Hidup Beriman
Hidup Beriman
Saudara dalam
ayat bacaan ini kita melihat bangsa Israel berperang melawan orang Amalek.
Dalam perang ini Yosua memimpin pasukan Israel, sedangkan Musa pergi naik ke
atas bukit bersama Harun dan Hur. Saat peperangan berlangsung, selama tangan
Musa terangkat maka Israel kuat sedangkan jika tangan Musa turun maka orang
Amalek yang kuat. Karena Musa tidak kuat terus mengangkat tangannya, maka Harun
dan Hur membantu menopang tangannya. Tangan Musa terangkat hingga matahari
terbenam, hingga akhirnya Israel berhasil mengalahkan orang Amalek.
Saudara melalui
kisah ini kita melihat bahwa kemenangan Israel mengalahkan orang Amalek bukan
hanya karena kekuatan pasukan Israel. Kemenangan ini didapat karena ada campur
tangan Allah dan manusia. Dalam kisah ini Musa mengangkat tangannya sebagai
sebuah tanda kebergantungan kepada Allah. Ketika Musa mengangkat tangannya, ia
tidak sendiri. Ada Harun dan Hur yang menopang tangan Musa. Melalui bagian ini
kita melihat bahwa iman merupakan sebuah dinamika antara manusia dengan Allah
dan manusia dengan sesama.
Saudara melalui
renungan ini kita melihat bahwa dalam hidup beriman, kita tidak hanya berjalan
bersama Allah namun juga bersama sesama (komunitas). Dalam menjalani kehidupan,
kita tidak selalu kuat. Saat kita dalam keadaan lemah, maka kita perlu sesama
untuk menolong kita. Begitu pun sebaliknya, ketika ada orang lain yang lemah,
kita dipanggil untuk menjadi penopang. Sama seperti
Musa, Harun, Hur, dan Yosua, kita dipanggil untuk saling menolong agar kasih dan kuasa Allah nyata dalam kehidupan bersama (komunitas).
Saudara
sudahkah menjalani kehidupan beriman kita berhubungan dengan Allah dan sesama? Marilah
jalani kehidupan beriman kita dengan terus berhubungan dengan Allah dan sesama. (DS)
Komentar
Posting Komentar