Tanggungjawab

Sabtu, 28 Juni 2025
Tanggungjawab
Bacaan Alkitab : Keluaran 18 : 13-16


          Saudara, dalam bacaan ayat-ayat ini diceritakan mengenai Musa yang mengadili Bangsa Israel sebagai salah satu pokok pekerjaannya sebagai pemimpin Bangsa Israel saat itu. Tentu saja pengadilan yang Musa lakukan bukan hanya  mengadili orang yang bersalah, tetapi juga mengajarkan hukum yang akan  membentuk watak Bangsa Israel. Hal ini sangat menarik perhatian dari Yitro mertua dari Musa yang saat itu sedang mengunjungi Musa sekaligus mengantarkan istri dan anak-anak Musa. Mengapa Musa harus mengajarkan hukum untuk membentuk watak Bangsa Israel? , karena seperti kita ketahui selama lebih dari 400 tahun Bangsa Israel hidup sebagai bangsa yang tidak mengenal hukum ketika ada dalam perbudakan Bangsa Mesir.

          Apa yang Musa lakukan menjadi sangat penting karena ia diharuskan untuk mempersiapkan Bangsa Israel untuk masuk ke tanah perjanjian. Tidak mungkin sebuah Bangsa yang tidak memiliki watak yang teguh  bisa menaklukan kota-kota berkubu tanah Kanaan. Tidak mungkin sebuah bangsa yang tidak memiliki watak pemenang bisa mengalahkan bangsa-bangsa kuat di tanah Kanaan. Apa yang Musa lakukan adalah proses membentuk watak Bangsa Israel dari bangsa budak menjadi bangsa pemenang. Musa menginvestasikan waktunya , yang tidak sedikit tentunya, untuk membentuk watak Bangsa Israel. Hal ini menarik perhatian dari Yitro karena sulitnya dan melelahkannya pekerjaan Musa pada saat itu. Namun Musa sadar dengan jelas bahwa pemimpin yang bertanggungjawab adalah pemimpin yang dapat membawa orang-orang yang dipimpin untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

          Saudara, demikian juga dalam kehidupan kita. Kita adalah para pemimpin, entah itu kita memimpin usaha pekerjaan kita, keluarga kita, ataupun diri kita sendiri. Pastikan bahwa kita menginvestasikan waktu kita untuk memberikan perubahan dan berbedaan terhadap orang-orang yang kita pimpin. Sehingga kepimimpinan kita bukan hanya menjadi jabatan sementara tetapi menjadi tanggung jawab yang bisa dipertanggung jawabkan.

          Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, sudahkah kita menjadi pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab? Mari berdoalah agar Tuhan senantiasa membentuk kita menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. (SH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Pengalaman Rohani Bersama Allah

Allah Memegang Kendali