Hati yang Tamak
Hati yang Tamak
Dalam
pasal 22 terdapat hukum sipil dan pidana yang mengatur kehidupan sosial Israel
yang berupa ganti rugi kepada korban, bukan hanya penghukuman pada pelaku. Pada
ay. 1 - 4 merupakan penerapan spesifik
dari perintah ke-8, jangan mencuri. Dalam ay. 1 mengatur tentang hukuman
terhadap tindakan mencuri seekor lembu atau seekor domba dan menyembelih untuk
tujuan ritual atau untuk makan atau menjual untuk keuntungan pribadi. Ganti
rugi yang dibayarkan adalah 5 ekor lembu untuk 1 ekor yang dicuri dan 4 empat
ekor domba untuk 1 ekor domba.
Dalam masyarakat Israel Kuno yang
berpusat pada kehidupan agraris, ternak adalah sumber utama ekonomi dan
keberlangsungan hidup. Binatang ternak terutama lembu merupakan hewan yang
berperan untuk membajak tanah pertanian. Untuk dapat melaksanakan tugasnya,
lembu memerlukan beberapa waktu untuk dilatih menarik alat bajak. Pencurian
seekor lembu sampai menjual/menyembelihnya merupakan tindakan yang dapat
menyebabkan kehilangan, kelaparan dan bahkan kehancuran ekonomi keluarga. Sehingga, hukuman yang diberikan membayar
ganti rugi 4-5x lipat. Pencurian dapat disebabkan ketamakan dimana, si pencuri ingin
memperoleh lebih banyak dari yang diberikan Tuhan kepadanya. Hukum ini
menunjukkan bahwa keinginan untuk memperoleh banyak menyebabkan kehilangan yang
lebih besar.
Saudara, ketamakan merupakan keinginan
berlebih untuk memiliki lebih banyak dari yang dibutuhkan tanpa memperhatikan
orang lain dan kehendak Allah. Dosa ketamakan juga merupakan tindakan
menggantikan Allah sebagai pusat hidup dan pemberi berkat (Kol. 3: 5);
menghancurkan relasi dengan sesama (Mikha 2: 2) serta dapat membawa kepada
kebinasaan (Mat. 26: 14-16). Dengan demikian, hari ini mari kita periksa
kembali kondisi hati kita saat ini. Seperti: adakah keinginan yang berlebihan
terhadap sesuatu? Ingatlah ketamakan akan menghancurkan kehidupan kita baik
hubungan dengan Allah, sesama bahkan mendatangkan kehancuran pada diri sendiri.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman Tuhan hari ini. Saudara dalam hati kita, adakah keinginan yang berlebihan terhadap sesuatu? Jika ada. Mari datanglah kepada Allah untuk meminta ampun serta pertolongan agar kita dapat mengatasi ketamakan dalam diri kita. (TH)

Komentar
Posting Komentar