Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Berdiri Tegak dan Terhubung

Gambar
Senin, 13 Oktober 2025 Berdiri Tegak dan Terhubung   Bacaan Alkitab : Keluaran 26 : 15 – 18 Ketika Tuhan memerintahkan Musa membuat Tabernakel, Ia meminta agar dibuat papan-papan dari kayu penaga yang berdiri tegak dan saling terhubung dengan pasak. Sekilas ini hanyalah detail teknis bangunan, tetapi sesungguhnya tersimpan pesan rohani yang dalam: hadirat Allah hanya berdiam di tengah kesatuan . Papan yang saling terikat, menjadi rumah bagi hadirat Allah. Begitu pula dengan kehidupan umat percaya. Seorang diri kita hanya seperti papan tunggal bernilai, tetapi terbatas. Baru ketika kita bersatu dalam kasih, saling menopang dan terhubung dalam roh yang sama, hadirat Tuhan dapat dinyatakan di antara kita. Kesatuan bukan sekadar kebersamaan lahiriah, melainkan keterhubungan hati dalam kasih dan ketaatan . Papan-papan itu tidak hanya berdampingan, tetapi benar-benar tersambung dengan pasak, itu tanda hubungan yang kuat dan tetap. Demikian pula, kesatuan orang percaya tidak terja...

Kuasa Darah

Gambar
Sabtu, 11 Oktober 2025 Kuasa Darah   Bacaan Alkitab : Keluaran 26:14 Saudara terkasih, ayat ini mengakhiri bagian instruksi pembangunan Kemah Suci. Setelah berbagai tirai dan kain bulu kambing, Allah memerintahkan agar tabernakel itu ditutup dengan kulit Binatang yang diwarnai merah sebagai penutup luar terakhir. Sekilas, ini tampak hanya seperti detail arsitektur. Tetapi kita tahu, setiap detail Tabernakel memiliki pesan rohani yang Allah berikan bagi umat-Nya. Tidak ada yang sia-sia. Warna merah pada kulit domba jantan bukanlah kebetulan. Karena kalau kita pelajari, k ulit domba jantan melambangkan korban persembahan. Dalam PL, domba jantan kerap dipakai untuk korban bakaran atau korban penghapusan dosa. Sedangkan d iwarnai merah adalah simbol darah, pengorbanan, dan penebusan. Jadi bukan sekedar kain biasa, tetapi kain yang berbicara tentang penghapusan dosa melalui darah. Sama halnya dengan penebusan Kristus melalui darah-Nya menjadi penutup dan perlindungan atas umat-...

Bukan Sisa, Tapi Sempurna

Gambar
Jumat, 10 Oktober 2025 Bukan Sisa, Tapi Sempurna   Bacaan Alkitab : Keluaran 26:11-13 Keluaran 26:11-13, khususnya, menyoroti bagaimana setiap bagian kemah suci terhubung erat dan bagaimana detail diperhatikan dengan saksama. Ayat-ayat ini bukan hanya tentang pembangunan fisik sebuah kemah, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai individu dan sebagai komunitas iman harus saling terhubung, saling melindungi, dan melayani dengan sepenuh hati. Pada ayat 11 menekankan pentingnya kaitan tembaga yang menghubungkan semua bagian kemah menjadi satu kesatuan. Ini mengingatkan kita bahwa dalam iman dan komunitas, kita dipanggil untuk bersatu dan saling terhubung. Setiap individu, seperti bagian-bagian kemah, memiliki peran penting dan hanya berfungsi maksimal ketika terhubung dengan yang lain. Kait-kait tembaga yang kokoh dipasang untuk menyatukan tirai-tirai itu. Dengan begitu, kemah suci tidak hanya berdiri indah tetapi juga terlindungi dengan sempurna. Allah bukan hanya memperhatika...

Allah Sang Perekat

Gambar
Rabu, 15 Oktober 2025 Allah Sang Perekat   Bacaan Alkitab : Keluaran 26:22-25           Saudara, dalam bacaan ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengajarkan Bangsa Israel mengenai peraturan bagi mereka untuk beribadah kepada Allah .           Di dalam konteks sejarah seperti yang kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir, sebuah kondisi dimana Bangsa Israel bukan hanya diberikan pengetahuan baru mengenai hukum, tetapi Bangsa Israel juga perlu untuk mengetahui peraturan-peraturan peribadatan. Terlebih lagi untuk memaknai peribadatan   tersebut dengan baik. Salah satu yang disajikan dalam kisah perjalanan pemaknaan Bangsa Israel tersebut adalah ketika Allah rindu untuk hadir di tengah-tengah Bangsa Israel melalui pembangunan Kemah Suci pada saat itu.           Ada sebuah istilah dalam dunia arsitektur...

