Allah Memegang Kendali
Allah Memegang Kendali
Saudara dalam bagian ini Yusuf menunjukkan
dirinya kepada saudara-saudaranya. Ia menyatakan bahwa dirinya adalah orang
yang mereka jual ke Mesir. Mendengar hal tersebut maka saudara-saudaranya
ketakutan. Namun Yusuf memerintahkan saudaranya untuk datang menghampirinya.
Dalam ayat 5 Yusuf menyatakan jangan bersusah hati dan jangan menyesali diri
karena telah menjual dirinya, karena Allah menggunakan dirinya untuk
menyelamatkan mereka.
Saudara, tindakan
Yusuf dalam cerita ini menunjukkan kedewasaanya dalam melihat kehidupan.
Pertama, Yusuf memilih untuk tidak menyalahkan saudaranya. Meskipun dulu mereka
dengan kejam telah menjualnya sebagai budak. Sebaliknya, ia menerima mereka
dengan penuh kasih dan mengampuni mereka. Kedua, Yusuf menerima penderitaan
dengan tegar. Ia tidak memungkiri fakta penderitaan yang pernah dialaminya
selama ini di mana ia dijual sebagai budak, difitnah bahkan dipenjara. Ketiga,
Yusuf melihat Tangan Tuhan yang Mendatangkan Kebaikan. Meskipun banyak
penderitaan yang telah dilalui tapi Yusuf memahami bahwa Tuhan bisa memakai
penderitaannya untuk kebaikan yang lebih besar, yakni menyelamatkan banyak
jiwa, termasuk keluarganya sendiri.
Saudara, melalui
kisah Yusuf dalam ayat ini kita diingatkan untuk belajar mengampuni orang lain.
Kemudian meskipun mengalami kesulitan kita tetap harus belajar untuk
mempercayai Tuhan yang setia dalam setiap situasi, bahkan jika kita belum
memahami sepenuhnya rencana-Nya. Mari tetap percaya bahwa Tuhan memegang
kendali, bahkan dalam situasi yang tampaknya buruk atau tidak adil. (DS)
Saudara sudahkah kita
mengampuni orang lain dan percaya bahwa Allah memegang kendali kehidupan kita? Jika
belum, maka marilah berdoa meminta Allah memampukan kita untuk mengampuni dan
memiliki iman bahwa Allah memegang kendali kehidupan kita.
Komentar
Posting Komentar