Kristus Adalah Jalan
Kristus Adalah Jalan
Bacaan Alkitab : Keluaran 26:35-37
Perikop ini adalah bagian dari petunjuk
Allah yang sangat terperinci kepada Musa tentang pembangunan Kemah Suci (Tabernakel), tempat di
mana Allah akan berdiam di tengah-tengah umat Israel. Ayat 35-37 secara
spesifik mengatur tentang penempatan
perkakas di Ruang Kudus (Meja Roti Sajian dan Kandil Emas) dan petunjuk
detail mengenai Tirai Pintu Kemah
yang menjadi jalan masuk ke Ruang Kudus. Allah memberikan petunjuk yang sangat
spesifik mengenai posisi Meja Roti Sajian (di sisi utara) dan Kandil Emas (di
sisi selatan) di Ruang Kudus, tepat di depan tabir yang memisahkan Ruang Kudus
dari Ruang Mahakudus.
Ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan secara menyeluruh,
bahkan pada hal-hal yang terlihat kecil atau detail. Dalam hidup rohani dan
pelayanan kita, Tuhan tidak hanya melihat hasil besar, seperti selesainya seluruh pembangunan Kemah Suci, banyaknya orang yang
dilayani, atau kesuksesan yang terlihat mencolok, tetapi juga ketepatan
dan kesetiaan kita dalam melakukan setiap bagian dari kehendak-Nya, sekecil apa
pun itu. Kemah Suci harus dibangun persis seperti yang Allah tunjukkan agar Ia
berkenan hadir di sana. Ayat 36-37 menggambarkan tirai indah yang berfungsi
sebagai pintu masuk ke Ruang Kudus. Tirai ini terbuat dari bahan-bahan: kain ungu tua, ungu muda, kirmizi, dan lenan
halus, dengan tiang-tiang kayu penaga bersalut emas dan alas tembaga. Tirai
ini melambangkan Akses menuju hadirat
Allah. Meskipun ia adalah "pintu," kemewahan dan kerumitan
pembuatannya menunjukkan bahwa akses itu adalah sesuatu yang kudus dan
berharga. Tirai pintu dan Tabir pemisah secara keseluruhan menunjuk kepada
Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh. 14:6).
Tirai itu adalah pintu begitu penting, melambangkan bahwa jalan masuk kepada Allah
Bapa hanya melalui Yesus Kristus,
yang adalah Raja (ungu) dan Juruselamat (kirmizi) kita. Detail tiang-tiang yang
disalut emas dan alas tembaga menunjukkan bahwa akses kepada Allah dijamin oleh
kekudusan dan kekuatan yang
ilahi, semuanya telah disiapkan dengan sempurna oleh Allah sendiri, bukan oleh
usaha manusia. Injil Matius mencatat bahwa tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah (Matius
27:51). Peristiwa fisik ini adalah deklarasi rohani. Tabir, yang melambangkan
tubuh Kristus dan merupakan penghalang terakhir, telah dirobek. Melalui
darah-Nya, Tuhan Yesus meruntuhkan tembok pemisah, membersihkan penghalang
dosa, dan secara permanen membuka jalan bagi setiap orang percaya untuk masuk ke hadirat Allah yang mahakudus
bukan hanya setahun sekali oleh imam besar, tetapi kapan saja.
Saudara, apakah kita benar-benar meyakini bahwa akses
penuh kita kepada Allah hanya melalui Yesus, atau masih ada upaya diri sendiri
yang saya jadikan "tirai" penghalang? Mari bersyukur karena melalui
Kristus, kita memiliki akses penuh dan
bebas ke hadirat Allah. Jangan sia-siakan anugerah ini! Gunakanlah
kebebasan untuk datang mendekat kepada Allah dalam doa, penyembahan, dan
ketaatan. (FS)

Komentar
Posting Komentar