Menghormati Allah
Menghormati Allah
Saudara dalam ayat bacaan hari ini kita melihat perintah Allah yang mengatakan jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu dengan sembarangan. Dalam bahasa Ibrani, nama Allah disebut dengan YHWH. Hal ini karena nama ini kudus yang dianggap begitu suci, orang Israel tidak mengucapkannya secara langsung, sehingga mereka menggantinya dengan kata Adonai. Larangan ini bukan hanya soal tidak bersumpah palsu, tetapi menyangkut bagaimana umat Allah menghormati dan memuliakan nama-Nya dalam segala aspek hidup mereka.
Saudara melalui bagian ini menyebut nama Tuhan tidak sekadar soal kata-kata, tetapi soal bagaimana kita menempatkan Allah dalam kehidupan. Nama dalam budaya Ibrani melambangkan pribadi dan karakter. Maka, menyebut nama Allah sembarangan berarti merendahkan pribadi-Nya. Pada zaman kuno nama dianggap sakral, mewakili kehadiran dan kuasa ilahi. Namun dalam budaya saat itu ada kebiasaan bersumpah palsu demi kepentingan pribadi (Imamat 19:12), mengutuk atau menyebut nama Allah secara sembrono dalam percakapan sehari-hari, dan menggunakan nama tuhan untuk sihir atau praktik gaib. Oleh karena itu, menyebut nama Allah sembarangan berarti merendahkan pribadi-Nya. Ini bukan soal membela harga diri Allah karena Allah tidak kehilangan kemuliaan saat nama-Nya direndahkan, tetapi ini soal menjaga kekudusan relasi kita dengan Dia. Jika kita mulai tidak hormat kepada nama Allah, kita sedang memutus hubungan sebagai umat-Nya.
Saudara, seringkali kita berpikir bahwa menghormati Allah hanya terjadi dalam ibadah minggu, atau saat kita berdoa. Namun, perintah ini mengajak kita untuk hidup dalam sikap hormat kepada Allah setiap saat, baik saat berbicara, berpikir, bertindak. Kita mungkin tidak menyebut nama Tuhan secara kasar, tetapi bisa saja kita menggunakan nama-Nya demi kepentingan pribadi. Kita perlu sadar bahwa penghormatan kepada Allah adalah untuk membentuk kita sendiri agar hati kita terus berfokus kepada-Nya, dan kita tidak kehilangan arah sebagai umat pilihan. Saat kita menghormati nama-Nya, kita sedang memperkuat relasi kita dengan Sang Sumber Hidup. Maka mari hidup dengan kesadaran penuh bahwa nama Allah adalah kudus, dan melalui hidup yang menghormati-Nya, kita menjaga diri kita tetap dalam terang dan kasih-Nya.
Saudara pernahkah kita menyebut nama Allah dengan sembarangan? Jika pernah, marilah kita meminta ampun kepada-Nya. Dan buatlah komitmen untuk tidak melakukan lagi dan belajar untuk lebih menghormati nama-Nya.

Komentar
Posting Komentar