KETULUSAN DALAM MEMBERI

KETULUSAN DALAM MEMBERI

MATIUS 6 : 2-3

 

Shalom, selamat pagi saudara yang terkasih dalam Tuhan. Senang bisa kembali berjumpa dalam program spiritual life untuk bersama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Renungan kita pagi ini terambil dari Matius 6:2-3. Saudara, dalam ayat-ayat ini kita diperingatkan terhadap bahaya kemunafikan dalam hal memberi sedekah. Peringatan yang diberikan kepada kita ini menandakan bahwa kemunafikan merupakan dosa. Untuk itu ada dua hal yang harus dipehatikan pada saat kita akan memberi sedekah, yaitu:


1.    Memberi dengan tulus. Memberi sedekah memang sebuah kewajiban bagi orang percaya. Tetapi hal ini menjadi salah jika dilakukan bukan atas dasar kepatuhan kepada Allah atau kasih kepada sesama, tapi dilakukan dengan tujuan kesombongan dan kemuliaan yang sia-sia. Bukan dengan belas kasihan terhadap orang yang kekurangan tetapi agar dipuji sebagai orang baik sehingga mendapat perhatian dan penghargaan orang lain. Dengan tujuan ini jugalah, orang munafik yang disebutkan Yesus dalam ayat ini lebih suka memberi sedekah di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, dimana banyak orang berkumpul dan dapat melihat mereka. Selain itu, pada saat memberi sedekah di rumah sendiri, orang munafik akan mencanangkan hal itu, meniup terompet dan berpura-pura memanggil orang miskin untuk dilayani. Tetapi sebenarnya mereka sedang mengumumkan kedermawanan mereka supaya diperhatikan dan diperbincangkan orang.


Saudara, ini bukan berarti bahwa kita dilarang memberi sedekah ketika orang lain melihat kita. Kita boleh saja melakukannya tapi jangan dengan maksud supaya dilihat orang. Lebih baik kita memilih orang-orang yang membutuhkan dan kemudian mendatangi mereka untuk diberikan derma sehingga tidak menarik perhatian orang banyak.


2.    Memberi dengan kerendahan hati. Hal ini ditekankan oleh Yesus sebagai sesuatu yang mutlak untuk itu Ia berkata, “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Pada saat itu, biasanya penempatan kotak amal bagi orang miskin diletakkan di sebelah kanan pintu masuk rumah ibadat. Sehingga mereka dapat memasukkan pemberiannya ke dalam kotak dengan tangan kanan. Memberi dengan tangan kanan menyiratkan kesediaan dan ketetapan hati dalam melakukannya yakni dengan terampil, bukan dengan canggung atau maksud jahat. Namun, kebaikan apa pun yang dilakukan tangan kananmu, “janganlah diketahui tangan kirimu” sembunyikan tindakan ini sebisa mungkin, rahasiakanlah ini baik-baik untuk kita sendiri. Selain itu, kita sendiri juga jangan terlampau memikirkannya secara berlebihan dan jangan memuji atau mengagumi diri sendiri. Karena hal ini akan menimbulkan macam-macam kesombongan seperti: kecongkakan, rasa puas diri dan memuja diri.


Saudara, melalui renungan hari ini kita diingatkan kembali bahwa sedekah merupakan kewajiban yang harus kita lakukan sebagai orang percaya. Namun, dalam hal memberi sedekah jangan sampai kita menjadi orang yang munafik yaitu supaya pemberian kita dilihat dan dipuji orang lain. Selain itu jika memungkinkan, pada saat kita memberikan sedekah jangan sampai diketahui oleh orang lain. kemudian kita juga harus selalu menjaga hati, agar tidak menjadi sombong dan congkak. Mari lakukan perbuatan baik untuk orang yang membutuhkan dengan dasar kasih pada Allah dan sesama. 

-MARGARETHA SUTANTO-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup