Kasih yang Memberi Ruang

Jumat, 27 Juni 2025
Kasih yang Memberi Ruang 
Bacaan Alkitab : Keluaran 18 : 10 - 12

Saudara, bagian terakhir dalam perikop ini menceritakan bagaimana reaksi Yitro, ayah mertua Musa, setelah mendengar tentang cerita pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Yitro memuji Tuhan dan mengakui bahwa Dia lebih besar dan berkuasa dibandingkan dengan semua ilah-ilah lain. Dia kemudian mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan untuk Allah. Setelah itu, Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa.

Sebagai imam di Midian, Yitro berasal dari latar belakang keyakinan politeistik yaitu mempercayai bahwa di dalam alam semesta ini terdapat banyak ilah yang bersifat fungsional (sesuai dengan kebutuhan) dan bertindak berdasarkan teritorial (wilayah tertentu). Ketika Yitro mengakui bahwa Tuhan lebih besar dari pada semua ilah maka ini merupakan sebuah lompatan pemikiran yang besar. Kemudian persembahan korban yang ia lakukan adalah tindakan yang lazim dilakukan oleh imam pada masa itu sebagai respons untuk membalas kebaikan sang ilahi. Cara berpikir dan tindakan Yitro memang belum menunjukkan tanda kepercayaan penuh kepada Tuhan. Namun Musa tidak mengonfrontasi atau menghakimi tindakan Yitro. Sebaliknya dia menunjukkan sikap toleransi dengan memberikan ruang bagi proses pertumbuhan iman Yitro.

Saudara, melalui peristiwa ini kita belajar untuk memiliki kesabaran dan kerendahan hati dalam menyikapi orang-orang di sekitar kita yang sedang bertumbuh dalam iman. Tidak semua orang memiliki latar belakang Kristen sejak lahir, dan tidak semua langsung memahami serta menerima kebenaran dengan sempurna. Terkadang kita melihat orang yang baru mengenal Tuhan masih membawa cara pandang atau kebiasaan lama mereka. Tetapi seperti Musa, kita dipanggil untuk memberi ruang bagi karya Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka. Mari tunjukkan kasih kita dengan menghargai setiap fase pertumbuhan iman orang lain.

Saudara, apakah saudara telah bersikap sabar terhadap orang-orang yang masih dalam proses mengenal Tuhan? Atau justru saudara mudah menghakimi mereka karena cara pikir dan tindakannya belum sesuai dengan iman saudara?Mari berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat menunjukkan kasih dengan menghargai setiap fase pertumbuhan iman orang lain. Dan kiranya Roh Kudus menolong kita untuk menjadi teman perjalanan bagi orang lain dalam pertumbuhan iman mereka. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Pengalaman Rohani Bersama Allah

Allah Memegang Kendali