Kasih yang Memberi Ruang
Kasih yang Memberi Ruang
Saudara,
bagian terakhir dalam perikop ini menceritakan bagaimana reaksi Yitro, ayah
mertua Musa, setelah mendengar tentang cerita pembebasan bangsa Israel dari
Mesir. Yitro memuji Tuhan dan mengakui bahwa Dia lebih besar dan berkuasa
dibandingkan dengan semua ilah-ilah lain. Dia kemudian mempersembahkan korban
bakaran dan beberapa korban sembelihan untuk Allah. Setelah itu, Harun dan
semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa.
Sebagai
imam di Midian, Yitro berasal dari latar belakang keyakinan politeistik yaitu
mempercayai bahwa di dalam alam semesta ini terdapat banyak ilah yang bersifat
fungsional (sesuai dengan kebutuhan) dan bertindak berdasarkan teritorial
(wilayah tertentu). Ketika Yitro mengakui bahwa Tuhan lebih besar dari pada
semua ilah maka ini merupakan sebuah lompatan pemikiran yang besar. Kemudian
persembahan korban yang ia lakukan adalah tindakan yang lazim dilakukan oleh
imam pada masa itu sebagai respons untuk membalas kebaikan sang ilahi. Cara
berpikir dan tindakan Yitro memang belum menunjukkan tanda kepercayaan penuh
kepada Tuhan. Namun Musa tidak mengonfrontasi atau menghakimi tindakan Yitro.
Sebaliknya dia menunjukkan sikap toleransi dengan memberikan ruang bagi proses
pertumbuhan iman Yitro.
Saudara,
melalui peristiwa ini kita belajar untuk memiliki kesabaran dan kerendahan hati
dalam menyikapi orang-orang di sekitar kita yang sedang bertumbuh dalam iman.
Tidak semua orang memiliki latar belakang Kristen sejak lahir, dan tidak semua
langsung memahami serta menerima kebenaran dengan sempurna. Terkadang kita
melihat orang yang baru mengenal Tuhan masih membawa cara pandang atau
kebiasaan lama mereka. Tetapi seperti Musa, kita dipanggil untuk memberi ruang
bagi karya Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka. Mari tunjukkan kasih kita
dengan menghargai setiap fase pertumbuhan iman orang lain.
Saudara, apakah saudara telah bersikap sabar terhadap orang-orang yang masih dalam proses mengenal Tuhan? Atau justru saudara mudah menghakimi mereka karena cara pikir dan tindakannya belum sesuai dengan iman saudara?Mari berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat menunjukkan kasih dengan menghargai setiap fase pertumbuhan iman orang lain. Dan kiranya Roh Kudus menolong kita untuk menjadi teman perjalanan bagi orang lain dalam pertumbuhan iman mereka. (MS)
Komentar
Posting Komentar