Larangan yang Menyelamatkan

Jumat, 17 Oktober 2025
Larangan yang Menyelamatkan
Bacaan Alkitab : Keluaran 26:31-34


Dalam bagian ini, Tuhan memberikan petunjuk yang sangat rinci kepada Musa mengenai pembuatan tabir di dalam Kemah Suci. Tabir ini memisahkan antara Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus, yaitu tempat di mana tabut perjanjian diletakkan atau simbol kehadiran Allah sendiri. Di sana dijelaskan bahwa, tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam Tempat Maha Kudus kecuali imam besar, itu pun hanya sekali dalam setahun pada hari pendamaian, dengan membawa darah korban sebagai penebus dosa umat.

Tabir itu menjadi lambang pemisah antara manusia berdosa dan Allah yang kudus. Di satu sisi, tabir menunjukkan betapa mulianya hadirat Tuhan, tetapi di sisi lain, tabir juga menegaskan jarak yang terbentang akibat dosa manusia. Tuhan ingin berdiam di tengah umat-Nya, namun kekudusan-Nya tidak bisa disatukan dengan dosa. Jadi larangan ini bukan karena Allah ingin menjauh dari manusia melainkan, karena kekudusan-Nya yang sempurna tidak dapat dipadukan dengan keberdosaan manusia.

Saudara yang terkasih, setiap larangan yang Tuhan berikan pada kita bukan tanpa alasan. Kalau kita lihat dalam kitab Kejadian pasal 2, di sana berisi larangan Tuhan kepada Adam dan Hawa agar tidak memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Larangan itu diberikan karena Tuhan tidak mau manusia sama seperti iblis yang memiliki sifat melawan dan memberontak. Namun pada akhirnya Adam dan Hawa tidak menaati larangan tersebut sehingga mereka berdosa di hadapan Tuhan dan diusir dari taman Eden. Dan karena Adam dan Hawa sehingga kita mewarisi dosa itu. Karena itu, salah satu karakter dosa manusia adalah selalu berusaha untuk melawan dan memberontak. Kalau kita tarik ke pembangunan kemah suci, kehadiran Allah ditengah-tengah bangsa Israel menuntut mereka untuk hormat terhadap hadiratnya. Dan larangan-larangan itu menjaga bangsa Israel agar tidak menghancurkan mereka dari dosa mereka sendiri. 

Sama halnya dengan kehidupan kita di masa kini, sering kali sikap melawan dan memberontak terhadap larangan dan perintah Tuhan masih ada dalam kehidupan kita, namun ketahuilah larangan yang Tuhan berikan kepada kita itu mencegah kita untuk menghancurkan diri kita dari dosa kita sendiri. Untuk itu marilah kita hidup taat akan perintah dan larangan Tuhan serta melihat itu sebagai kasih dan perlindungan Tuhan bagi kita.

Saudara, apakah kita melihat larangan Tuhan sebagai bentuk kasih dan perlindungan, bukan sebagai hukuman? Kiranya melalui firman Tuhan ini kita mengerti bahwa, larangan dan perintah yang Tuhan berikan pada kita merupakan kasih Tuhan yang menjaga dan melindungi kita dari maut. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah