Pembentukan Allah
Pembentukan Allah
Saudara dalam ayat bacaan hari ini, Yitro
memperhatikan bagaimana Musa memimpin umat Israel. Musa hanya seorang diri
mengadili seluruh bangsa dari pagi hingga petang. Yitro menegurnya dengan
berkata, yang kaulakukan itu tidak baik. Ia menyarankan Musa untuk membagikan
tanggung jawab kepada orang-orang yang cakap, takut akan Allah, dapat
dipercaya, dan membenci suap.
Saudara kita
melihat meskipun Yitro bukanlah penyembah Allah Israel, namun ia menunjukkan
hikmat yang sesuai dengan prinsip nilai kebenaran Allah Israel. Allah memakai Yitro sebagai alat hikmat untuk Musa. Dalam konteks budaya Timur saat itu, menerima nasihat dari mertua juga
menunjukkan sikap hormat dan kerendahan hati. Kerendahan
hati Musa tercermin dalam kesediaannya dibentuk bukan hanya oleh Allah secara
langsung, tetapi juga melalui orang lain. Ini menunjukkan bahwa Allah bisa
memakai siapa saja untuk membentuk umat-Nya, termasuk orang luar.
Saudara
melalui renungan ini kita melihat bahwa Allah tidak hanya bekerja secara
langsung tetapi Ia juga dapat bekerja melalui orang lain. Allah dapat memakai orang-orang di
sekitar kita bahkan yang berbeda latar belakang iman atau status untuk
menyampaikan hikmat Allah. Yang penting adalah kesiapan hati kita untuk belajar
dan dibentuk. Seperti Musa, kita dipanggil untuk rendah hati, mendengarkan, dan
bersedia membagikan tanggung jawab. Saudara jangan
meremehkan suara yang datang kepada kita.
Saat suara datang kepada kita mari ujilah dengan Firman, dan biarkan Allah
membentuk kita melalui siapa pun yang Ia kehendaki.
Saudara
sudahkah kita terbuka dengan pembentukan Allah melalui orang-orang disekitar
kita? Marilah kita terbuka dengan pembetukan Allah melalui orang sekitar kita
dan ujilah dengan Firman dan biarlah Allah membentuk kita melalui siapa pun
yang Ia kehendaki. (DS)
Komentar
Posting Komentar