Siapa Yang Harus Diundang

Senin, 10 Januari 2022

Siapa Yang Harus Diundang

Bacaan Alkitab : Lukas 14:12-14

Saudara yang dikasihi Tuhan, prikop yang baru saja kita baca ini merupakan kelanjutan dari prikop sebelumya. Dimana Kristus menasehatkan para tamu yang hadir agar mereka tidak memperebutkan tempat-tempat yang dianggap terhormat. Di dalam prikop ini Kristus mengarahkan nasehatNya bukan hanya kepada para tamu tapi kepada para tuan rumah.  

Saudara, Kristus menasehatkan para tuan rumah agar tidak hanya mengundang orang-orang yang akan membalas undangan mereka, tapi juga mengundang orang-orang yang memang membutuhkan jamuan tersebut, seperti orang-orang miskin dan orang-orang yang cacat. Kristus melihat bahwa perjamuan makan sudah bergeser dari tujuannya yang semula. Perjamuan makan pada hakekatnya adalah pemberian dari tuan rumah kepada para tamu untuk sama-sama berbagi kebahagiaan di hari istimewa mereka. Namun tujuan dari perjamuan ini sudah bergeser dari pemberian menjadi alat tukar. Orang-orang mengundang orang-orang terhormat karena berharap suatu saat mereka pun akan diundang oleh orang-orang tersebut. Karena itulah Kristus menegur budaya yang demikian dan mengajak mereka untuk mengundang orang-orang yang membutuhkan makanan yaitu orang-orang miskin dan orang-orang cacat. 

Saudara yang dikasihi Tuhan dari prikop ini kita dapat belajar dari pengajaran Kristus, bahwa pemberian yang sejati bukanlah pemberian yang ditukarkan atau ditransaksikan tapi pemberian yang diberikan. Sebagai orang-orang yang mendapat pemberian terbesar dari Allah melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib, pemberian yang tidak dapat kita balas dengan apapun juga. hendaklah kita juga menjadi orang-orang yang dapat memberi dengan tulus. Memberi tanpa mengharapkan imbalan apapun dari siapa pun. Sama seperti Kristus yang menyerahkan diriNya menjadi korban bagi penebusan dosa kita, semata-mata hanya karena Dia mengasihi kita. demikian juga hendaklah kita berbuat baik kepada orang lain hanya semata-mata karena kita mengasihi mereka. -THELIE HERLINA-

“Pemberian Yang Sejati Diberikan Dan Bukan Ditukarkan “