Yesus Disalibkan
Selasa, 8 Maret 2022
Yesus Disalibkan
Bacaan Alkitab : Lukas 23:33-43
Saudara renungan hari ini membahas mengenai proses dimana Yesus disalibkan. Kita lihat dalam ayat yang sudah kita baca, Yesus diperlakukan sangat tidak baik oleh orang-orang. Ia diejek bahkan pakaiannya pun diundi. Yesus disalibkan di tengah sedangkan di kanan dan kiriNya ada penjahat yang disalibkan juga. Kita lihat dalam ayat 39 salah satu penjahat yang digantung di salib ikut menghujat Yesus. Sedangkan penjahat yang satunya menyapa Yesus dan tidak ikut menghujat Yesus. Kita lihat ada perbedaan di antara kedua penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, yang satu ia ikut menghujat Yesus sedangkan yang satu tidak. Ada sikap yang berbeda yang ditunjukkan oleh penjahat yang satu ini. Kuasa Allah memenuhi kehidupan penjahat ini sehingga ia menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa dan ia mengatakan bahwa layak menerima hukuman. Dan dibagian terakhir ia mengatakan kepada Yesus “Yesus ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Saudara kita lihat kehidupan seorang yang telah membuka hatinya untuk diubahkan oleh Yesus. Melalui renungan hari ini kita akan bersama melihat ada 3 bukti hati dari penjahat ini diubahkan.
1. Penjahat ini memiliki rasa takut akan Tuhan dan penghakimanNya
Dalam ayat 40 kita lihat penjahat ini menegor penjahat yang lain karena telah menghina Yesus dengan mengatakan “tidakkah kamu takut?” Penjahat ini menyadari kalau hukuman yang saat itu ia terima karena ia telah melanggar hukum yang berlaku namun ia lebih takut lagi dengan hukuman yang Allah berikan kepada orang yang melanggar hukumNya. Penjahat ini takut kepada orang-orang di situ yang dapat menghancurkan hidupnya namun ia lebih takut kepada Allah yang akan mengahancurkan jiwanya di neraka (Lukas 12:4-5).
2. Penjahat ini menyadari dosanya
Penjahat ini menyadari bahwa mereka di salib karena kesalahan dan kejahatan mereka tetapi Yesus disalib bukan karena kesalahan ataupun kejahatanNya. Penjahat ini mengakui bahwa dirinya tidak punya apa-apa yang bisa dibanggakan, ia hanya membutuhkan belas kasihan dan rahmat Allah untuk bisa diampuni karena ia adalah orang yang tidak layak, pendosa.
3. Penjahat ini percaya kepada Yesus
Dalam ayat 42, ia mengatakan hal yang luar biasa kepada Yesus. Ia mengatakan “Yesus ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Melalui perkataan ini secara tidak langsung, sebenarnya penjahat ini memohon pengampunan dari Yesus. Orang ini mendasarkan permintaannya kepada doa Yesus yang mengatakan “Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Penjahat ini menyatakan keyakinan bahwa Yesus adalah Juruselamat.
Saudara melalui renungan hari ini kita kembali diingatkan untuk menyadari kita adalah orang berdosa, setelah itu kita harus takut akan Allah dan percaya dengan sungguh kepada Allah. Marilah setiap kita sadar kita bukanlah siapa-siapa, kita membutuhkan Allah oleh karena itu kita harus takut akan Allah dan percaya dengan sungguh-sugguh kepada Allah.
Saudara apakah kita sudah sadar kita bukanlah siapa-siapa, kita membutuhkan Allah oleh karena itu kita harus takut akan Allah dan percaya dengan sungguh-sugguh kepada Allah? Jika belum. Marilah mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah mengubahkan hati kita sehingga kita dapat menjadi orang yang takut akan Allah dan percaya dengan sungguh-sungguh kepadaNya. -DENAL SUTANTO-
Bukalah Hati Untuk Tuhan Karena Kita Bukan Siapa-Siapa Tanpa Tuhan
Komentar
Posting Komentar