Abram di Mesir (1)

Senin, 19 Februari 2024

Abram di Mesir (1)


Bacaan Alkitab:  Kejadian 12 : 10 - 13



Saudara, di dalam ayat-ayat sebelumnya dijelaskan tentang bagaimana Abraham pergi dari satu negeri ke negeri yang lain untuk mengikuti Tuhan menuju negeri yang telah Allah janjikan kepada Abraham.  Pada ayat terakhir, Abraham berjalan menuju tanah Negeb yaitu salah satu daerah di tanah Kanaan. Kemudian di dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa suatu ketika muncul bencana kelaparan di tanah Kanaan. Beberapa teolog menjelaskan bahwa ada musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan musim menanam tertunda dan persediaan makanan lama-kelamaan menjadi berkurang. Akhirnya, Abraham pergi menuju Mesir, mengapa ke Mesir ? karena Mesir memiliki salah satu sungai terbesar yaitu Sungai Nil. Sehingga penduduk di Mesir tidak terkena dampak buruk dari musim kemarau yang berkepanjangan tersebut.

Saudara,  salah satu hal yang mungkin menjadi pertanyaan kita adalah mengapa Allah membiarkan Abraham masuk ke dalam situasi musim kemarau yang berkepanjangan di Mesir? Bukankah Allah dapat mengendalikan hujan? Saudara dari ayat-ayat ini kita dapat mempelajari bahwa ketika kita mengikut Tuhan, tidak berarti maka kehidupan kita akan bebas dari tantangan. Kita akan tetap menghadapi tantangan dan mungkin tantangan yang kita hadapi jauh lebih sering. Namun percayalah bahwa Allah seringkali mengizinkan tantangan-tantangan hidup itu untuk membentuk iman kita, menjadi iman yang bertumbuh. Di dalam alkitab kita dapat melihat bagaimana Allah membentuk iman dari para tokoh-tokoh alkitab melalui tantangan yang Ia izinkan menimpa mereka. Tuhan membentuk iman dari Yusuf dengan mengizinkan dia untuk masuk ke dalam tantangan hidup; dibenci oleh saudara-saudaranya, difitnah oleh istri Potifar dan seterusnya. Namun kita melihat bagaimana Allah membentuk imannya melalui berbagai tantangan hidup untuk menjadi seorang yang pemimpin besar di Mesir.

Saudara dari renungan pagi ini kita belajar, bahwa iman yang sehat adalah iman yang bertumbuh. Tuhan seringkali menggunakan situasi-situasi sulit di dalam hidup kita untuk membentuk iman kita agar dapat bertumbuh. Hal ini berarti sebagai seorang Kristen, kita tentu akan mengalami berbagai macam tantangan. Namun dari renungan pagi ini kita belajar bahwa  apa pun tantangan yang kita hadapi, percayalah jika Tuhan mengizinkannya maka Ia akan bekerja melaluinya untuk menumbuhkan iman kita.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan hidup baik secara kesehatan, ekonomi, hubungan, dan berbagai persoalan hidup yang lain? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoa meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus supaya kita dapat tetap beriman kepada Allah meskipun saudara saat ini sedang menghadapi tantangan hidup. Saudara,  hendaklah kita selalu percaya kepada rencana Allah atas hidup kita. (WN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup