Caring For Others
Caring For Others (Kepedulian Kepada Sesama)
Dalam Kejadian 44: 11-13, dikisahkan
bagaimana saudara-saudara Yusuf menurunkan karung-karung mereka untuk diperiksa
oleh kepala rumah Firaun. Mereka mengambil inisiatif untuk melakukan hal
tersebut sebab mereka meyakini bahwa piala itu tidak ada pada salah satu dari
mereka sehingga tidak ada yang perlu untuk disembunyikan. Pencarian dilakukan
mulai dari sulung hingga bungsu dan kemudian piala itu ditemukan dalam karung
milik Benyamin. Kakak-kakak Benyamin menjadi sangat terkejut dan mengoyakkan
jubah mereka tanda kesedihan dan kekhawatiran atas malapetaka baru yang menimpa
keluarga mereka. Dan juga karena hukuman yang telah mereka nyatakan bagi
siapapun diantara mereka yang mengambil piala tersebut. Dalam kondisi demikian,
mereka mengemas kembali karung-karung yang mereka bawa dan kemudian kembali ke
Mesir untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Benyamin (ay. 11-13). Meskipun,
berdasarkan hukuman yang diberikan Yusuf kepada siapapun yang mengambil
pialanya pada ay. 10, mereka dapat meninggalkan Benyamin lalu kembali ke Kanaan
dan membiarkan Benyamin dibawa oleh kepala keluarga Firaun untuk menerima
hukumannya.
Saudara dalam perikop ini, kita
melihat bagaimana Yusuf telah menguji saudara-saudaranya. Ia mengemas
karung-karung makanan milik saudara-saudaranya, mengembalikan uang yang mereka
gunakan untuk membayar makanan (ay. 1-2), dan menuduh Benyamin sebagai pencuri
Piala miliknya. Hal ini ia lakukan untuk menguji seberapa besar kasih sayang
yang mereka miliki kepada Benyamin. Untuk melihat apakah mereka akan
menyakitinya seperti yang dilakukan pada dirinya. Dan, ujian ini menunjukkan
bahwa kakak-kakak Benyamin menyayanginya sehingga mereka kembali ke Mesir untuk
menolong Benyamin.
Saudara, bagian kisah ini menunjukkan adanya kasih serta kepedulian yang dimiliki oleh saudara-saudara Yusuf kepada Benyamin. Sehingga, hal ini melegakan Yusuf yang awalnya khawatir bahwa Benyamin akan disakiti seperti dirinya. Sikap kasih dan kepedulian sebenarnya normal dimiliki oleh orang-orang yang terikat dalam suatu keluarga. Cara menunjukkan kasih juga dapat beraneka ragam seperti : seorang ayah yang bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarganya; ibu yang selalu memastikan makanan hangat tersedia di meja makan, baju bersih tersedia dalam lemari, dll juga anak-anak yang menaati aturan-aturan yang telah ditetapkan orangtua. Bahkan, hukuman yang diberikan kepada anak-anak dapat digolongkan sebagai bentuk kasih sebab bertujuan untuk mendidik, mendisiplinkan serta membentuk karakter baik dalam diri anak. Dengan demikian, mari tumbuhkan sikap saling mengasihi dalam keluarga dan selalu mendasarkan sikap dan tindakan kita kepada anggota keluarga karena kasih kepada mereka.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan
Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kasih sudah menjadi landasan
membangun keluarga saudara? Jika belum atau masih berproses dalam menumbuhkan
kasih. Marilah kita meminta Allah menolong kita untuk memberkati keluarga
saudara dan menolong untuk menumbuhkan kasih. (TH)
Komentar
Posting Komentar