus, bangsa Israel belum siap mengelolanya, dan akibatnya bisa lebih buruk daripada kebaikan yang diterima. Demikian juga dalam hidup kita, sering kali kita ingin doa dan harapan dikabulkan secepatnya. Namun Allah bekerja setahap demi setahap, mempersiapkan hati, iman, dan kemampuan kita untuk menerima berkat-Nya. Proses penantian itu bukan tanda Allah tidak peduli, melainkan bukti kasih-Nya yang melindungi kita dari hal-hal yang mungkin merugikan bila kita menerimanya terlalu cepat. Maka, saat kita menghadapi penantian panjang atau merasa kemenangan datang perlahan, mari belajar percaya pada waktu Allah. Proses itu adalah bagian dari kasih dan rencana-Nya, agar kita siap mengelola berkat dengan benar.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Apa saja hal yang sedang Allah latih dalam diri saudara melalui proses penantian saat ini (misalnya iman, kesabaran, kerendahan hati, tanggung jawab)? Mari berdoa dan meminta Allah untuk menemukan apa yang menjadi tujuan-Nya saat Ia memproses kita. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah