BERBUAT BAIK DI TEMPAT KERJA


BERBUAT BAIK DI TEMPAT KERJA
KOL. 3: 23


Banyak hal-hal normal yang terjadi disekitar kita yang sebenarnya “tidak normal” dalam pandangan kekristenan. Misalnya: orang-orang yang berjualan secara asal-asalan: mencari barang murah (kualitas buruk) untuk dijual; mencuci sayuran untuk dicuci dengan air mentah sehingga pembeli sakit perut. Atau “kenormalan” di tempat-tempat kerja seperti bekerja dengan tidak sungguh-sungguh/malas-malasan, mengerjakan sesuatu dengan baik hanya saat ada pimpinan dan lain sebagainya. Sikap-sikap ini bukanlah merupakan ciri dari seorang murid Kristus. Karena dalam kekristenan bekerja bukanlah kutuk atau cara untuk menjadi kaya tetapi merupakan peluang untuk menyatakan kebaikan Allah.

Dasar dari perbuatan baik yang kita kerjakan dalam pekerjaan atau pelayanan kita yaitu “…perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan…(Kol. 3 : 23).” Ayat tersebut memiliki makna bahwa saat kita melakukan sesuatu termasuk bekerja, maka kita perlu melakukannya dengan sungguh-sungguh, seperti untuk Tuhan. Hal ini juga termasuk ketika kita bersentuhan dengan sesama maka kita seharusnya mengupayakan kebahagiaan orang lain. Hal ini sepertinya memiliki makna yang sama dengan “berusaha menyenangkan orang lain,” tetapi sebenarnya “mengupayakan kebahagiaan orang lain” berarti menempatkan diri diposisi orang lain. Dengan menempatkan diri di posisi orang lain maka kita akan berfokus pada hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi sesama kita. Sehingga, kebahagiaan orang lain akan menjadi fokus perbuatan baik yang kita kerjakan. Dengan demikian, kita akan senantiasa melakukan yang terbaik bagi sesama seperti ketika kita melakukannya untuk Tuhan.

Saudara, perbuatan baik yang kita lakukan ditempat kerja atau tempat pelayanan dapat dimulai dari perbuatan-perbuatan sederhana yang dilandasi oleh sikap batin yang tulus. Tujuan kita melakukan hal tersebut bukanlah untuk mendapat pujian atau mendapat keuntungan semata, tetapi kebahagiaan sesama sehingga nama Tuhan dimuliakan. Mari kita memiliki sikap “normal” sebagai pengikut Kristus yaitu senantiasa mencintai kebaikan dan melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan. Amin! -THELIE HERLINA-

BEKERJA BUKANLAH KUTUK ATAU SARANA MENCARI KEKAYAAN, TETAPI PELUANG UNTUK MENYATAKAN KEBAIKAN ALLAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup