Setia Beribadah Kepada Allah

Jumat, 12 September 2025
Setia Beribadah Kepada Allah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 23:23–26


Dalam Keluaran 23:23-26, Tuhan memberikan janji-janji luar biasa kepada umat Israel jika mereka taat dan setia menyembah-Nya. Tuhan berjanji untuk mengutus malaikat-Nya untuk membuka jalan, mengusir musuh, dan membawa mereka ke Tanah Perjanjian. Namun, ada satu syarat utama: mereka harus beribadah hanya kepada Tuhan. Ini bukan sekadar ritual, melainkan pengakuan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan, perlindungan, dan berkat. Kesetiaan dalam beribadah bukanlah tentang apa yang bisa kita dapatkan, melainkan tentang siapa yang kita sembah. Ibadah yang  sejati menuntut hati yang setia. Tuhan menuntut Israel agar tidak terjerumus untuk menyembah allah lain. Kesetiaan beribadah berarti memusatkan hidup hanya kepada Allah, tidak membagi hati dengan berhala modern seperti uang, kesenangan, atau kuasa. Dan Ibadah yang setia mendatangkan penyertaan Tuhan. Tuhan berjanji menyertai perjalanan umat-Nya. Ketika kita menjadikan ibadah sebagai pusat hidup, kita tidak berjalan sendirian. Tuhan hadir memberi kekuatan, menuntun, bahkan melawan musuh-musuh rohani dalam hidup kita.

Janji Tuhan jelas: Ia akan memberkati makanan, minuman, dan menjauhkan penyakit. Artinya, ibadah bukan hanya ritual, tetapi pintu berkat dan kesehatan bagi umat yang setia. Beribadah berarti membuka ruang bagi Tuhan untuk memelihara hidup kita secara utuh. Janji-janji ini bukan hanya untuk bangsa Israel di masa lalu, tetapi juga untuk kita hari ini. Tuhan yang sama yang berjanji kepada mereka, juga menjanjikan perlindungan dan berkat bagi kita yang setia menyembah-Nya. Kesetiaan kita dalam beribadah, baik dalam doa, membaca Firman, maupun melayani, adalah respons kita terhadap kasih dan anugerah-Nya yang indah. Dan dalam Keluaran 23:23-24 juga memberikan peringatan penting: jangan ikut-ikutan menyembah berhala atau dewa-dewa asing. Tuhan tahu bahwa godaan dunia ini begitu kuat, dan Dia mengingatkan umat-Nya untuk tetap fokus pada-Nya saja. Ini adalah tantangan terbesar bagi kita. Di era modern ini, "berhala" bisa berbentuk apa saja—kekayaan, jabatan, hiburan, bahkan diri kita sendiri.

Kesetiaan beribadah bukanlah tentang seberapa sering kita ke gereja atau seberapa panjang doa kita. Ini adalah tentang sikap hati yang mengakui bahwa Tuhan adalah segalanya. Itu adalah cerminan dari hati yang percaya dan mengandalkan-Nya sepenuhnya. Kesetiaan adalah sebuah pilihan utama. Pilihan untuk tetap mengutamakan Tuhan di tengah kesibukan, kekhawatiran, dan godaan. Beribadah bukan sekadar aktivitas mingguan, melainkan cara hidup di mana kita mengakui bahwa Tuhan adalah pusat dari segalanya.

Saudara, Keluaran 23:23–26 mengingatkan kita bahwa ibadah bukan sekadar kewajiban, tetapi sebuah hubungan perjanjian dengan Allah. Kesetiaan kita beribadah akan mendatangkan berkat, perlindungan, dan penyertaan Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Mari kita tetap setia beribadah, apa pun tantangannya, sebab dalam ibadah ada kuasa Allah yang memelihara dan memberkati.

Saudara sudahkah kita setia beribadah kepada Tuhan? Biarlah melalui Firman Tuhan hari ini, kita menyadari bahwa kita harus setia dan dan memusatkan hidup hanya kepada Allah. (FS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah