Keyakinan Penuh Kepada Allah

Selasa, 26 Agustus 2025
Keyakinan Penuh Kepada Allah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 18

Saudara, ayat 18 merupakan bagian pertama dari perikop tentang larangan untuk melakukan kejahatan keji di hadapan Allah. Larangan pertama yaitu berkaitan dengan praktik  sihir ditengah-tengah umat Allah. Praktik ini merupakan usaha seseorang yang mengandalkan kuasa lain selain Allah sehingga dapat digolongkan sebagai suatu bentuk ibadah palsu. Jika ayat menyebutkan “ seorang ahli sihir perempuan ...” bukan berarti hanya perempuan saja yang di hukum. Namun, jika ada laki-laki yang melakukan hal yang sama maka ia harus di hukum mati. Sebab, praktik ini merupakan kekejian di hadapan Allah serta merusak tatanan ibadah yang menyembah Allah saja.

Larangan tentang praktik sihir serta hukuman sebenarnya merupakan realisasi dari hukum pertama yaitu, “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20: 3). Pemanggilan kekuatan yang dilakukan oleh Israel kuno berupa ramalan masa depan, ilmu tenung atau pemanggilan arwah orang mati. Merupakan bentuk dualisme sebab menduakan Allah yang sudah memanggil umat-Nya keluar dari tanah Mesir. Sebab, ketika Allah menghendaki agar penyembahan dalam ibadah hanya kepada-Nya saja, umat-Nya memberontak dengan menyembah kekuatan lain. Dengan demikian, praktik sihir merupakan tindakan keji yang merusak tatanan yang telah Allah letakkan bagi umat-Nya dan karena itu akan mendatangkan kebinasaan.

Saudara, dalam kehidupan rohani kita bersama dengan Tuhan mungkin kita pernah memiliki dua keyakinan seperti kisah di atas. Yaitu, mempercayai Allah sekaligus kekuatan lain selain Allah. Keyakinan kepada Allah dan selain Allah seperti : kecanggihan teknologi, kepandaian, kekayaan, dll. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya : ketika kita sakit, pada satu sisi kita dapat meyakini bahwa Allah mampu menyembuhkan kita melalui bantuan tenaga medis maupun tanpa  bantuan medis. Dan karena itu kita dapat menggunakan jasa tenaga medis sementara tetap berdoa kepada Tuhan.  Sebab berdoa bagi kesembuhan merupakan wujud iman tentang Allah yang bekerja di balik segala sesuatu. Dengan demikian, mari kita kembali mengevaluasi iman kita di hadapan-Nya dan bertumbuhlah dalam iman hanya kepada Allah saja.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita sungguh-sungguh mempercayai Allah dan kuasa-Nya dalam kehidupan kita? Mari evaluasi kembali sikap hati kita di hadapan-Nya dan izinkan Roh Kudus untuk menguji serta memurnikan kepercayaan kita. Sehingga, pertumbuhan iman kita terus berlangsung dengan baik sampai kita menuju pada kesempurnaan kepada Allah. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah