Proses Pembentukan Allah

Kamis, 19 Juni 2025
Proses Pembentukan Allah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 17: 1-3

          Saudara, Firman Tuhan yang baru saja kita baca memberitahukan kita tentang kisah awal di Masa dan Meriba. Bangsa Israel berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan di padang gurun Sin sampai mereka tiba di Rafidim. Rafidim merupakan suatu tempat yang kering sehingga bangsa Israel kehabisan air minum. Respons bangsa Israel terhadap kondisi ini adalah berdebat dengan Musa melalui keluhan, “berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.” (ay. 2). Musa menegur mereka sebab sungut-sungut ini menunjukkan ketidakpercayaan mereka kepada penyediaan Allah bagi umat-Nya berkaitan dengan kebutuhan dasar mereka yaitu makanan dan minuman. Dasar dari keluhan bangsa Israel ini adalah tuduhan kepada Musa akan tujuannya membawa mereka keluar dari Mesir yaitu untuk membunuh mereka di padang gurun (ay. 3).

          Saudara jika kita mengingat kembali, sejak bangsa Israel dibawa keluar dari Mesir, Allah telah seringkali menolong mereka. Misalnya : penyediaan makanan dan minuman di Mara dan Elim melalui 12 mata air serta 70 pohon kurma (Kej. 15: 22-27) dan penyediaan makanan di padang gurun yaitu manna dan burung puyuh (Kej. 16). Pengalaman-pengalaman ini seharusnya telah membentuk kepercayaan mereka akan pemeliharaan Allah dalam kehidupan mereka. Namun kisah awal di Masa dan Meriba ini menunjukkan bahwa bangsa Israel keras kepala dan menyangkal pengalaman-pengalaman kebaikan Allah tersebut sehingga mereka tetap mengeluh ketika persediaan air mereka habis.

          Saudara, sikap keras kepala merupakan sikap yang tidak mau dibentuk oleh Tuhan. Dalam kisah yang kita baca hari ini, bangsa Israel tetap tidak mau percaya terhadap pemeliharaan Allah meskipun Allah telah menolong mereka. Sikap bangsa Israel ini mungkin saja masih menjadi sikap kita di hadapan-Nya. Meskipun kita telah banyak mengalami pengalaman-pengalaman ditolong oleh Allah namun tetap mengeluh, khawatir, takut akan situasi yang bisa saja muncul seperti misalnya perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja. Dengan demikian, biarlah perenungan Firman Tuhan hari ini menguatkan kita dalam berbagai situasi kehidupan yang sedang kita hadapi. Dan menjadi semakin percaya bahwa Allah akan senantiasa menyediakan apa yang kita butuhkan.

          Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara dalam proses pembentukan Allah dalam kehidupan kita, apakah kita bersedia dibentuk oleh-Nya? Jika belum mari berdoa meminta Allah untuk semakin melembutkan hati kita. Sehingga bersedia untuk dibentuk oleh-Nya melalui pengalaman-pengalaman bersama-Nya. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah