Postingan

Kesiapan dalam Kesucian

Gambar
Kamis, 30 Oktober 2025 Kesiapan dalam Kesucian   Bacaan Alkitab : Keluaran 28: 7-8 Dalam bagian berikutnya dari perintah Allah mengenai pembuatan pakaian imam, Allah menegaskan bahwa efod , atau kain bagian luar dari pakaian imam, harus memiliki dua tutup batu bahu yang disambungkan pada bagian atasnya. Selain itu, terdapat juga ikat pinggang dari tali-tali berwarna-warni yang mengikat kedua ujungnya. Ikat pinggang pada efod berfungsi sebagai pengikat yang menyatukan bagian-bagian terpisah dari pakaian tersebut, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Namun, fungsi ini bukan sekadar teknis, melainkan juga sarat dengan makna rohani . Ikat pinggang pada efod melambangkan kesatuan dan kesiapan dalam pelayanan. Dalam budaya Ibrani, tindakan mengikat pinggang melambangkan kesiapan untuk bertindak — baik untuk bekerja, berperang, maupun melayani. Demikian pula, para imam yang mengikat pinggang mereka menunjukkan kesiapan dan kesigapan hati untuk melayani Tuhan dengan se...

Pakaian Imam: Identitas Kudus Yang Dikenakan, Bukan Dibuat

Gambar
Rabu, 29 Oktober 202 Pakaian Imam: Identitas Kudus Yang Dikenakan, Bukan Dibuat Bacaan Alkitab : Keluaran 28:4–6 Dalam Keluaran 28:4–6 , Tuhan memberikan perintah yang sangat rinci tentang pakaian imam: efod, baju efod, jubah, baju tenun halus, serban, dan ikat pinggang. Rincian ini mungkin tampak sekadar teknis, tetapi sesungguhnya menyimpan makna rohani yang dalam. Pakaian imam bukan hanya soal penampilan lahiriah, melainkan penanda identitas rohani dan panggilan kudus yang datang langsung dari Allah. Allah sendiri yang menetapkan bagaimana seorang imam harus berpakaian, sebab pelayanan di hadapan- Nya tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Efod , sebagaimana disebut dalam ayat 6, dibuat dari emas, kain ungu tua, ungu muda, kain kirmizi, dan lenan halus yang dipintal secara artistik—simbol kemuliaan dan kekudusan . Saat imam mengenakan pakaian itu, ia bukan hanya berpakaian indah, tetapi mengidentifikasikan   dirinya terpisah dari urusan duniawi dan menyiapkan dirinya unt...

Allah yang Memanggil, Allah yang Memperlengkapi

Gambar
Selasa, 28 Oktober 2025 Allah yang Memanggil, Allah yang Memperlengkapi Bacaan Alkitab : Keluaran 28:1–3 Keluaran 28:1–3 menggambarkan bagaimana Allah memanggil Harun dan anak-anaknya menjadi imam bagi bangsa Israel. Ini bukan keputusan Musa, bukan hasil pilihan manusia, melainkan inisiatif langsung dari Allah sendiri. Allah berkata, “Suruhlah Harun dan anak-anaknya datang kepadamu dari tengah-tengah orang Israel untuk memegang jabatan imam bagi-Ku.” Harun tidak pernah melamar jabatan itu, dan ia pun bukan orang tanpa cacat. Dalam kisah sebelumnya, kita tahu ia pernah gagal dan turut membentuk anak lembu emas untuk disembah oleh Bangsa Isarael. Tetapi tetap, Allah memanggilnya. Panggilan Allah tidak didasarkan pada kesempurnaan masa lalu, melainkan pada rencana kasih dan kedaulatan-Nya. Namun, panggilan Tuhan seringkali menimbulkan rasa takut. Kita mudah berkata, “Saya tidak layak,” atau “Saya tidak mampu.” Tetapi di sinilah Keluaran 28 menunjukkan sisi luar biasa dari kara...

