Istirahat Sejenak

Sabtu, 12 Juli 2025
Istirahat Sejenak 
Bacaan Alkitab : Keluaran 20 : 8 - 11


Saudara, dalam ayat-ayat ini memerintahkan orang Israel untuk mengingat dan menguduskan hari sabat. Sabat ditetapkan sebagai hari perhentian total bukan hanya untuk orang Israel tapi juga untuk anak, hamba bahkan ternak dan orang asing yang tinggal bersama mereka. Selama enam hari lamanya mereka telah bekerja sehingga pada hari tersebut mereka tidak boleh melakukan apa pun. Hal ini seperti apa yang Allah telah lakukan, di mana Dia mencipta segala sesuatu selama enam hari lalu berhenti pada hari ketujuh.

Sabat yang ditetapkan oleh Allah dalam ayat-ayat ini bukan sekadar aturan ritual tapi juga mengandung makna mendalam untuk bangsa Israel. Pertama, sabat membantu mereka menjaga keseimbangan hidup. Allah menciptakan manusia bukan hanya dengan kemampuan untuk bekerja tetapi juga mengajari mereka untuk beristirahat. Menariknya, perintah ini berlaku secara luas, bukan hanya untuk orang Israel tapi juga untuk anak, hamba bahkan hewan ternak dan orang asing yang tinggal bersama mereka. Kedua, sabat melatih kebergantungan pada Allah. Dalam konteks padang gurun saat itu, Allah memberikan manna selama enam hari lamanya dan berhenti pada hari ketujuh. Sehingga mereka harus percaya bahwa Allah tetap memelihara mereka meskipun seharian penuh tidak bekerja. Sabat menjadi pengingat bahwa hidup bukan hanya ditentukan oleh usaha sendiri, tetapi oleh pemeliharaan kasih karunia Allah.

Saudara, makna sabat dalam perintah Tuhan ini masih relevan bagi kehidupan orang percaya saat ini. Di dalam budaya modern yang menekankan kerja keras maka penting bagi kita untuk tetap menjaga keseimbangan fisik dan mental dengan ritme istirahat yang teratur. Dengan melakukannya, kita sedang mengikuti rancangan atau pola yang sudah Allah tetapkan sejak awal penciptaan yaitu manusia diciptakan untuk bekerja dan juga beristirahat. Selain itu, kita pun belajar untuk menyerahkan hasil kerja kepada Tuhan dan mengakui bahwa berkat dan keberhasilan sejati berasal dari Dia. Mari kita belajar untuk menghidupi makna sabat sebagai anugerah yang menolong kita untuk menjaga keseimbangan hidup dan semakin bersandar kepada pemeliharaan-Nya.

Saudara, apakah saudara sudah menjaga keseimbangan antara bekerja, melayani, dan beristirahat sesuai pola yang Allah tetapkan? Mari berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat menyediakan waktu khusus setiap minggu untuk sungguh berhenti dari kesibukan, menenangkan hati dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah. Biarlah di dalam istirahat, kita dapat semakin menyadari bahwa hidup kita bergantung pada pemeliharaan dan kasih karunia Allah. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah