Allah Sang Perekat
Allah Sang Perekat
Saudara, dalam bacaan ayat ini
diceritakan mengenai Musa yang mengajarkan Bangsa Israel mengenai peraturan
bagi mereka untuk beribadah kepada Allah .
Di dalam konteks sejarah seperti yang
kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir,
sebuah kondisi dimana Bangsa Israel bukan hanya diberikan pengetahuan baru
mengenai hukum, tetapi Bangsa Israel juga perlu untuk mengetahui
peraturan-peraturan peribadatan. Terlebih lagi untuk memaknai peribadatan tersebut dengan baik. Salah satu yang
disajikan dalam kisah perjalanan pemaknaan Bangsa Israel tersebut adalah ketika
Allah rindu untuk hadir di tengah-tengah Bangsa Israel melalui pembangunan
Kemah Suci pada saat itu.
Ada sebuah istilah dalam dunia
arsitektur “FORM FOLLOW FUNCTION”, dimana bentuk sebuah bangunan mengikuti
fungsinya. Dalam Kitab Keluaran 26 : 22-25 kita bisa melihat bahwa buat Allah
dalam pendirian kemah suci “FORM FOLLOW MEANING”, dimana syarat-syarat yang
diperintahkan Allah kepada Bangsa Israel ketika mereka membangun kemah suci
memiliki makna salain tentunya sebagai pertanda kehadiran Allah di
tengah-tengah Bangsa Israel. Syarat-syarat tersebut tentunya tanpa makna . Pada
ayat 24 kita bisa melihat salah satu syarat pembangunan kemah suci itu dimana
kedua papan pembangun kemah suci haruslah kembar pasaknya di sebelah atas dan
bawah. Tentunya hal ini bukanlah tanpa makna. Allah mau Bangsa Israel menyadari
bahwa Allah adalah sang perekat diantara Bangsa Israel itu sendiri. Bukan
karena minat dan impian yang sama Bangsa Israel merekat satu sama lainnya.
Tetapi, Allah sang perekat yang merekatkan kehidupan bangsa Israel dan umat
percaya dalam segala zaman.
Bagaimana dengan kita pada masa kini? Apakah yang merekatkan kita dalam komunitas rohani kita? Apakah masih minat, suara, dan tujuan yang sama? Apakah kita masih menyadari bahwa apa yang merekatkan kita seharusnya Allah sendiri? (SH)

Komentar
Posting Komentar