Kehadiran dan Perlindungan Allah

Gambar
Senin, 27 Oktober 2025 Kehadiran dan Perlindungan Allah   Bacaan Alkitab : Keluaran 27 : 20-21        Saudara, dalam bacaan ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengajarkan Bangsa Israel mengenai peraturan bagi mereka untuk beribadah kepada Allah . Dalam hal ini mengenai apa yang harus dipersiapkan di dalam kemah suci.                Di dalam konteks sejarah seperti yang kita ketahui bersama Bangsa Israel baru saja keluar dari perbudakan di Mesir, sebuah kondisi dimana Bangsa Israel bukan hanya diberikan pengetahuan baru mengenai hukum, tetapi Bangsa Israel juga perlu untuk mengetahui peraturan-peraturan peribadatan . Terlebih lagi untuk memaknai peribadatan   tersebut dengan baik. Salah satu yang disajikan dalam kisah perjalanan pemaknaan Bangsa Israel tersebut adalah ketika Allah rindu untuk hadir di tengah-tengah Bangsa Israel melalui pembangunan Kemah Suci pada saat itu.         ...

Dari Pengampunan Menuju Persekutuan Dengan Allah

Gambar
Sabtu, 25 Oktober 2025 Dari Pengampunan Menuju Persekutuan Dengan Allah Bacaan Alkitab : Keluaran 27:18–19 Pelataran Kemah Suci digambarkan sebagai area luas yang mengelilingi Kemah Suci itu sendiri. Untuk memasuki Kemah Suci tempat Allah berdiam, seseorang harus terlebih dahulu melewati pelataran. Pelataran ini bisa kita ibaratkan sebagai ruang pengampunan . Di sinilah mezbah korban bakaran berada, tempat di mana dosa-dosa umat diampuni melalui persembahan. Dalam perjalanan rohani, tiang-tiang tembaga ini bisa melambangkan keteguhan yang kita butuhkan setelah menerima pengampunan. Hidup kita tidak serta merta menjadi mudah setelah dosa-dosa kita diampuni. Kita akan menghadapi tantangan, pencobaan, dan godaan untuk kembali pada jalan lama. Setelah melewati gerbang pengampunan dan berdiri teguh dalam ketabahan, kita harus mulai mengenakan kain kekudusan dalam hidup kita. Ini bukan tentang menjadi sempurna, melainkan tentang kerendahan hati untuk terus belajar dan bertum...

Eksklusif dalam Iman, Inklusif dalam Kasih

Gambar
Jumat, 24 Oktober 2025 Eksklusif dalam Iman, Inklusif dalam Kasih Bacaan Alkitab : Keluaran 27: 13-17                                                                          Dalam pembangunan Kemah Suci, Allah memerintahkan Musa membuat setiap bagian dengan sangat teliti dan tidak boleh salah. Tidak ada bagian yang dibuat sembarangan, karena setiap detail memiliki makna rohani. Mulai dari ukuran, bahan, warna, sampai cara pemasangannya, semuanya ditentukan langsung oleh Allah. Salah satu bagian penting yang Tuhan perintahkan adalah pintu pelataran . Sekilas, pintu ini terlihat sederhana, karena hanya kain yang digantung. Namun Allah memberi perintah khusus tentang letaknya, panjangnya, warnanya, bahkan tiang penyangganya. Itu berarti pintu ini bukan sekadar akses fisik, tetapi memiliki pesan rohan...

Pelataran Kemah Suci

Gambar
Kamis, 23 Oktober 2025 Pelataran Kemah Suci Bacaan Alkitab : Keluaran 27 : 11-12           Ayat di atas termasuk dalam bagian yang membahas pelataran Kemah Suci. Ukuran panjang, lebar, serta jumlah layar yang ditopang oleh tiang-tiang menunjukkan luas pelataran secara keseluruhan. Tiang-tiang itu dipasangi layar dari kain lenan halus yang menjadi pembatas antara bagian dalam dan luar pelataran. Menarik bahwa bahan yang digunakan untuk layar bukan kain tebal seperti terpal, melainkan lenan halus. Hal ini berbeda dengan tudung Kemah Suci yang terbuat dari kain tebal dan berlapis-lapis, melambangkan Kristus yang melindungi manusia berdosa dari kekudusan Allah yang menghanguskan. Layar di pelataran berfungsi memisahkan mereka yang berada di dalam pelataran dari mereka yang berada di luar. Kain lenan ini menjadi lambang pemisahan antara umat Allah dan mereka yang bukan umat-Nya. Namun, pemisahan itu tampak begitu tipis—seperti kain yang halu...