Menghadapi Ketidakpastian

Jumat, 3 Januari 2024                                
Menghadapi Ketidakpastian 
Bacaan Alkitab : Yeremia 29:11

Saudara ayat ini merupakan bagian dari surat yang dikirim kepada orang-orang Israel yang berada dalam pembuangan di Babel (sekitar tahun 586 SM). Mereka adalah orang-orang Israel yang dulu pernah hidup dengan nyaman di tanah perjanjian tapi akibat ketidaktaatan mereka dijajah dan menjadi budak. Pembuangan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar di mana ia menghancurkan Yerusalem dan menawan banyak orang Israel. Surat yang ditulis nabi Yeremia ini berisi pesan penghiburan dan juga peringatan agar umat Israel tetap hidup setia kepada Allah selama masa pembuangan tersebut. Allah meminta mereka untuk menerima keadaan pembuangan ini sebagai bagian dari rencana-Nya yang lebih besar. Meskipun hal itu berarti mereka harus menunggu selama 70 tahun sebelum dapat kembali ke tanah mereka (ayt. 10).

Pada saat menerima surat ini orang Israel berada dalam kondisi kesedihan mendalam, krisis iman dan keputusasaan. Ketika diusir dari tanah perjanjian, mereka mengalami rasa kehilangan yang sangat dalam. Secara fisik mereka kehilangan kenyamanan untuk hidup. Sedangkan secara spiritual kehilangan tanah berarti kehilangan identitas mereka sebagai umat pilihan Allah. Selain itu, runtuhnya Bait Allah sebagai simbol kehadiran Allah dan menjadi orang buangan di Babel membuat mereka mempertanyakan kesetiaan Allah. Dalam krisis iman ini mereka mungkin berpikir bahwa Allah tidak lebih hebat dibandingkan dengan dewa-dewa lain. Kemudian, hidup sebagai orang buangan di negeri asing tentu membuat mereka berada dalam situasi yang tidak pasti. Karena mereka tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Di tengah situasi sulit ini, Allah berbicara melalui nabi Yeremia untuk mengarahkan mereka pada pengharapan baru. Allah berjanji akan membawa mereka kembali ke tanah perjanjian, memulihkan hubungan dengan Allah dan memberikan masa depan yang lebih baik. Namun hal ini membutuhkan proses yang panjang dan menuntut kesabaran dan perubahan hidup dari mereka.

Saudara, ketidakpastian yang dialami oleh orang Israel dalam masa-masa pembuangan seringkali juga kita alami. Terutama bagi kita yang sedang berhadapan dengan moment tahun baru. Banyak orang menghadapi perasaan ragu, cemas atau takut akan hal-hal yang tidak diketahui baik itu terkait pekerjaan, kesehatan, hubungan atau masa depan secara keseluruhan. Namun ayat ini mengingatkan bahwa Allah sudah menyiapkan rencana yang baik untuk hidup kita. Tugas kita adalah mempercayai Dia dan mengikuti kehendak-Nya dengan taat. Marilah kita meminta kekuatan dan bimbingan dari Tuhan sehingga di tahun yang baru ini kita tetap dapat menjalaninya dengan iman dan pengharapan kepada Allah.

Saudara, ketidakpastian apakah yang sedang saudara hadapi di tahun baru ini? Mari bawa semua kepada Tuhan di dalam doa. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan agar kita dapat menghadapi tahun baru dengan hati yang penuh syukur karena Ia sudah menyertai kita di tahun sebelumnya. Dan kiranya Tuhan memberikan kita kemampuan untuk mempercayai rancangan-Nya yang selalu baik di tahun ini. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact