Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

Kasih Lebih Besar dari Keuntungan

Gambar
  Sabtu, 30 Agustus 2025 Kasih Lebih Besar dari Keuntungan Bacaan Alkitab : Keluaran 22:25-27                Saudara, ayat-ayat yang kita baca dan akan renungkan hari ini membahas tentang hukum sosial yang diberikan Tuhan kepada Israel untuk mengatur kehidupan bersama, khususnya mengenai pinjam-meminjam dan perlakuan terhadap orang miskin. Hukum ini sangat berguna, khususnya ketika nanti di tanah kanaan mereka   bangsa Israel akan menjadi masyarakat agraris. Dimana, Sebagian besar orang hidup dari hasil tanah, ternak, dan perdagangan kecil. Orang miskin sering membutuhkan bantuan keuangan untuk bertahan hidup, terutama saat gagal panen atau dalam musim sulit.                Saudara yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan dalam Keluaran 22:25–27 berbicara tentang cara umat Allah harus memperlakukan orang miskin dan yang sedang kesulitan. Tuhan melarang bangsa Israel untuk mengambil keuntungan da...

Dengan Baik dan Penuh Hormat

Gambar
Jumat, 29 Agustus 2025 Dengan Baik dan Penuh Hormat   Bacaan Alkitab : Keluaran 22 : 21-24           Saudara, dalam bacaan ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengajari Bangsa Israel mengenai hukum bagi mereka yang bertindak tidak adil kepada orang asing, para janda, dan yatim.           Di dalam konteks sejarah seperti yang kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir, sebuah kondisi tanpa hukum dan keadilan bagi Bangsa Israel itu sendiri. Oleh karena itu penting bagi Allah melalui Musa membentuk mentalitas Bangsa Israel menjadi bangsa yang hidup berdasarkan hukum dan keadilan. Dimana salah satu hukum yang diajarkan adalah bagaimana mereka dapat me m berlakukan orang asing, para janda dan yatim dengan baik dan penuh hormat.           Dari Keluaran 22 :21-24 kita dapat mengetahui bahwa Allah sangat membenci ...

Buang Semua Berhala

Gambar
Kamis, 28 Agustus 2025 Buang Semua Berhala   Bacaan Alkitab : Keluaran 22 : 20 Saudara, hukum dalam ayat ini menegaskan larangan mutlak bagi orang Israel untuk mempersembahkan korban kepada ilah lain. Larangan ini terkait erat dengan Sepuluh Firman khususnya perintah pertama yaitu “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20:3). Pada masa itu, bangsa-bangsa sekitar menganggap dewa-dewa hanya berkuasa di wilayah tertentu sehingga mereka menyembah banyak dewa untuk berbagai kebutuhan. Penyembahan berhala ini biasanya melibatkan berbagai korban seperti hewan, anak-anak atau praktik seksualitas yang diyakini mempengaruhi kesuburan tanah. Orang Israel yang terlibat dalam ritual persembahan ini harus “ditumpas”.   Istilah ditumpas menunjukkan hukuman mati, biasanya dilempari dengan batu. Ada beberapa alasan mengapa Tuhan memerintahkan   hukuman yang tegas pada umat Israel yang menyembah berhala. Alasan tersebut adalah: pertama, menyembah ilah lain sama saja mengkhi...

Ciptaan yang Mulia

Gambar
Rabu, 27 Agustus 2025 Ciptaan yang Mulia   Bacaan Alkitab : Keluaran 22:19 Saudara melalui ayat bacaan hari ini, kita melihat standar hukum yang dibuat untuk menata kehidupan moral dan sosial umat Israel. Dikatakan bahwa seseorang yang melakukan hubungan dengan binatang, perlu dihukum mati. Tidak ada pilihan lain bagi seseorang yang melakukan tindakan tersebut. Konteks ini muncul karena praktik demikian berkaitan erat dengan ritus agama kafir yang menyatukan manusia dengan hewan dalam upacara penyembahan berhala. Tuhan menegaskan bahwa tindakan ini adalah kekejian, sebab merusak tatanan ciptaan dan martabat manusia sebagai gambar Allah. Saudara melalui ayat hari ini, kita melihat bahwa hukum ini bukan hanya sekedar aturan untuk menghindari tindakan amoral, tetapi juga merupakan perlawanan terhadap sistem kepercayaan kafir. Dalam beberapa ritus agama kuno seperti di sekitar bangsa Kanaan hubungan dengan binatang dipakai sebagai ritual kesuburan atau penyatuan dengan dewa. Prakt...

