Jangan Mencuri
Jangan Mencuri
Perintah ke-8 dalam hukum-hukum Allah
adalah “jangan mencuri.” Perintah ini merupakan salah satu hukum yang
menunjukkan bahwa hukum-hukum Allah tidak hanya mengatur ibadah kepada Allah
(hukum 1-4). Tetapi juga sikap terhadap sesama sebagai bentuk ibadah kepada
Allah (hukum 5-10). Dalam hukum ke-8, Allah melarang bangsa Israel untuk
mencuri atau mengambil apa yang menjadi milik orang lain. Perintah ini
bertujuan agar bangsa Israel menghormati milik orang lain, sebab pada saat itu
mereka baru keluar dari Mesir dan hidup berpindah-pindah. Sehingga mereka belum
memiliki tanah milik mereka sendiri dan diperlukan persatuan untuk saling
menjaga harta milik satu dengan yang lain. Tindakan mencuri juga dapat merusak
karya Allah yang sedang membentuk tatanan kehidupan bangsa Israel menjadi
bangsa yang hidup sesuai dengan perintah-perintah-Nya.
Saudara, mencuri merupakan sikap yang tidak menghormati milik orang lain sebab menginginkan untuk memiliki demi kepuasan diri sendiri. Sikap ini dapat berasal dari rasa iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain sehingga melakukan tindakan mengambil dengan paksa dan tanpa izin. Tindakan ini dapat timbul dari rasa berhak mengambil apa yang bukan miliknya karena situasi yang sedang dihadapi seperti: sedang mengalami kelaparan, terjepit kebutuhan untuk membayar biaya rumah sakit atau sekolah anak, dll. Rasa iri hati sebenarnya dapat diatasi dengan sikap bersyukur dan merasa cukup atas apa yang dimiliki. Rasa cukup bahwa apa yang kita miliki adalah cukup untuk diri kita sendiri serta apa yang dimiliki orang lain adalah cukup untuk orang lain. Dengan demikian, kita tidak akan mengingini apa yang menjadi miliki orang lain terlebih mengambil tindakan untuk mengambil dengan paksa dan tanpa izin.
Saudara, mari kita bersyukur atas apa yang sudah Allah titipkan kepada kita dan belajar mencukupkan diri dengan milik kita tersebut. Sehingga, hati kita dijauhkan dari rasa tidak puas dan mendorong kita untuk melakukan tindakan mencuri.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan
Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, mari kita mengoreksi hati kita
masing-masing apakah hati kita sudah bersyukur atas apa yang Allah titipkan
kepada kita? Jika belum. Mari kita berdoa dan meminta Allah untuk menolong kita
untuk senantiasa bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. (TH)
Komentar
Posting Komentar