Mengingat Kebaikan Allah
Mengingat Kebaikan Allah
Dalam bagian ay. 31-36 yang baru saja kita baca, roti yang
Allah berikan kepada bangsa Israel diberikan nama manna. Roti tersebut warnanya
putih seperti ketumbar dan rasanya seperti kue madu. Musa menyampaikan pesan
Allah kepada bangsa Israel yaitu mengambil segomer penuh dan menyimpannya turun
temurun. Cara mereka menyimpannya adalah dengan memasukkannya ke dalam
buli-buli dan kemudian hari menyimpannya di hadapan tabut perjanjian (Kel. 25:
16). Lalu, bangsa Israel memakan manna selama 40 tahun sampai mereka tiba di
perbatasan tanah Kanaan.
Saudara, mengapa Allah menghendaki umat-Nya menyimpan manna
agar dilihat oleh keturunan mereka? Perintah ini bertujuan agar umat-Nya
mengingat kebaikan Allah melalui penyediaan makanan bagi umat-Nya di padang
gurun. Allah memberikan mereka makanan setiap hari (roti pada pagi hari dan
daging pada petang hari) selama 40 tahun sampai mereka memasuki tanah
perjanjian. Dalam perjanjian lama, kita melihat bahwa bangsa Israel taat kepada
Allah dengan menyimpan manna dalam buli-buli (Kel. 25: 14) sehingga terus menerus
mengingat kebaikan Allah di padang gurun sampai kepada keturunan mereka.
Seperti yang dituliskan oleh Daud dalam Maz. 105: 40 yaitu, “Mereka meminta,
maka didatangkan-Nya burung puyuh, dan dengan roti dari langit dikenyangkan-Nya
mereka.” Dengan demikian, bangsa Israel tidak melupakan kebaikan Allah melalui
penyediaan makanan bagi mereka serta memberitahukan kebaikan-Nya turun temurun
sehingga generasi berikutnya memiliki iman yang senantiasa bertumbuh kepada
Allah.
Saudara, dalam pembacaan Firman Tuhan hari ini. Kita dapat melihat bahwa salah satu cara mengajar anak-anak adalah dengan menyimpan kenangan akan kebaikan Allah dalam hati kita dan selalu menceritakannya kepada mereka. Kenangan akan kebaikan Allah ini dapat diperoleh melalui pengalaman-pengalaman ditolong oleh Allah. Cara menceritakannya misalnya : ketika berkumpul bersama keluarga dalam waktu saat teduh bersama maka manfaatkan waktu tersebut untuk menyaksikan kebaikan Tuhan sepanjang hari atau pengalaman yang pernah dialami pada masa lalu. Sehingga, anak-anak yang mendengarkan akan memiliki gambaran tentang karya kebaikan Allah dalam kehidupan serta iman yang bertumbuh senantiasa. Dengan demikian, marilah meminta kepada Allah untuk dapat memahami makna dibalik setiap peristiwa. Sehingga ketika pertolongan Allah dinyatakan maka kita dapat memahami hal tersebut, mengingatnya dalam hati serta menceritakannya kepada semua orang terutama generasi selanjutnya.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru
saja kita dengar. Saudara, bagaimana cara kita menanamkan iman kepada anak-anak
atau generasi selanjutnya? Biarlah perenungan kita hari ini menjadikan kita
mengetahui cara mengingat kebaikan Allah dan menceritakannya kepada anak-anak
kita. Maka tindakan tersebut dapat menolong mereka untuk bertumbuh dalam iman
kepada Allah. (TH)

Komentar
Posting Komentar