Postingan

Menutup Tahun dengan Kasih Setia Tuhan

Gambar
Selasa, 30 Desember 2025* Menutup Tahun dengan Kasih Setia Tuhan Bacaan Alkitab : Ratapan 3:22-23 Ratapan 3:22–23 bukanlah ayat yang lahir dari suasana damai atau ibadah yang megah. Ayat ini muncul dari peristiwa kehancuran. Yeremia mengucapkannya ketika Yerusalem telah runtuh, Bait Allah dibakar, dan umat Tuhan hidup dalam trauma serta pembuangan. Namun justru di tengah kondisi itu ia berkata, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya.”           Kata “kasih setia” yang digunakan adalah ḥ esed, yaitu kasih perjanjian. Ini bukan kasih yang bergantung pada respon manusia, bukan kasih yang berubah karena kegagalan umat,   namun   bukan pula kasih yang memanjakan dosa. Ḥ esed adalah kasih Allah yang teguh, setia pada janji-Nya, dan tidak dapat dibatalkan. Yeremia tidak berkata bahwa Israel setia, tetapi bahwa Tuhan tetap setia. Fokus ayat ini bukan pada keadaan manusia, melainkan pada karakter Allah. Kemudian...

Merenungkan Jejak-jejak Tuhan

Gambar
Senin, 29 Desember 2025 Merenungkan Jejak-jejak Tuhan Bacaan Alkitab : Maz. 65 : 10 – 14           Saudara memasuki penghujung tahun 2025 ini, marilah berhenti sejenak dan menoleh ke belakang bukan hanya untuk mengingat pengalaman hidup kita di tahun 2025, tetapi untuk mengenali karya dan kemurahan Tuhan yang menyertai setiap langkah hidup kita. Mazmur 65: 10-14 menolong kita melihat bahwa tahun yang berlalu bukan sekedar rangkaian kejadian melainkan ruang di mana Allah bekerja dengan setia. Mazmur ini menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang aktif hadir dalam ciptaan: memelihara, menyediakan, dan menandai waktu dengan kebaikan-Nya. Pada bagian ini, kita juga diajak merenungkan tiga kebenaran yang akan menguatkan iman yang akan menuntun refleksi kita di akhir tahun. Pertama, Allah Memelihara Ciptaan-Nya. Hal ini dapat kita lihat dalam ay. 10 dan 12, “Engkau memperhatikan tanah ... Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu ... ” Allah digam...

Nama yang Membuka Hati Kita Akan Hadirnya Allah

Gambar
Sabtu, 27 Desember 2025 Nama yang Membuka Hati Kita Akan Hadirnya Allah Bacaan Alkitab : Matius 1 : 23 Ketika malaikat menyampaikan kabar kepada Yusuf bahwa anak yang dikandung Maria akan disebut Imanuel, itu bukan sekadar pemberian nama yang indah atau bernuansa religius. Dalam tradisi Ibrani, nama bukan hanya identitas—nama adalah penyingkapan karakter, tujuan, dan karya Allah. Karena itu, ketika Yesus disebut Imanuel, maknanya jauh melampaui huruf-huruf yang membentuknya. Nama ini memuat salah satu deklarasi terbesar dalam seluruh Alkitab: Allah beserta kita. Di Perjanjian Lama, kehadiran Allah sering ditandai melalui simbol—kemah pertemuan, tabut perjanjian, tiang awan dan api. Kehadiran-Nya tampak, tetapi tetap   terdapat jarak antara Allah yang Kudus dan manusia yang berdosa. Sehingga manusia tidak dapat mendekati Allah, tanpa adanya ritual. Namun Matius 1:23 membawa sebuah perubahan dramatis dalam sejarah keselamatan. Untuk pertama kalinya, Allah tidak hanya “menyert...

Kristus yang Rendah Hati

Gambar
Jumat, 26 Desember 2025 Kristus yang Rendah Hati Bacaan Alkitab : Filipi 2: 6-8 Saudara yang terkasih, selamat merayakan natal. Pada hari yang penuh kasih karunia ini, kita diajak untuk masuk lebih dalam ke makna kelahiran Kristus melalui perenungan dari Filipi 2: 6-8. Dalam bagian ini, Paulus mengingatkan   agar jemaat dapat bersatu dan memiliki kerendahan hati yang mencerminkan karakter Kristus sendiri. Kristus yang adalah Allah merendahkan diri dan mengambil rupa manusia.   Ia mengambil rupa seorang hamba, masuk ke dalam sejarah manusia sebagai bayi, dan menapaki jalan ketaatan sampai mati di kayu salib demi menebus dosa kita. Inilah   kerendahan hati yang patut diteladani oles semua pengikut-Nya. Saudara ketika kita menatap perjalanan hidup Yesus Kristus, kita melihat kerendahan hati yang sejati.   Ia lahir dalam palungan di kota kecil yang tidak termasyur (Mat. 2: 1-17; Luk. 2: 6-7). Ia tumbuh dan belajar hukum taurat seperti anak-anak lainnya (Luk. 2: 41-52...

