Buang Semua Berhala
Buang Semua Berhala
Saudara, hukum dalam
ayat ini menegaskan larangan mutlak bagi orang Israel untuk mempersembahkan
korban kepada ilah lain. Larangan ini terkait erat dengan Sepuluh Firman khususnya
perintah pertama yaitu “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel.
20:3). Pada masa itu, bangsa-bangsa sekitar menganggap dewa-dewa hanya berkuasa
di wilayah tertentu sehingga mereka menyembah banyak dewa untuk berbagai
kebutuhan. Penyembahan berhala ini biasanya melibatkan berbagai korban seperti hewan,
anak-anak atau praktik seksualitas yang diyakini mempengaruhi kesuburan tanah. Orang
Israel yang terlibat dalam ritual persembahan ini harus “ditumpas”. Istilah ditumpas menunjukkan hukuman mati,
biasanya dilempari dengan batu.
Ada beberapa alasan
mengapa Tuhan memerintahkan hukuman yang
tegas pada umat Israel yang menyembah berhala. Alasan tersebut adalah: pertama,
menyembah ilah lain sama saja mengkhianati Tuhan seperti seorang pasangan yang
dikhianati sehingga hubungan perjanjian menjadi rusak. Kedua, penyembahan
berhala merusak moral karena ritualnya sering melibatkan pengorbanan anak atau
praktik tidak bermoral di kuil. Ketiga, jika tidak dihentikan maka hal ini bisa
menular dan menarik seluruh bangsa Israel untuk menjauh dari Tuhan. Keempat,
hukuman keras itu dimaksudkan sebagai peringatan agar orang Israel tetap
menjaga kekudusan. Kelima, dengan cara ini Tuhan menegaskan bahwa dosa ini
tidak bisa dianggap sepele. Keenam, berhala membuat orang berpikir Tuhan itu
terbatas hanya pada satu tempat atau wilayah, padahal Dia adalah Allah atas
seluruh bumi. Memang bagi kita orang modern, hukuman seperti “ditumpas”
terdengar kejam dan tidak manusiawi. Namun pada masa itu tindakan ini dipahami
sebagai hukuman yang adil demi menjaga satu bangsa tetap setia pada Tuhan serta
mencegah kehancuran keluarga dan moral. Dengan demikian, perintah ini adalah
bentuk kasih dan perlindungan Allah bagi umat-Nya.
Saudara, bagi kita
sebagai orang percaya prinsip dalam ayat ini masih relevan. Memang saat ini,
kita tidak lagi menyembah atau memberi persembahan pada berhala. Tapi berhala zaman
sekarang bisa muncul dalam berbagai bentuk lain, misalnya harta, jabatan,
pekerjaan, teknologi atau media. Berhala adalah segala sesuatu yang menggantikan
Tuhan sebagai pusat hidup kita. Seperti orang Israel maka kita pun dipanggil
untuk setia menjaga kesetiaan kita hanya pada Tuhan dan membuang segala hal
yang dapat menjadi berhala. Mari kita menyerahkan seluruh hidup kita hanya
kepada Tuhan yang layak disembah.
Saudara, berhala apa
saja yang sering mencoba menguasai hidup saudara? Apakah harta, pekerjaan,
teknologi atau hal-hal lain? Kiranya melalui Firman Tuhan hari ini, kita
menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang harus menjadi pusat hidup kita. Kiranya Roh
Kudus menolong dan membimbing kita untuk mengutamakan Tuhan dalam setiap
keputusan dan menjadikan Dia satu-satunya Tuhan dalam hidup kita. (MS)
Komentar
Posting Komentar