Tiga Gelar yang Mengubah Dunia
Tiga Gelar yang Mengubah Dunia
Ketika malaikat menampakkan diri kepada para gembala di
malam kelahiran Yesus, ada satu pesan yang mengguncang dunia: Allah tidak mengutus nabi, imam, ataupun
malaikat untuk menyelamatkan manusia— tetapi Allah sendiri yang datang sebagai
Penyelamat. Keselamatan tidak dipercayakan kepada sosok besar seperti
Musa, Daud, atau Yesaya. Tidak. Pribadi
Ilahi itu sendiri turun menjadi manusia. Pada masa itu Israel hidup
dalam tekanan penjajahan Romawi. Harapan mereka akan Mesias telah menyempit
menjadi sebuah gambaran politis: seorang pahlawan yang akan melepaskan mereka
dari penjajahan dan mengembalikan kejayaan mereka sebagai umat Pilihan. Namun
Allah datang dengan jawaban yang jauh melampaui imajinasi mereka. Ia tidak hanya menolong dari kerajaan
penjajah, tetapi dari musuh terdalam: yaitu penjajahan dosa yang membuat manusia terpisah dari Allah. Di sinilah makna tiga gelar
besar dalam Lukas 2:11 menjadi begitu penting.
1. Juruselamat (Sōtēr)
Yesus
datang bukan sekadar sebagai pengajar atau teladan moral. Ia datang sebagai Penyelamat—seseorang yang melakukan
apa yang tidak mungkin kita lakukan bagi diri kita sendiri. Tidak ada usaha
manusia, tidak ada ritual, tidak ada prestasi rohani yang dapat membebaskan
kita dari hukuman akibat dosa. Keselamatan
adalah karya Kristus, bukan upaya kita.
2. Kristus (Christos / Mesías)
Kata
“Kristus” berarti “Yang Diurapi”,
Mesias yang dijanjikan sejak ribuan tahun sebelumnya. Bangsa Israel
menantikan-Nya sebagai pembebas nasional, tetapi Yesus datang untuk misi yang
jauh lebih besar: membebaskan seluruh
umat manusia dari kuasa dosa dan kematian. Di dalam Dia, seluruh nubuat
dan kerinduan Perjanjian Lama tergenapi secara sempurna.
3. Tuhan (Kyrios)
Gelar
ini menjadi puncak pengakuan. “Kyrios” adalah gelar ilahi yang dipakai untuk
Yahweh. Artinya Yesus bukan hanya Mesias, tetapi Tuhan itu sendiri—Pribadi yang layak disembah, yang memiliki
otoritas atas hidup, sejarah, dan masa depan. Jika Ia hanya guru, kita dapat mengagumi-Nya. Jika Ia hanya nabi, kita dapat
menghormati-Nya. Tetapi karena Ia
adalah Tuhan, kita harus menyembah dan menyerahkan seluruh hidup kepada-Nya.
Oleh sebab itu pembebas Kita
adalah Allah Sendiri. Kelahiran Yesus bukan sekadar cerita
Natal—itu adalah deklarasi bahwa Allah
sendiri turun tangan menyelamatkan kita. Ia datang sebagai Juruselamat yang melepaskan, sebagai Kristus yang dijanjikan, dan sebagai Tuhan yang berkuasa. Dan yang
membebaskan kita bukan kekuatan, usaha, atau hikmat kita, tetapi Kristus Tuhan yang lahir di kota Daud.
Kabar ini mengguncang dunia dua ribu tahun lalu, dan tetap menjadi kabar yang
kita butuhkan hari ini: Allah datang
sendiri untuk menyelamatkan kita.
Saudara, Natal mengingatkan bahwa Allah sendiri turun
untuk menyelamatkan saya. Bagaimana kebenaran ini mengubah cara saya merespons
tekanan, kekhawatiran, atau ketidakpastian hidup? (RT)

Komentar
Posting Komentar