Tiga Gelar yang Mengubah Dunia

Gambar
Rabu, 24 Desember 2025 Tiga Gelar yang Mengubah Dunia   Bacaan Alkitab : Lukas 2:10–11 Ketika malaikat menampakkan diri kepada para gembala di malam kelahiran Yesus, ada satu pesan yang mengguncang dunia: Allah tidak mengutus nabi, imam, ataupun malaikat untuk menyelamatkan manusia— tetapi Allah sendiri yang datang sebagai Penyelamat. Keselamatan tidak dipercayakan kepada sosok besar seperti Musa, Daud, atau Yesaya. Tidak. Pribadi Ilahi itu sendiri turun menjadi manusia. Pada masa itu Israel hidup dalam tekanan penjajahan Romawi. Harapan mereka akan Mesias telah menyempit menjadi sebuah gambaran politis: seorang pahlawan yang akan melepaskan mereka dari penjajahan dan mengembalikan kejayaan mereka sebagai umat Pilihan. Namun Allah datang dengan jawaban yang jauh melampaui imajinasi mereka. Ia tidak hanya menolong dari kerajaan penjajah, tetapi dari musuh terdalam: yaitu penjajahan   dosa yang membuat manusia terpisah dari Allah. Di sinilah makna tiga gelar besar dalam Lu...

Ketika Cahaya Kemuliaan Turun dalam Kesederhanaan

Gambar
Selasa, 23 Desember 2025 Ketika Cahaya Kemuliaan Turun dalam Kesederhanaan Bacaan Alkitab : Lukas 2:4-7            Malam itu, perjalanan panjang dari Nazaret menuju Betlehem terasa berat bagi Yusuf dan Maria. Dalam hiruk pikuk sensus yang memaksa semua orang kembali ke kota asal. Keputusan Kaisar yang terlihat seperti urusan politik semata—rupanya menjadi alat untuk menggenapi nubuat berabad-abad sebelumnya: Mesias harus lahir di Betlehem. Yusuf berjalan sambil menuntun keledai, sadar bahwa ia adalah keturunan Daud. Namun, ia mungkin tak menyadari bahwa setiap langkah menuju kota kecil itu adalah langkah menuju penggenapan rencana Allah yang agung. Maria yang sedang mengandung mengikuti Yusuf ke Betlehem, bukan hanya karena aturan pemerintah, tetapi karena Allah menggerakkan segala hal termasuk aturan manusia untuk melahirkan Sang Juruselamat dalam waktu dan tempat yang tepat.           Betlehem malam itu penuh sesak. Ruma...

Janji yang Dijaga Allah di Kota yang Dilupakan

Gambar
Senin, 22 Desember 2025 Janji yang Dijaga Allah di Kota yang Dilupakan Bacaan Alkitab : Mikha 5:1–3 Ketika Mikha berbicara, Kerajaan Yehuda sedang berada dalam masa goncangan besar. Kota Samaria yang merupakan pusat kerajaan utara, baru saja jatuh ke tangan Kerajaan Asyur, dan kehancuran itu mengguncang seluruh bangsa. Sementara itu Yerusalem, pusat kerajaan selatan, memang belum runtuh, tetapi hidup di bawah bayang-bayang ancaman yang sama. Kota itu melemah secara moral dan politik; pemimpin-pemimpinnya tidak lagi memegang keadilan, dan rakyatnya mulai meragukan apakah janji Allah kepada Daud masih relevan. Dunia mereka penuh ketakutan, ketidakpastian, dan tanda-tanda bahwa masa “kejayaan lama” sudah memudar. Di tengah situasi itulah Mikha menyampaikan firman yang sangat berbeda dari keadaan sekitar. Bukan mengenai kota besar, bukan mengenai pusat pemerintahan, bukan mengenai kekuatan militer. Justru Allah menunjuk sebuah kota kecil yang hampir tak diingat orang yaitu Betlehem Efr...