Fondasi yang Tak Tergoyahkan: Penebusan Kristus

Selasa, 14 Oktober 2025
Fondasi yang Tak Tergoyahkan: Penebusan Kristus 
Bacaan Alkitab : Keluaran 26: 19-21


          Dalam Keluaran 26:19–21, Allah memerintahkan untuk dibuatkan alas atau fondasi dari perak untuk menopang papan-papan tabernakel. Setiap papan memiliki dua tenonbagian kayu yang menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang pada papan lain sehingga membentuk sambungan yang kuatdan masing-masing masuk ke dalam dua alas perak. Satu alas membutuhkan satu talenta perak seberat ±3442 kg,  menunjukkan nilai yang sangat tinggi. Dalam Alkitab, perak sering dikaitkan dengan penebusan, seperti dalam Bilangan 18:16, ketika penebusan anak sulung ditetapkan dengan lima syikal perak. Hal ini mengajarkan bahwa dasar berdirinya Kemah Sucitempat hadirat Allahadalah karya penebusan. Secara tipologis, perak melambangkan penebusan yang digenapi dalam Kristus (1 Ptr. 1:1819), sehingga hubungan manusia dengan Allah berdasarkan penebusan Kristus.

Penebusan Kristus terjadi melalui kematian-Nya di kayu salib, yang melayakkan kita sehingga status kita bukan lagi orang berdosa, melainkan orang yang dibenarkan (Rm. 3:24). Jika penebusan dijadikan dasar hubungan, maka kita bukan lagi musuh Allah, melainkan anak-anak-Nya (Gal. 4:4–7). Status baru ini membawa kita ke dalam proses pengudusan, di mana hati, pikiran, dan tindakan kita terus diubahkan sehingga semakin serupa dengan Kristus.

Saudara, seperti alas perak yang dijadikan fondasi untuk kemah pertemuan dengan Allah. Mari sadari bahwa dasar hubungan kita adalah  penebusan Kristus dan datanglah dengan hati yang penuh ucapan syukur, bukan dengan rasa bersalah karena mengingat dosa-dosa kita. Ucapan syukur akan menguatkan keyakinan bahwa pengampunan-Nya nyata, sehingga kita memiliki keberanian untuk mendekat kepada Allah. Dengan demikian, hubungan kita dengan Allah akan menumbuhkan iman yang teguh kepada-Nya.

Saudara mari sejenak kita merenungkan firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana kesadaran akan penebusan Kristus sebagai fondasi hubungan kita dengan Allah mengubah cara kita membangun hubungan dengan-Nya? Mari sadari dan datanglah ke hadapan-Nya dengan ucapan syukur dan sukacita senantiasa. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah