Merenungkan Jejak-jejak Tuhan
Merenungkan Jejak-jejak Tuhan
Saudara memasuki penghujung tahun 2025 ini, marilah berhenti
sejenak dan menoleh ke belakang bukan hanya untuk mengingat pengalaman hidup
kita di tahun 2025, tetapi untuk mengenali karya dan kemurahan Tuhan yang
menyertai setiap langkah hidup kita. Mazmur 65: 10-14 menolong kita melihat
bahwa tahun yang berlalu bukan sekedar rangkaian kejadian melainkan ruang di
mana Allah bekerja dengan setia. Mazmur ini menggambarkan Allah sebagai Pribadi
yang aktif hadir dalam ciptaan: memelihara, menyediakan, dan menandai waktu
dengan kebaikan-Nya. Pada bagian ini, kita juga diajak merenungkan tiga
kebenaran yang akan menguatkan iman yang akan menuntun refleksi kita di akhir
tahun. Pertama, Allah Memelihara Ciptaan-Nya. Hal ini dapat kita lihat dalam
ay. 10 dan 12, “Engkau memperhatikan tanah ... Engkau memahkotai tahun dengan
kebaikan-Mu ... ” Allah digambarkan bukan sebagai Pencipta yang jauh, tetapi
sebagai Pemelihara yang terlibat. Ia memperhatikan bumi dengan kasih dan
menopangnya secara terus menerus. Dunia bertahan dan hidup kita berjalan bukan
karena kekuatan sendiri, melainkan karena anugerah pemeliharaan Allah.
Kedua,
Penyedia Seluruh Kebutuhan Ciptaan-Nya. Hal ini dapat kita perhatikan dalam ay.
11, “Engkau menyediakan gandum ... Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya ...”
Allah tidak hanya memelihara ciptaan dalam proses yang teratur, tetapi juga
mencukupi kebutuhannya dengan bijaksana. Segala berkat yang kita terima, baik makanan,
pekerjaan, kesehatan dan kesempatan, semua bagian dari rancangan kasih-Nya. Ketiga,
Allah Menandai Waktu dengan Kemurahan-Nya. Ay. 13-14, “Engkau memahkotai tahun
dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu menggemukkan tanah; ..., semuanya bersorak-sorai
dan bernyanyi-nyanyi.” Waktu tidak berjalan dengan netral. Setiap tahun
dimahkotai dengan kebaikan Allah. Kemurahan-Nya menjangkau seluruh bumi, tanpa
terkecuali, dan menghasilkan sukacita serta pujian. Hal ini menegaskan bahwa
Allah tetap bekerja bahkan ketika dunia terasa tidak menentu. Dengan demikian,
Mazmur 65: 10-14 menegaskan bahwa Allah adalah Pencipta, Pemelihara, dan
Penyedia. Ia menopang dunia dan hidup kita sampai pada detail terkecil dengan
kuasa, kasih, dan kemurahan-Nya.
Saudara
sepanjang tahun 2025, kita mungkin mengalami pengalaman yang membahagiakan :
kelahiran, keberhasilan, pencapaian, pernikahan, dll. Atau pengalaman
menyakitkan : kehilangan, kegagalan, sakit penyakit atau kesedihan yang
mendalam. Mazmur ini mengingatkan bahwa Allah tetap memahkotai tahun ini dengan
pemeliharaan dan kemurahan-Nya. Berkat-Nya tidak hanya dalam bentuk jasmani,
tetapi juga rohani : membentuk iman, memperdalam kepercayaan, dan memurnikan
pengharapan. Pengalaman yang
menyenangkan dapat kita respons
dengan ungkapan syukur atas kebaikan-Nya. Pengalaman buruk dapat kita maknai
sebagai cara Tuhan menumbuhkan iman kita kepada-Nya. Seperti tanah yang perlu
diari, digemburkan, dan dirawat sebelum berbuah, demikian pula hidup kita
sering dibentuk Tuhan setahap demi setahap, agar menghasilkan kehidupan yang matang
dan berkenan kepada-Nya.
Saudara,
mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apa
saja jejak-jejak kemurahan Tuhan dalam kehidupan saudara? Marilah kita belajar
melihat kembali perjalanan hidup kita dengan iman dan pengharapan yang teguh
dalam Tuhan. (TH)

Komentar
Posting Komentar