Keyakinan Penuh Kepada Allah

Gambar
Selasa, 26 Agustus 2025 Keyakinan Penuh Kepada Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 18 Saudara, ayat 18 merupakan bagian pertama dari perikop tentang larangan untuk melakukan kejahatan keji di hadapan Allah. Larangan pertama yaitu berkaitan dengan praktik   sihir ditengah-tengah umat Allah. Praktik ini merupakan usaha seseorang yang mengandalkan kuasa lain selain Allah sehingga dapat digolongkan sebagai suatu bentuk ibadah palsu. Jika ayat menyebutkan “ seorang ahli sihir perempuan ...” bukan berarti hanya perempuan saja yang di hukum. Namun, jika ada laki-laki yang melakukan hal yang sama maka ia harus di hukum mati. Sebab, praktik ini merupakan kekejian di hadapan Allah serta merusak tatanan ibadah yang menyembah Allah saja. Larangan tentang praktik sihir serta hukuman sebenarnya merupakan realisasi dari hukum pertama yaitu, “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20: 3). Pemanggilan kekuatan yang dilakukan oleh Israel kuno berupa ramalan masa depan, ilmu ten...

Kekudusan dalam Relasi

Gambar
Senin, 25 Agustus 2025 Kekudusan dalam Relasi   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 16-17 Dalam ay. 16-17 ini, hukum berkaitan dengan seks yang dilakukan di luar pernikahan. Hukum ini menekankan pada pria yang merayu seorang anak perawan yang belum bertunangan untuk tidur dengannya. Artinya, gadis itu menyetujui perbuatan tersebut karena terbujuk oleh rayuan sang pria. Hukum ini mengatur agar laki-laki membayar mas kawin dan dibayarkan kepada sang gadis dan mengambil gadis tersebut sebagai istri. Pada ay. 17, jika ayah sang gadis menolak lamaran tersebut dengan tegas maka laki-laki tersebut tetap harus membayar perak sebanyak mas kawin anak perawan dan akan diberikan kepada ayah sang gadis. Penolakan yang dilakukan sang ayah merupakan bentuk perlindungan pada putrinya karena melihat laki-laki tersebut tidak cocok dengan putrinya. Pada masa timur dekat kuno, anak perempuan dianggap sebagai properti milik ayahnya yang dapat digunakan untuk memperbesar klan. Caranya adalah dengan menika...

Bertanggung Jawab dalam Hal Meminjam

Gambar
Sabtu, 22 Agustus 2025 Bertanggung Jawab dalam Hal Meminjam Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 14-15 Saudara, ayat-ayat yang kita baca dan akan renungkan hari ini membahas tentang hukum dalam hal meminjam. Di sana dijelaskan bahwa apabila seseorang meminjam seekor binatang dari temannya, dan binatang itu patah kakinya atau mati, ketika pemiliknya tidak ada di situ, maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya. Tetapi jika pemiliknya ada di situ, maka tidak perlu ia membayar ganti kerugian. Jika binatang itu di sewa, maka kerugian itu telah termasuk dalam sewa. Saudara, pada zaman Israel kuno, hewan ternak seperti lembu dan keledai sangat penting dalam kehidupan ekonomi (membajak ladang, transportasi, dsb). Karena tidak semua orang mampu memiliki hewan sendiri, sehingga meminjam atau menyewa hewan menjadi praktik umum. Namun, untuk mengantisipasi jika hewan sewaan tersebut mengalami kecelakaan yang berakibat hewan tersebut menjadi cacat atau mati,   maka dibutuhkan aturan jelas u...

Menyiasati Keadilan Allah

Gambar
Jumat, 22 Agustus 2025 Menyiasati Keadilan Allah Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 10-13 Saudara-saudari terkasih, beberapa waktu yang lalu kita telah belajar mengenai sumpah, baik melalui Spiritual Life maupun pemberitaan Firman Tuhan dalam ibadah Kebaktian Umum. Pada dasarnya, Allah menghendaki agar setiap umat-Nya berkata benar dan jujur, tanpa maksud untuk berbohong atau menipu sesama. Dalam kehidupan orang percaya, sumpah sebenarnya tidak diperlukan apabila setiap orang senantiasa berkata jujur dan benar. Namun dalam bagian perikop yang kita baca dari Keluaran 22:10-13, kita kembali menemukan praktik sumpah sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu kasus hukum, khususnya yang berkaitan dengan hewan titipan yang hilang, terluka, atau mati, sementara tidak ada saksi yang melihat secara langsung kejadiannya. Dalam kondisi seperti itu, cukup dengan bersumpah di hadapan Allah, maka persoalan dapat dianggap selesai. Sumpah menjadi bentuk pengakuan di hadapan Allah sebagai saksi utama da...

Dusta adalah Jebakan

Gambar
Kamis, 21 Agustus 2025 Dusta adalah Jebakan   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 9           Dalam ayat 9 dituliskan tentang pertengkaran yang disebabkan oleh barang yang dipertanyakan kepemilikannya. Barang-barang tersebut adalah hewan ternak seperti lembu, keledai, domba, atau sehelai pakaian. Ketika barang-barang tersebut ditemukan dan ada seseorang bahwa barang itu adalah miliknya maka perkara tersebut harus di bawa ke hadapan Allah. Maksud dari ayat ini adalah untuk menyelesaiakan sengketa kepemilikan hewan-hewan ternak tersebut. Saudara, seorang hakim dapat menentukan siapa pemilik barang tersebut dan siapa yang membayar ganti rugi. Keadilan akan terwujud jika orang yang mengaku bahwa barang tersebut dapat membuktikan hal ini. Maka, temannya yang memegang barang tersebut harus membayar ganti rugi sebesar 2x lipat. Hukum ini mengingatkan kita akan pentingnya kejujuran. Kejujuran adalah adanya kesesuaian antara perkataan dan tindaka...

Menjaga Kepercayaan

Gambar
Rabu, 20 Agustus 2025 Menjaga Kepercayaan   Bacaan Alkitab : Keluaran 22 : 7 – 8 Saudara, ayat-ayat ini membahas tentang hukum penitipan harta dalam masyarakat Israel kuno. Pada masa itu, menitipkan barang adalah hal yang lazim karena tidak semua orang memiliki tempat penyimpanan yang aman. Jika terjadi pencurian, kasus tersebut dapat menjadi perkara hukum untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab. Apabila pencuri tertangkap, ia diwajibkan mengganti rugi dua kali lipat dari barang yang dicuri. Namun, jika pencuri tidak ditemukan, penerima titipan akan dibawa ke pengadilan untuk diperiksa apakah ia memiliki niat jahat. Proses ini dilakukan dengan membawa orang tersebut menghadap Tuhan, yaitu kepada hakim atau imam, untuk bersumpah demi kebenaran. Prinsip utama yang diajarkan Tuhan melalui hukum ini adalah bahwa mengkhianati kepercayaan merupakan pelanggaran yang serius. Saat seseorang menerima titipan, ia tidak hanya menerima barang, tetapi juga tanggung jawab moral dan hu...

Kehati-hatian

Gambar
Selasa, 19 Agustus 2025 Kehati-hatian Bacaan Alkitab : Keluaran 22:6 Saudara berdasarkan ayat bacaan, dijelaskan bahwa jika api keluar dan menjalar ke semak duri, sehingga membakar tumpukan gandum, hasil panen, atau ladang, maka orang yang menyalakan api harus mengganti kerugian. Dalam hukum ini, orang yang membakar tetap bertanggung jawab atas kerugian, meskipun tidak berniat jahat. Saudara melalui kisah ini menunjukkan bahwa kelalaian tetap membawa konsekuensi hukum, bahkan tanpa niat merugikan. Dalam budaya Israel kuno, hasil panen adalah sumber penghidupan utama, menentukan kelangsungan hidup keluarga sepanjang tahun. Gandum dan hasil ladang bukan hanya makanan, tetapi juga alat barter dan sumber ekonomi komunitas. Kehilangan panen berarti kehilangan sumber nafkah, makanan, dan keamanan pangan. Maka, hukum ini bertujuan melindungi kesejahteraan masyarakat dan menjaga hubungan antar anggota komunitas. Api, yang sering dipakai untuk membersihkan lahan atau memasak, jika tid...

Pemberian Terbaik

Gambar
Senin, 18 Agustus 2025 Pemberian Terbaik   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 5           Bagian ay. 5 mengatur hukum tentang binatang ternak yang masuk ke dalam ladang milik orang lain, lalu memakan hasil ladang tersebut. Hal ini sebenarnya berkaitan dengan kelalaian sang pemilik ternak yang tidak mengawasi ternaknya dengan baik sehingga merusak ladang milik orang lain. Karena pada masa itu tidak ada kawat berduri untuk membatasi ladang milik pribadi. Sehingga, hewan ternak yang bebas masuk ke ladang orang lain dan dapat memakan dan   merusak hasil ladang itu. Hukuman bagi pemilik ternak adalah membayar ganti rugi dengan hasil terbaik dari ladang miliknya.           Saudara, ganti rugi yang ditetapkan adalah, “...hasil yang terbaik dari ladangnya sendiri atau hasil yang terbaik dari kebun anggurnya...” Menunjukkan bahwa ganti rugi yang diberikan haruslah hasil ladang dengan kualitas yang ...

Ruang untuk Bertobat

Gambar
Sabtu, 16 Agustus 2025 Ruang untuk Bertobat   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 4           Dalam ay. 4 berisi hukum tentang pencurian lembu, domba atau keledai namun ditemukan masih hidup atau berada dalam kepemilikan pencuri. Hukuman untuk kejahatan ini adalah membayar ganti rugi sebanyak 2x lipat. Jenis kejahatan ini sama dengan yang ada pada ay. 1, hanya karena binatang curian ditemukan hidup dan dapat dikembalikan kembali pada pemiliknya maka ganti rugi hanya 2x lipat. Hukuman ini dibuat untuk membedakan antara orang yang mencuri karena terpaksa atau kemiskinan dan   orang yang mencuri karena memang pekerjaannya adalah pencuri. Agar tidak   membuat   orang yang mencuri karena terpaksa menjadi lebih miskin karena harus ganti rugi sebanyak 4-5x lipat (ay. 1) namun tetap memberikan efek jera dengan membayar ganti rugi hanya 2x lipat.           Saudara, hukuman di atas menunjuk...

Membela Diri Atau Membalas

Gambar
Jumat, 15 Agustus 2025 Membela Diri Atau Membalas Bacaan Alkitab : Keluaran 22 : 2 – 3 Saudara, hukum yang kita baca dalam ayat di atas mengatur tentang pencuri yang tertangkap saat mencuri. Jika seorang pencuri tertangkap saat membobol rumah pada malam hari dan ia dibunuh, maka pemilik rumah tidak dianggap bersalah atas kematian tersebut. Namun, jika pencuri itu dibunuh pada siang hari, maka tindakan itu dianggap sebagai pembunuhan dan si pemilik rumah harus bertanggung jawab. Hukum ini memperhatikan situasi dan waktu kejadian sebagai unsur penting dalam menilai benar atau salahnya sebuah tindakan. Malam hari dianggap lebih berbahaya karena keterbatasan penglihatan dan ancaman yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, membela diri hingga menyebabkan kematian saat malam dapat dimaklumi. Sebaliknya, pada siang hari keadaan lebih terang dan terkendali, sehingga tindakan membunuh tidak dibenarkan secara hukum. Perbedaan antara siang dan malam dalam hukum ini bukan sekadar so...

Hati yang Tamak

Gambar
Kamis, 14 Agustus 2025 Hati yang Tamak   Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 1 Dalam pasal 22 terdapat hukum sipil dan pidana yang mengatur kehidupan sosial Israel yang berupa ganti rugi kepada korban, bukan hanya penghukuman pada pelaku. Pada ay. 1 - 4 merupakan   penerapan spesifik dari perintah ke-8, jangan mencuri. Dalam ay. 1 mengatur tentang hukuman terhadap tindakan mencuri seekor lembu atau seekor domba dan menyembelih untuk tujuan ritual atau untuk makan atau menjual untuk keuntungan pribadi. Ganti rugi yang dibayarkan adalah 5 ekor lembu untuk 1 ekor yang dicuri dan 4 empat ekor domba untuk 1 ekor domba.           Dalam masyarakat Israel Kuno yang berpusat pada kehidupan agraris, ternak adalah sumber utama ekonomi dan keberlangsungan hidup. Binatang ternak terutama lembu merupakan hewan yang berperan untuk membajak tanah pertanian. Untuk dapat melaksanakan tugasnya, lembu memerlukan beberapa waktu untuk dilatih menarik alat ...

Terlihat Sepele Tapi Penting

Gambar
Rabu, 13 Agustus 2025 Terlihat Sepele Tapi Penting   Bacaan Alkitab : Keluaran 21 :   35 - 36 Saudara, ayat-ayat ini membahas aturan tentang pemilik hewan, khususnya jika ada lembu yang menyeruduk lembu lainnya sampai mati. Dalam peristiwa ini kedua pemilik hewan harus bertemu dan menjual lembu yang hidup. Mereka harus membagi uang hasil penjualan tersebut lalu membagi rata daging dari lembu yang mati (ay. 35). Namun jika lembu tersebut sudah dikenal sering menanduk sebelumnya dan pemiliknya tidak mengurungnya maka ada aturan khusus yang mengatur hal ini. Pemilik lembu harus membayar ganti rugi secara penuh yaitu lembu ganti lembu dan lembu yang mati menjadi miliknya (ay. 36). Dalam hukum ini, ada perbedaan tanggung jawab antara kejadian yang tidak disengaja dan kelalaian yang disengaja. Dalam masyarakat agraris saat itu, hewan ternak seperti lembu merupakan aset yang penting. Oleh karena itu, regulasi kepemilikannya harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi konf...

Berhati-hati

Gambar
Selasa, 12 Agustus 2025 Berhati-hati   Bacaan Alkitab : Keluaran 21:33-34 Saudara melalui ayat bacaan hari ini, menjelaskan situasi di mana seseorang menggali sebuah lubang atau sumur dan tidak menutupnya, lalu seekor lembu atau keledai milik orang lain jatuh ke dalamnya. Dalam kisah ini, pemilik sumur harus mengganti kerugian dengan memberikan uang sebagai ganti hewan yang mati. Hewan yang mati itu kemudian menjadi milik si pemilik sumur. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap kelalaian yang mengakibatkan kerugian bagi sesama. Saudara melalui ayat hari ini, menjelaskan bahwa Lembu dan keledai bukan hanya hewan ternak biasa, melainkan aset vital dalam kehidupan agraris bangsa Israel kuno. Hewan-hewan ini dipakai untuk membajak ladang, mengangkut hasil panen, bahkan sebagai sumber makanan dan perdagangan. Kehilangan satu lembu bisa berarti terganggunya penghasilan keluarga selama berbulan-bulan. Maka, kelalaian seperti tidak menutup sumur sehingga mengakibatkan hewan ternak...

Belajar dari Pengalaman

Gambar
Senin, 11 Agustus 2025 Belajar dari Pengalaman   Bacaan Alkitab : Kejadian 21:29-32 Saudara dalam ayat bacaan hari ini, menjelaskan mengenai tanggung jawab pemiliki lembu yang menyebabkan kematian pada seseorang. Dalam ayat 28 dijelaskan jika seekor lembu menanduk seseorang sampai mati, maka lembu itu harus dilempari batu sampai mati tetapi pemiliknya tidak dihukum. Sedangkan dalam ayat 29 dijelaskan jika seekor lembu memang diketahui suka menanduk dan pemiliknya sudah diperingatkan tetapi tidak mengurungnya,   maka jika lembu itu menanduk hingga membunuh seseorang maka lembu dan pemilik harus dihukum mati. Ayat 30 menjelaskan kemungkinan tebusan sebagai ganti hukuman mati bagi pemilik. Ayat 31 menegaskan bahwa hukum ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan. Ayat 32 menjelaskan jika lembu menanduk seorang budak, maka pemilik harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuannya, dan lembu itu tetap harus dibunuh. Saudara melalui ayat hari ini, kita melihat penting...

Keadilan yang Berimbang

Gambar
Sabtu, 9 Agustus 2025 Keadilan yang Berimbang   Bacaan Alkitab : Keluaran 21 :   28 Saudara, ayat yang kita baca merupakan bagian dari hukum sipil bagi orang Israel. Jika ada seekor lembu yang menyerang dan membunuh seseorang. Maka hukum ini menetapkan agar lembu tersebut dibunuh dengan dilempari batu. Daging lembu itu juga dianggap najis sehingga tidak boleh di makan. Namun pemilik lembu tidak dipersalahkan selama tidak ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Dalam hukum ini, Tuhan mengatur sistem keadilan yang proporsional atau keadilan yang seimbang baik bagi korban atau pun pemilik hewan. Bagi korban dan keluarganya, lembu yang dibunuh dan dinajiskan menunjukkan bahwa nyawa manusia dan tidak bisa ditebus dengan ganti rugi materi. Di sisi lain, pemilik lembu tidak dihukum apabila tidak terdapat unsur kesengajaan atau kelalaian akan melindungi dia dari tuntutan yang tidak adil. Aturan ini akan menghindari dua ekstrem yaitu pemilik hewan yang bebas tanpa konsekuensi atau pe...