Kebaikan yang Murni
Kebaikan yang Murni
Saudara,
ayat-ayat ini merupakan hukum yang mengatur tentang pembunuhan disengaja dan
tidak. Hukum ini bertujuan untuk menegakkan keadilan. Hukum ini membedakan
antara tindakan yang disengaja dan yang tidak disengaja. Ayat 12 menegaskan
bahwa siapa pun yang memukul orang sampai mati harus dihukum mati. Namun di
ayat 13, ada pengecualian untuk seseorang yang tidak sengaja membunuh maka dia
dapat melarikan diri ke tempat yang telah Tuhan tentukan sebagai perlindungan.
Dalam
sistem hukum pada saat itu, suatu tindakan dinilai benar berdasarkan tindakan
yang terlihat. Hal ini berbeda dengan hukum yang Allah tetapkan di mana suatu
tindakan harus dinilai dengan lebih dalam yaitu apa motif di dalam batin. Jika
suatu perbuatan jahat seperti pembunuhan itu tidak disengaja, maka itu bukanlah
perbuatan yang sama secara moral dengan tindakan pembunuhan
yang disengaja. Karena itu, Allah menetapkan fasilitas perlindungan untuk
mereka yang melakukan pembunuhan tanpa disengaja yaitu kota-kota perlindungan.
Sebaliknya, bagi mereka yang melakukan kejahatan dengan niat jahat maka tidak
ada perlindungan dan mereka layak dihukum. Prinsip ini ditegaskan kembali oleh
Tuhan Yesus bahwa “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzina dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:28). Tuhan Yesus
menyempurnakan hukum Taurat dengan mengajarkan bahwa dosa bukan hanya tindakan
tapi juga bagaimana niat di dalam hatinya.
Saudara, hukum yang Allah tetapkan dalam ayat ini mengajak kita untuk tidak hanya mengukur moralitas dari tindakan yang tampak tapi juga dari motivasi di baliknya. Sebuah perbuatan yang terlihat baik bisa menjadi sia-sia jika niatnya buruk, egois atau penuh manipulasi. Sebaliknya, tindakan sederhana bisa bernilai besar jika didorong oleh kasih yang tulus. Oleh sebab itu, jangan terlalu cepat untuk menghakimi orang lain hanya dari apa yang tampak di luar. Marilah kita terus memeriksa hati kita di hadapan Tuhan dan membiarkan Roh Kudus menyucikan motif terdalam kita.
Saudara, pernahkah saudara melakukan sesuatu yang tampak baik tapi sebenarnya didorong oleh motivasi yang salah? Kiranya Tuhan menolong kita untuk memahami bahwa Dia melihat lebih dalam dari sekedar perbuatan bahkan maksud terdalam kita. Kiranya Roh Kudus membimbing kita untuk menjadi menjadi pribadi yang tulus, yang bertindak karena kasih, hidup dalam kebenaran dan kejujuran. (MS)

Komentar
Posting Komentar