Lot Dan Kedua Anaknya Perempuan

Kamis, 4 April 2024

Lot Dan Kedua Anaknya Perempuan

Bacaan Alkitab : Kejadian 19: 30 – 38


            Kisah Lot dan kedua anaknya perempuan, terjadi setelah mereka diselamatkan Allah dari kehancuran Sodom. Penyelamatan ini tidak mendorong Lot untuk bertobat sebab ketika anak-anak perempuannya menjebaknya untuk minum anggur. Ia meminum anggur tersebut dan bahkan menjadi mabuk dan jatuh dalam dosa perzinaan dengan anak-anaknya. Namun, peristiwa ini juga tidak sepenuhnya kesalahan anak-anak perempuan Lot. Sebab, tindakan mereka dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meneruskan keturunan (ay. 32 - 34), bukan demi diri mereka sendiri, melainkan demi ayahnya. Mereka mungkin menggunakan anggur karena mereka yakin dia tidak akan menyetujui rencana mereka.

            Saudara dalam kisah tentang keluarga Lot ini kita dapat mempelajari dua hal pertama, bergantunglah pada anugerah Allah bagi kehidupan kita. Saudara, peristiwa penyelamatan Lot dan keluarganya dari murka Allah merupakan gambaran penyelamatan Allah terhadap manusia berdosa. Kisah Lot dan kedua anak perempuannya menggambarkan bahwa setelah menerima keselamatan, manusia seharusnya bergantung pada anugerah Allah dalam proses pengudusan. Atau dengan kata lain, keselamatan bukanlah suatu titik, tetapi merupakan usaha sinergis antara Allah dan manusia. Usaha Allah adalah melalui kematian Kristus di kayu salib yang menjadi jalan bagi manusia untuk menerima anugerah Allah. Usaha manusia adalah menerima keselamatan dan hidup dalam pengudusan sebagai karya Roh Kudus. Oleh karena itu, ketika godaan datang menghampiri kehidupan kita maka kita dapat sepenuhnya bergantung pada pertolongan dan anugerah Allah dalam kehidupan kita.

            Kedua, sebarkan nilai-nilai Kerajaan Allah bagi sesama kita. Saudara pilihan yang dibuat anak-anak Lot, mencerminkan kurangnya penanaman nilai-nilai rohani dalam kehidupan mereka. Sehingga, meskipun tujuan mereka adalah meneruskan  keturunan ayah mereka dapat dibenarkan, namun cara yang mereka tempuh yaitu mempunyai anak dari ayah mereka adalah salah dan dosa di hadapan Allah. Hal ini menjadi peringatan bagi kita sebagai orangtua, guru/pendidik, juga orang-orang dewasa dalam setiap bidangnya untuk tidak hanya menjadi saleh namun mengambil bagian dalam penanaman nilai-nilai bagi generasi muda. Dengan demikian, nilai-nilai Kerajaan Allah dapat menjadi patokan dan petunjuk hidup dalam kehidupan mereka.

            Saudara, mari menenangkan diri di hadapan Allah dan merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita telah bergantung pada anugerah Allah dalam proses pengudusan kita? Mari jangan lepaskan tangan kita dari Allah, bergantunglah pada-Nya dan ijinkan Allah membentuk kita untuk menjadi serupa dengan-Nya. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup