Tiga Gelar yang Mengubah Dunia

Rabu, 24 Desember 2025
Tiga Gelar yang Mengubah Dunia 
Bacaan Alkitab : Lukas 2:10–11


Ketika malaikat menampakkan diri kepada para gembala di malam kelahiran Yesus, ada satu pesan yang mengguncang dunia: Allah tidak mengutus nabi, imam, ataupun malaikat untuk menyelamatkan manusia— tetapi Allah sendiri yang datang sebagai Penyelamat. Keselamatan tidak dipercayakan kepada sosok besar seperti Musa, Daud, atau Yesaya. Tidak. Pribadi Ilahi itu sendiri turun menjadi manusia. Pada masa itu Israel hidup dalam tekanan penjajahan Romawi. Harapan mereka akan Mesias telah menyempit menjadi sebuah gambaran politis: seorang pahlawan yang akan melepaskan mereka dari penjajahan dan mengembalikan kejayaan mereka sebagai umat Pilihan. Namun Allah datang dengan jawaban yang jauh melampaui imajinasi mereka. Ia tidak hanya menolong dari kerajaan penjajah, tetapi dari musuh terdalam: yaitu penjajahan  dosa yang membuat manusia terpisah dari Allah. Di sinilah makna tiga gelar besar dalam Lukas 2:11 menjadi begitu penting.

1. Juruselamat (Sōtēr)

Yesus datang bukan sekadar sebagai pengajar atau teladan moral. Ia datang sebagai Penyelamat—seseorang yang melakukan apa yang tidak mungkin kita lakukan bagi diri kita sendiri. Tidak ada usaha manusia, tidak ada ritual, tidak ada prestasi rohani yang dapat membebaskan kita dari hukuman akibat dosa. Keselamatan adalah karya Kristus, bukan upaya kita.

2. Kristus (Christos / Mesías)

Kata “Kristus” berarti “Yang Diurapi”, Mesias yang dijanjikan sejak ribuan tahun sebelumnya. Bangsa Israel menantikan-Nya sebagai pembebas nasional, tetapi Yesus datang untuk misi yang jauh lebih besar: membebaskan seluruh umat manusia dari kuasa dosa dan kematian. Di dalam Dia, seluruh nubuat dan kerinduan Perjanjian Lama tergenapi secara sempurna.

3. Tuhan (Kyrios)

Gelar ini menjadi puncak pengakuan. “Kyrios” adalah gelar ilahi yang dipakai untuk Yahweh. Artinya Yesus bukan hanya Mesias, tetapi Tuhan itu sendiri—Pribadi yang layak disembah, yang memiliki otoritas atas hidup, sejarah, dan masa depan. Jika Ia hanya guru, kita dapat mengagumi-Nya. Jika Ia hanya nabi, kita dapat menghormati-Nya. Tetapi karena Ia adalah Tuhan, kita harus menyembah dan menyerahkan seluruh hidup kepada-Nya.

Oleh sebab itu pembebas Kita adalah Allah Sendiri. Kelahiran Yesus bukan sekadar cerita Natal—itu adalah deklarasi bahwa Allah sendiri turun tangan menyelamatkan kita. Ia datang sebagai Juruselamat yang melepaskan, sebagai Kristus yang dijanjikan, dan sebagai Tuhan yang berkuasa. Dan yang membebaskan kita bukan kekuatan, usaha, atau hikmat kita, tetapi Kristus Tuhan yang lahir di kota Daud. Kabar ini mengguncang dunia dua ribu tahun lalu, dan tetap menjadi kabar yang kita butuhkan hari ini: Allah datang sendiri untuk menyelamatkan kita.

Saudara, Natal mengingatkan bahwa Allah sendiri turun untuk menyelamatkan saya. Bagaimana kebenaran ini mengubah cara saya merespons tekanan, kekhawatiran, atau ketidakpastian hidup? (RT)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah