Kristus Adalah Jalan

Sabtu, 18 Oktober 2025
Kristus Adalah Jalan

Bacaan Alkitab : Keluaran 26:35-37


 

Perikop ini adalah bagian dari petunjuk Allah yang sangat terperinci kepada Musa tentang pembangunan Kemah Suci (Tabernakel), tempat di mana Allah akan berdiam di tengah-tengah umat Israel. Ayat 35-37 secara spesifik mengatur tentang penempatan perkakas di Ruang Kudus (Meja Roti Sajian dan Kandil Emas) dan petunjuk detail mengenai Tirai Pintu Kemah yang menjadi jalan masuk ke Ruang Kudus. Allah memberikan petunjuk yang sangat spesifik mengenai posisi Meja Roti Sajian (di sisi utara) dan Kandil Emas (di sisi selatan) di Ruang Kudus, tepat di depan tabir yang memisahkan Ruang Kudus dari Ruang Mahakudus.

Ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan secara menyeluruh, bahkan pada hal-hal yang terlihat kecil atau detail. Dalam hidup rohani dan pelayanan kita, Tuhan tidak hanya melihat hasil besar, seperti selesainya seluruh pembangunan Kemah Suci, banyaknya orang yang dilayani, atau kesuksesan yang terlihat mencolok, tetapi juga ketepatan dan kesetiaan kita dalam melakukan setiap bagian dari kehendak-Nya, sekecil apa pun itu. Kemah Suci harus dibangun persis seperti yang Allah tunjukkan agar Ia berkenan hadir di sana. Ayat 36-37 menggambarkan tirai indah yang berfungsi sebagai pintu masuk ke Ruang Kudus. Tirai ini terbuat dari bahan-bahan: kain ungu tua, ungu muda, kirmizi, dan lenan halus, dengan tiang-tiang kayu penaga bersalut emas dan alas tembaga. Tirai ini melambangkan Akses menuju hadirat Allah. Meskipun ia adalah "pintu," kemewahan dan kerumitan pembuatannya menunjukkan bahwa akses itu adalah sesuatu yang kudus dan berharga. Tirai pintu dan Tabir pemisah secara keseluruhan menunjuk kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh. 14:6).

Tirai itu adalah pintu begitu penting, melambangkan bahwa jalan masuk kepada Allah Bapa hanya melalui Yesus Kristus, yang adalah Raja (ungu) dan Juruselamat (kirmizi) kita. Detail tiang-tiang yang disalut emas dan alas tembaga menunjukkan bahwa akses kepada Allah dijamin oleh kekudusan dan kekuatan yang ilahi, semuanya telah disiapkan dengan sempurna oleh Allah sendiri, bukan oleh usaha manusia. Injil Matius mencatat bahwa tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah (Matius 27:51). Peristiwa fisik ini adalah deklarasi rohani. Tabir, yang melambangkan tubuh Kristus dan merupakan penghalang terakhir, telah dirobek. Melalui darah-Nya, Tuhan Yesus meruntuhkan tembok pemisah, membersihkan penghalang dosa, dan secara permanen membuka jalan bagi setiap orang percaya untuk masuk ke hadirat Allah yang mahakudus bukan hanya setahun sekali oleh imam besar, tetapi kapan saja.

Saudara, apakah kita benar-benar meyakini bahwa akses penuh kita kepada Allah hanya melalui Yesus, atau masih ada upaya diri sendiri yang saya jadikan "tirai" penghalang? Mari bersyukur karena melalui Kristus, kita memiliki akses penuh dan bebas ke hadirat Allah. Jangan sia-siakan anugerah ini! Gunakanlah kebebasan untuk datang mendekat kepada Allah dalam doa, penyembahan, dan ketaatan. (FS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah