God Looks Beyond The Heart (Tuhan Melihat Hati)
God Looks Beyond The Heart (Tuhan Melihat Hati)
Dalam ayat 14 kita dapat melihat dua hal yaitu : pertama, bagian
ay. 14a berbicara tentang hukuman yang diberikan kepada orang Israel yang
dikuasai kemarahan lalu merencanakan pembunuhan dengan menggunakan tipu daya.
Kejahatan tersebut merupakan kejahatan yang serius, sehingga dapat dijatuhi hukuman
berat. Kedua, dalam bagian 14b dikatakan, “...engkau harus mengambil orang itu
bahkan dari mezbah-Ku pun, supaya ia dihukum mati.” Hal ini menunjukkan bahwa
orang yang melakukan pembunuhan berencana tidak dapat dihormati lagi dalam
ibadah. Dalam tradisi Ibrani, Ibadah dianggap suatu waktu yang sakral sehingga
tidak boleh diganggu sama sekali. Apabila orang yang melakukan kejahatan selain
pembunuhan berencana mengikuti ibadah. Maka, dalam proses untuk menangkap orang
tersebut maka ia harus dibiarkan mengikuti ibadah sampai selesai. Sedangkan,
jika orang tersebut melakukan kejahatan yaitu pembunuhan berencana maka tidak
perlu menunggu sampai ibadah selesai. Tapi, dapat langsung ditarik untuk
diproses secara hukum.
Saudara, tindakan diatas yaitu menggunakan agama sebagai
kedok untuk melindungi diri dari kejahatan yang dilakukan kepada sesama dapat
juga terjadi pada masa kini. Pembunuhan berencana bukan hanya berbicara
menghilangkan nyawa seseorang saja. Tetapi juga ketika kita menyimpan dendam
dan merancangkan pembalasan. Sikap ini bukanlah sikap yang dikehendaki oleh
Allah, Ia mengharapkan untuk setiap kita “tetapi hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah
dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Ef. 4: 32). Ayat ini menunjukkan bahwa
pengampunan adalah bentuk kasih yang mencerminkan hati Allah bagi semua orang.
Dengan demikian, jika saat ini hati kita belum melepaskan pengampunan pada
sesama kita maka mari berdoa dan meminta Allah untuk melembutkan hati kita agar
dapat mengampuni sebagaimana Allah telah mengampuni kita.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru
saja kita dengar. Saudara, apakah hati kita telah mencerminkan kasih Allah bagi
kita? Jika belum mari berdoa dan meminta Allah untuk memampukan kita agar dapat
mengasihi sesama seperti Allah telah mengasihi kita. (TH)

Komentar
Posting Komentar