Disiplin: Fondasi Hidup yang Kokoh

Gambar
Kamis, 9 Oktober 2025 Disiplin: Fondasi Hidup yang Kokoh   Bacaan Alkitab : Keluaran 26:7–10           Saudara terkasih, hari ini kita akan melanjutkan renungan kita yang masih membahas tentang pembangunan kemah suci. Kita tahu bahwa, kemah suci dibangun dengan ukuran, jumlah, dan bahan yang sangat rinci. Hal ini menunjukkan bahwa, Kemah Suci bukan sekadar tenda biasa melainkan tempat kediaman Allah di tengah umat-Nya.  Di Ayat 7-8 menuliskan bahwa, bulu kambing dibuat menjadi sebelas tenda, masing-masing sama panjang dan sama lebarnya. Hal ini Menunjukkan konsistensi dan keteraturan ukuran. Ayat 9 menuliskan, lima tenda disatukan, enam tenda disatukan, satu dilipat ke depan kemah. Di sini   ada pembagian yang jelas dan penempatan yang tepat. Sedangkan ayat 10 Ada kait tembaga dan gelang untuk menyatukan semuanya. Tujuannya supaya seluruh kemah menjadi satu kesatuan yang utuh. Dari sini kita belajar bahwa kehidupan umat Tuhan juga harus men...

Terkoneksi Bukan Sendiri

Gambar
Rabu, 8 Oktober 2025 Terkoneksi Bukan Sendiri   Bacaan Alkitab : Keluaran 26:5-6 Kemah suci bukanlah sekadar tenda atau tempat berlindung sementara, melainkan manifestasi nyata kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Setiap detailnya, dari ukuran hingga bahan yang digunakan, diatur dengan cermat sesuai perintah ilahi. Bayangkanlah kain linen halus yang dipintal dengan teliti, membentuk bidang-bidang besar yang akan menjadi dinding Kemah Suci. Pada setiap bidang, terpasang lima puluh gelang, masing-masing melambangkan keterhubungan dan ketergantungan. Gelang-gelang ini tidak berdiri sendiri, melainkan berpasangan, saling berhadapan, seolah menanti untuk disatukan. Lebih dari sekadar instruksi teknis, ayat-ayat ini mengandung makna spiritual yang mendalam. Gelang-gelang itu melambangkan setiap individu dalam komunitas iman. Kita semua memiliki peran dan fungsi masing-masing, namun kita tidak dapat berdiri sendiri. Kita membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi dan mendukung. Sepe...

Allah yang Menetap

Gambar
Selasa, 7 Oktober 2025 Allah yang Menetap Bacaan Alkitab: Keluaran 26:1–4 Pasal 26 merupakan satu pasal yang menggambarkan dengan teliti cara pembuatan Kemah Suci yang dikehendaki oleh Allah. Kemah Suci (kemah pertemuan atau tabernakel) adalah tempat persemayaman Allah yang diperintahkan untuk dibangun oleh Musa setelah bangsa Israel keluar dari Mesir. Kemah ini menjadi simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan dirancang agar dapat dibongkar-pasang, sehingga bisa didirikan di mana pun bangsa Israel berada. Untuk membangun kemah ini, Allah memberikan instruksi secara detail dan teliti untuk setiap bagiannya. Pada ayat 1–4 dituliskan tentang kain penutup kemah, mulai dari bahan dasar kain, warna, ukuran, hingga cara menyambungkan kain-kain tersebut. Fungsi kain-kain ini melambangkan kekudusan Allah yang ditandai dengan dan dikhususkan suatu tempat yang akan digunakan untuk bertemu Allah. Selain itu, kerubim yang disulam pada kain merupakan simbol malaikat yang bertugas menj...

Refleksi Terang Allah

Gambar
Senin, 6 Oktober 2025 Refleksi Terang Allah  Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 37-40 Kandil dibuat dari sepotong emas tempaan murni seberat satu talenta. Jika dikonversi ke ukuran sekarang, satu talenta setara dengan kurang lebih 34–36 kg. Dengan harga emas saat ini, nilai sebuah kandil bisa mencapai sekitar 40,8 miliar rupiah. Emas selalu melambangkan kemurnian, kemewahan, dan kemuliaan. Kandil adalah satu-satunya sumber penerangan di Kemah Suci. Karena Kemah Suci tidak memiliki jendela atau lubang cahaya, maka kandillah yang berfungsi sebagai lampu penerang. Permukaan kandil dan seluruh perabotan dalam Kemah Suci yang dilapisi emas murni akan memantulkan cahaya dari api lampu ke seluruh ruangan. Akibatnya, Kemah Suci tampak berkilauan. Terang di dalam Kemah Suci menggambarkan kemuliaan Allah yang menghalau kegelapan. Saudara, dalam Doa Bapa Kami terdapat kalimat: “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Bagaimana kerajaan surga hadir di bumi? Melal...

Hidupku, Cahayamu

Gambar
Sabtu, 4 Oktober 2025 Hidupku, Cahayamu Bacaan Alkitab : Keluaran 25:34-36 Saudara terkasih, hari ini kita akan melanjutkan renungan kita tentang kandil emas. Kandil emas, atau yang kita kenal sebagai menorah , adalah salah satu perabot utama dalam Kemah Suci yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Menorah ini memiliki tujuh cabang , terbuat dari emas murni , dan seluruhnya harus ditempa dari satu bagian emas , bukan dibuat dari potongan-potongan yang disambung. Kandil ini ditempatkan di Ruang Kudus , dan berfungsi sebagai satu-satunya sumber cahaya di tempat itu. Hal menarik lainnya adalah bahwa kandil ini dihiasi dengan bunga badam, kelopak, dan kuncup , yang tidak hanya menunjukkan keindahan seni, tetapi juga mengandung makna rohani . Bunga badam adalah simbol kehidupan baru dan kesetiaan Allah, karena pohon badam adalah tanaman yang pertama berbunga setelah musim dingin. Hal ini menjadi simbol bahwa Tuhan selalu setia membangkitkan kehidupan yang baru dalam umat-Nya. Kunc...

Pelita Hidup

Gambar
Jumat, 3 Oktober 2025 Pelita Hidup Bacaan Alkitab : Keluaran 25 : 31 – 33 Dalam setiap detail yang Allah berikan kepada Musa di puncak Sinai, ada makna yang mendalam. Tak sekadar petunjuk teknis, tetapi sebuah peta perjalanan rohani. Salah satunya adalah kaki pelita atau kandil . Ia bukan hanya sumber cahaya, melainkan representasi dari terang Ilahi yang akan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Allah memerintahkan Musa untuk membuat kandil. "Buatlah sebuah kaki pelita dari emas murni yang diukir," firman-Nya. Ini bukan emas sembarangan, melainkan emas murni, lambang kemuliaan dan kekudusan. Kandil ini harus ditempa, diukir dengan ketelitian luar biasa, bukan sekadar dibentuk. Seperti kehidupan kita, yang tak bisa begitu saja menjadi kudus, melainkan harus dibentuk, diproses, dan dimurnikan oleh tangan Sang Pencipta. Kemudian, Tuhan memberikan deskripsi yang lebih rinci yaitu enam tangkai bercabang , tiga di setiap sisi, keluar dari batangnya. Di setiap tangkai, ada...

Encounter With God

Gambar
Kamis, 2 Oktober 2025 Encounter With God   Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 29-30           Saudara, Keluaran 25: 29-30 merupakan ayat terakhir yang menutup bagian perikop tentang meja roti sajian. Dalam bagian akhir ini, dituliskan tentang cara pembuatan pinggan emas (mangkuk besar) yang dibuat dari emas murni. Bahan dasar pembuatan pinggan adalah emas murni menandakan bahwa perjamuan adalah milik Allah.   Di atas pinggan emas ini akan diletakkan roti sejumlah 12 buah yang melambangkan 12 suku Israel. Roti-roti ini akan senantiasa ada di hadapan Tuhan, diganti setiap Sabat dan kemudian dimakan para imam. Sehingga meja itu tidak pernah kosong . Dengan demikian, melalui bagian akhir ini kita dapat melihat bahwa bagian perikop tentang meja roti sajian ini merupakan simbol perjumpaan Allah dengan umat Israel melalui jamuan makan yang di atur oleh Allah. Dan, kini Allah dalam wujud Yesus Kristus yang turun ke dalam dunia menjadi puncak ...

Perjalanan bersama Tuhan

Gambar
Rabu, 1 Oktober 2025 Perjalanan bersama Tuhan   Bacaan Alkitab : Keluaran 25:26-28 Kisah tentang Kemah Suci sering kali membuat kita membayangkan keagungan dan kemegahan. Kita terpukau oleh tabut perjanjian, mezbah dupa emas, dan tirai yang menjulang tinggi, seolah-olah semuanya sudah sempurna sejak awal. Namun, ada detail-detail kecil yang sering luput dari perhatian, yang justru menyimpan makna paling dalam. Keluaran 25:26-28 berbicara tentang sebuah hal yang mungkin kita anggap remeh yaitu gelang-gelang emas dan kayu pengusung . Musa menerima perintah yang sangat spesifik. Tuhan tak hanya menyuruhnya membuat perabot yang indah, tapi juga memastikan bahwa perabot itu bisa dipindahkan. Meja Roti Sajian, tempat roti hadirat diletakkan, bukan sekadar perabot statis. Pada keempat sudutnya, di atas kaki-kakinya, Musa harus memasang gelang-gelang emas. Gelang ini bukan hiasan semata, melainkan dengan tujuan fungsional. Melaluinya, tongkat-tongkat dari kayu penaga berlapis emas akan ...