Perjumpaan Yang Mengubahkan
Perjumpaan Yang Mengubahkan
Bacaan Alkitab : Keluaran 20:20-21
Saudara, setelah orang Israel ketakutan saat melihat kilat, mendengar suara guruh dan sangkakala ,maka mereka tidak mau mendekat dan meminta Musa yang berbicara dengan Allah. Lalu Musa berbicara kepada mereka agar jangan takut. Ia menjelaskan bahwa Allah datang untuk menguji mereka, supaya mereka kamu belajar takut akan Dia dan tidak berbuat dosa. Akhirnya Musa mendekati Allah tetapi orang Israel tetap berdiri dari jauh.
Melalui perkataan Musa kepada bangsa Israel kita belajar bahwa perjumpaan dengan Allah akan memberikan dampak yang nyata dalam hidup seseorang. Ketika Allah menyatakan diri-Nya di Gunung Sinai, bangsa Israel merasa takut dan menjauh. Namun Musa berkata bahwa penampakan yang menakutkan itu bukan untuk membuat mereka menjauh dari Allah, melainkan agar mereka belajar menghormati Allah. Langkah pertama adalah kesadaran moral yang muncul dari perjumpaan dengan Allah. Hati manusia menjadi lebih peka terhadap apa yang benar dan apa yang salah. Kepekaan ini bukan berasal dari peraturan semata, tetapi dari pengalaman dan kesadaran akan kehadiran Allah yang kudus. Langkah kedua adalah tumbuhnya rasa takut akan Allah. Takut akan Allah berarti mengakui kebesaran dan kekudusan-Nya, serta menyadari betapa kecilnya kita di hadapan-Nya. Langkah ketiga adalah perubahan hidup. Rasa hormat kepada Allah mendorong kita untuk hidup lebih taat. Kita mulai menjauh dari dosa, bukan karena terpaksa, tetapi karena kita ingin menyenangkan Allah. Dengan demikian, takut akan Allah adalah sikap hati yang menuntun kepada ketaatan sejati.
Saudara melalui renungan hari ini kita melihat perjumpaan sejati akan menumbuhkan kepekaan terhadap dosa dan kerinduan akan kekudusan. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita dibawa kepada rasa takut yang kudus. Dari situlah hidup kita ditransformasi, kita menjadi pribadi yang hidup taat, hormat, dan dipenuhi kasih akan kebenaran. Saudara kita pun bisa mengalami hal yang sama hari ini. Saat kita membaca firman dan berdoa, kita sedang berjumpa dengan Tuhan. Itu akan membentuk hati yang lebih peka pada kehendak-Nya. Ketika kita makin mengenal Tuhan, kita belajar takut akan Dia dengan benar Dan dari situ, hidup kita perlahan-lahan akan berubah jadi lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Maka, mari mendekat kepada Tuhan dengan hati yang terbuka, agar perjumpaan itu mengubah kita selamanya.
Saudara sudahkah kita mendekat kepada Tuhan dengan hati yang terbuka? Marilah kita mendekat kepada Tuhan dengan hati terbuka sehingga kita dapat mengalami transformasi. (DS)
Komentar
Posting Komentar