Jangan Membuat Malapetaka
Jangan Membuat Malapetaka
Dalam bahasa aslinya, kata jahat yang digunakan di
ayat 4 dan 5 adalah “rah” yang berati kejahatan atau malapetaka.
Jadi menurut kepercayaan Mesir, piala itu bukan hanya alat minum saja, tapi
digunakan untuk meramal. Melalu potongan kecil emas dan bebatuan berharga yang
dilempar ke dalamnya, peramal Mesir membaca masa depan mereka melalui posisi
emas dan bebatuan berharga tersebut. Mengambil piala dari Yusuf yang dikenal
oleh orang Mesir sebagai orang yang memiliki kekuatan Allah untuk menerawang
masa depan Mesir, adalah kejahatan besar yang bisa membawa malapetaka
bagi Mesir.
Melalui kasus piala ini, Yusuf yang
sedang menyelidiki dan menguji keadaan hati saudara-saudaranya, seolah memberi
sedikit cicipan kepada saudara-saudaranya bagaimana rasanya hidup yang dijahati
oleh orang lain. Kita tidak menemukan tulisan bahwa motivasi Yusuf melakukan
semua itu adalah untuk balas dendam atau menghukum saudaranya. Tapi Yusuf
sedang berhati-hati dan perlu menyelidiki bagaimana keadaan karakter saudaranya
saat ini, sebelum menyatakan dirinya pada mereka.
Menarik sekali jika kita ikut
merasakan apa yang saudara-saudara Yusuf
rasakan. Tentu mereka mengalami ketakutan dan putus harapan. Bagaimana
caranya bisa lolos dari hukum negara Mesir yang kuat. Dahulu karena kebencian
kepada Yusuf, mereka dengan gampangnya menjual Yusuf, seperti menjual barang
yang tidak berharga, Mereka bahkan tidak menghiraukan ketika melihat Yusuf yang
dengan sesak hati memohonkan belas kasihan kepada mereka agar tidak dilemparkan
ke dalam sumur. Kini mereka merasakan bagaimana kesesakan hati yang seperti
Yusuf alami.
Saudara, sering kita tidak memikirkan
dampak dari tindakan kita kepada orang lain. Kita tidak berempati dan berusaha
untuk sedikit merasakan perasaannya, atau memikirkan seandainya kita berada
pada posisi mereka. Kita “tega” melakukannya dan tidak memperhitungkan malapetaka
apa yang diakibatkan dari perbuatan kita. Firman Tuhan hari ini mencoba
mengingatkan, jika saat ini saudara ada pada posisi
demikian, urungkan niat saudara, coba renungkan kembali Firman Tuhan hari ini.
Mari berbalik kepada Allah, bertobat dari perbuatan dosa. Kiranya Tuhan
senantiasa menolong kita bersama. (TM)
Komentar
Posting Komentar