Gembala-gembala

*Selasa, 28 September 2021*

Gembala-gembala

Bacaan Alkitab : Lukas 2:8-20

Saudara ayat renungan kita hari ini, menceritakan mengenai gembala-gembala yang didatangi oleh malaikat dengan membawa kabar kesukaan. Dalam ayat 12, malaikat memberikan petunjuk kepada para gembala mengenai kesukaan besar tersebut. Setelah itu nampaklah bersama malaikat tersebut sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah. Dan akhirnya malaikat itu kembali ke surga meninggalkan gembala-gembala itu.

Saudara kedatangan malaikat kepada gembala-gembala membawa kabar kesukaan bagi mereka. Para gembala sering kali dianggap orang-orang yang dipinggirkan. Pekerjaan sebagai gembala merupakan pekerjaan yang tidak mudah pada zaman dulu. Sebab para gembala harus pergi jauh ke padang rumput, kadang harus tidur di sana dan melindungi ternaknya dari serangan binatang buas. Terlebih binatang yang mereka jaga bukanlah milik mereka sendiri, mereka hanya menjaga ternak milik orang. Tetapi malaikat justru menampakkan diri kepada para gembala dan memberitahukan tentang kelahiran Yesus. 

Saudara mari kita lihat respon dari gembala-gembala ini. Mereka tidak meragukan kabar tersebut tapi sebaliknya mereka langsung pergi menuju tempat yang sudah diberitahukan oleh malaikat. Dan mereka bertemu dengan Maria, Yusuf dan bayi yang terbaring dalam palungan. Para gembala menceritakan apa yang dikatakan malaikat pada mereka tentang anak itu.

Saudara mari kita perhatikan ketika gembala-gembala datang kepada bayi Yesus, mereka tidak membawa hadiah untuk Yesus, tetapi mereka membawa diri mereka sepenuh hati. Mereka datang dengan sukacita. Sikap ini juga yang Tuhan inginkan dari kita sebagai orang percaya. Hidup, hati, dan seluruh kekuatan kita adalah milik Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus persembahkan bagi Dia. Caranya dengan hidup taat dan mengasihi Tuhan. Marilah setiap kita hidup taat dan mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati kita. -DENAL SUTANTO-

“Hidup Taat Dan Mengasihi Tuhan Dengan Sepenuh Hati Merupakan Cara Kita Mempersembahkan Hidup KepadaNya”