Tanggungjawab
Tanggungjawab
Bacaan Alkitab : Keluaran 18 : 13-16
Saudara,
dalam bacaan ayat-ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengadili Bangsa
Israel sebagai salah satu pokok pekerjaannya sebagai pemimpin Bangsa Israel
saat itu. Tentu saja pengadilan yang Musa lakukan bukan hanya mengadili orang yang bersalah, tetapi juga
mengajarkan hukum yang akan membentuk
watak Bangsa Israel. Hal ini sangat menarik perhatian dari Yitro mertua dari
Musa yang saat itu sedang mengunjungi Musa sekaligus mengantarkan istri dan
anak-anak Musa. Mengapa Musa harus mengajarkan hukum untuk membentuk watak Bangsa
Israel? , karena seperti kita ketahui selama lebih dari 400 tahun Bangsa Israel
hidup sebagai bangsa yang tidak mengenal hukum ketika ada dalam perbudakan
Bangsa Mesir.
Apa
yang Musa lakukan menjadi sangat penting karena ia diharuskan untuk
mempersiapkan Bangsa Israel untuk masuk ke tanah perjanjian. Tidak mungkin
sebuah Bangsa yang tidak memiliki watak yang teguh bisa menaklukan kota-kota berkubu tanah
Kanaan. Tidak mungkin sebuah bangsa yang tidak memiliki watak pemenang bisa
mengalahkan bangsa-bangsa kuat di tanah Kanaan. Apa yang Musa lakukan adalah
proses membentuk watak Bangsa Israel dari bangsa budak menjadi bangsa pemenang.
Musa menginvestasikan waktunya , yang tidak sedikit tentunya, untuk membentuk
watak Bangsa Israel. Hal ini menarik perhatian dari Yitro karena sulitnya dan
melelahkannya pekerjaan Musa pada saat itu. Namun Musa sadar dengan jelas bahwa
pemimpin yang bertanggungjawab adalah pemimpin yang dapat membawa
orang-orang yang dipimpin untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Saudara, demikian juga dalam kehidupan kita. Kita adalah para pemimpin, entah itu kita memimpin usaha pekerjaan kita, keluarga kita, ataupun diri kita sendiri. Pastikan bahwa kita menginvestasikan waktu kita untuk memberikan perubahan dan berbedaan terhadap orang-orang yang kita pimpin. Sehingga kepimimpinan kita bukan hanya menjadi jabatan sementara tetapi menjadi tanggung jawab yang bisa dipertanggung jawabkan.
Saudara,
mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, sudahkah
kita menjadi pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab? Mari berdoalah agar
Tuhan senantiasa membentuk kita menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. (SH)
Komentar
Posting Komentar