Dusta adalah Jebakan

Kamis, 21 Agustus 2025
Dusta adalah Jebakan 
Bacaan Alkitab : Keluaran 22: 9

          Dalam ayat 9 dituliskan tentang pertengkaran yang disebabkan oleh barang yang dipertanyakan kepemilikannya. Barang-barang tersebut adalah hewan ternak seperti lembu, keledai, domba, atau sehelai pakaian. Ketika barang-barang tersebut ditemukan dan ada seseorang bahwa barang itu adalah miliknya maka perkara tersebut harus di bawa ke hadapan Allah. Maksud dari ayat ini adalah untuk menyelesaiakan sengketa kepemilikan hewan-hewan ternak tersebut.

Saudara, seorang hakim dapat menentukan siapa pemilik barang tersebut dan siapa yang membayar ganti rugi. Keadilan akan terwujud jika orang yang mengaku bahwa barang tersebut dapat membuktikan hal ini. Maka, temannya yang memegang barang tersebut harus membayar ganti rugi sebesar 2x lipat. Hukum ini mengingatkan kita akan pentingnya kejujuran. Kejujuran adalah adanya kesesuaian antara perkataan dan tindakan atau menyatakan kebenaran, tanpa tipu daya, atau manipulasi. Dalam hukum di atas, kejujuran seharusnya ditunjukkan oleh orang yang menemukan barang lalu mengembalikan kepada si pemilik tanpa adanya keinginan untuk menyimpan dan memiliki barang tersebut. Namun, karena orang yang menemukan berbohong maka dia diwajibkan untuk membayar ganti rugi.

Saudara demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, ada konsekuensi yang kita terima ketika berbohong. Misalnya : ketika kita berbohong maka hubungan akan sulit untuk dipulihkan, jika terbiasa berbohong maka hati nurani akan rusak, bahkan  dalam wahyu 2: 18 dituliskan bahwa, “…orang-orang penakut… dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala…” Dengan demikian, mari latih diri kita untuk hidup dalam kejujuran sehingga berkat Allah akan senantiasa mengalir dalam kehidupan kita.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara kapan terakhir kali kita tergoda untuk berbohong, dan bagaimana kita meresponsnya? Mari akui kebohongan kita di hadapan Allah dan meminta-Nya untuk mengampuni kita. Lalu, hiduplah dalam kejujuran senantiasa. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah