Pengalaman Pribadi Dengan Allah
Pengalaman Pribadi Dengan Allah
Saudara dalam
ayat ini menceritakan Yitro yang datang mengunjungi Musa di padang gurun.
Ketika Yitro datang, Musa menceritakan semua pengalamannya bersama dengan
Allah. Musa menceritakan bagaimana Allah membebaskan bangsa Israel dan hal-hal
yang dilakukan Allah kepada Firaun dan Mesir. Mendengar apa yang Musa
ceritakan, Yitro sangat bersukacita atas segala yang Allah lakukan dan Yitro
mengakui kuasa-Nya.
Saudara melalui
kisah ini kita melihat pengalaman Musa bersama Allah begitu dalam, hingga
kesaksian yang ia ceritakan kepada Yitro diceritakan dengan alami. Kata
menceritakan dalam bahasa aslinya berarti menjelaskan dengan terperinci. Hal
ini berarti bahwa ketika Musa menceritakan kisahnya kepada Yitro, Musa
mengisahkan pengalaman batin bersama Allah. Dan hasil dari cerita yang Musa
lakukan menghasilkan sikap yang menyentuh dan mengubahkan Yitro. Respons
Yitro menunjukkan bahwa kesaksian yang lahir dari pengalaman nyata mampu
menyentuh dan mengubah orang lain.
Saudara melalui
renungan hari ini kita melihat bahwa sering kali kita merasa sulit bersaksi
atau berdoa dengan sungguh karena kita belum mengalami Allah secara nyata. Dalam kisah hari ini kita melihat Musa
tidak perlu dipaksa untuk menceritakan
pengalamannya bersama Allah. Musa ingin
menceritakan secara langsung
karena
ia telah mengalami penyertaan Allah
secara pribadi. Melalui renungan hari ini kita diajak untuk membuka diri terhadap pekerjaan
Tuhan dalam hidup sehari-hari baik dalam kesulitan, pergumulan, maupun
sukacita. Saat kita mulai menyadari karya-Nya, kesaksian dan doa akan mengalir
dengan tulus, bukan sekadar rutinitas.
Saudara
apakah kita sungguh-sungguh memiliki
pengalaman pribadi bersama Allah dalam
hidup kita sehari-hari? Marilah kita miliki pengalaman pribadi dengan Allah
dalam hidup kita sehari-hari. (DS)
Komentar
Posting Komentar