Pengalaman Hidup Merupakan Jembatan untuk Mengenal Allah
Pengalaman Hidup Merupakan Jembatan untuk Mengenal Allah
Dalam bagian ay. 10-12 ini, kita dapat
melihat bahwa ketika Harun berbicara kepada bangsa Israel. Tampaklah kemuliaan
Tuhan dalam awan, dan Tuhan berfirman kepada Musa, “Aku telah mendengar
sungut-sungut orang Israel... Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada
waktu pagi kamu akan kenyang makan roti,..” Allah mendengar dengan penuh
perhatian sungut-sungut bangsa Israel dan memenuhi kebutuhan mereka dengan
mengirimkan burung puyuh dalam jumlah yang besar serta roti sehingga mereka
menjadi kenyang.
Saudara, Tuhan mendengarkan
sungut-sungut mereka karena Ia memahami bahwa pengenalan bangsa Israel tentang
Tuhan belum terbentuk sempurna. Karena mereka baru saja mengalami
pengalaman-pengalaman di tolong oleh Tuhan setelah keluar dari tanah Mesir. Hal
ini menunjukkan bahwa Tuhan sabar dengan semua keluh kesah umat-Nya sebab
pengenalan akan Allah belum terbentuk dengan sempurna. Pengenalan ini akan
terbentuk melalui peristiwa-peristiwa ditolong oleh Tuhan yang seperti potongan
puzzle yang jika dirangkai akan membentuk suatu gambaran yang semakin jelas
tentang Tuhan. Dengan demikian, tujuan Tuhan untuk memberikan pengalaman di
tolong oleh-Nya adalah untuk menjadikan umat-Nya mengenal bahwa, “ ... Akulah
Tuhan, Allahmu.”
Saudara dalam perjalanan kita bersama
dengan Tuhan, Ia akan terus berkarya untuk membentuk pengenalan kita akan
diri-Nya. Berbagai cara dapat Tuhan gunakan melalui : khotbah, pembacaan Firman
Tuhan, serta berbagai peristiwa ditolong oleh Tuhan dalam kehidupan seperti
yang dialami oleh bangsa Israel. Dengan demikian ketika kita bersaat teduh,
mari luangkan waktu untuk kembali mengingat peristiwa ketika kita di tolong
oleh Tuhan. Sehingga, pengenalan kita akan Tuhan akan semakin terbentuk
sehingga iman kita juga semakin dewasa.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara sudah meluangkan waktu untuk merenungkan pengalaman di tolong oleh Tuhan? Jika belum, mari mulailah meluangkan waktu dalam saat teduh kita. Sehingga, pengenalan kita akan Tuhan menjadi semakin bertumbuh serta iman kita menjadi semakin dewasa. (TH)

Komentar
Posting Komentar