Bukan Aku Tapi Tuhan

Sabtu, 13 September 2025
Bukan Aku Tapi Tuhan 
Bacaan Alkitab : Keluaran 23:27-28


Saudara yang terkasih, ayat-ayat yang akan kita renungkan hari ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Masih membahas tentang penyertaan Tuhan terhadap bangsa Israel. Pada saat itu, bangsa Israel baru saja keluar dari Mesir. Mereka bukan bangsa militer yang terlatih, melainkan budak yang baru dimerdekakan.

Tujuan perjalanan mereka adalah masuk ke tanah perjanjian, tanah Kanaan yang dijanjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Namun, di tanah itu sudah ada bangsa-bangsa besar dan kuat yaitu, orang Hewi, Kanaan, Het, dan lain-lain. Dari sisi manusia, Israel tidak mungkin mampu mengalahkan mereka. Karena, Israel sendiri tidak berpengalaman dalam perang, bahkan masih lemah secara militer dan politik. Tetapi Tuhan menegaskan bahwa Dialah yang akan mendahului dan berperang bagi mereka. Hal ini mengajarkan bahwa kemenangan orang percaya bukan karena kekuatan, kepintaran, atau strategi kita, tetapi karena Tuhan yang berjalan di depan dan bertindak bagi kita. Tugas kita hanyalah percaya, taat, dan tetap rendah hati.

Kita pun sebagai orang percaya pasti menghadapi peperangan hidup seperti, tantangan, masalah, sakit penyakit, ketidakpastian, bahkan pergumulan rohani. Namun Firman Tuhan ini datang kepada kita dan mengingatkan kita bahwa, Tuhan telah mendahului kita, Tuhan yang akan menyelesaikan setiap tantangan dan masalah yang kita hadapi. Namun kita sebagai orang percaya jangan ada yang memegahkan diri atas kemenangan keberhasilan yang kita capai. Sering kali ketika kita berhasil kita lupa dengan Tuhan yang menjadi sumber keberhasilan kita. Oleh sebab itu, setiap keberhasilan dalam hidup ini seharusnya membawa kita kepada sikap rendah hati dan bersyukur. Jangan sampai kita memegahkan diri dan melupakan Allah yang memberi kemenangan. Ingatlah, kemenangan tanpa Tuhan hanyalah kesombongan, tetapi kemenangan dari Tuhan membawa damai dan sukacita sejati. Saudara yang terkasih, melalui Firman Tuhan ini kita diingatkan bahwa, Saat menghadapi masalah, percayalah Tuhan sudah mendahului kita, dan jangan andalkan kekuatan sendiri, tapi serahkan peperangan kita kepada-Nya, serta setiap kemenangan kita, kembalikanlah kemuliaan hanya kepada Tuhan.

Saudara, pernahkah kita melupakan Tuhan setelah menerima berkat atau kemenangan dalam hidup ini? Jika ya, marilah kita berubah dan menjadi pribadi yang selalu mengucap syukur dengan karya Tuhan dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Amin. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah