Allah Bekerja dalam Kemustahilan
Allah Bekerja dalam Kemustahilan
Dalam bagian kisah pada ay. 13-16 ini,
Allah melaksanakan apa yang dijanjikan-Nya kepada bangsa Israel. Ia mengirimkan
burung puyuh serta lapisan embun pada pagi hari. Jika lapisan embun ini menguap
maka tampaklah sesuatu yang halus, tipis seperti sisik, halus seperti embun
beku di bumi yang disebut manna. Dalam bahasa aslinya, manna menunjuk pada
pertanyaan “apa ini?” yang ditanyakan bangsa Israel saat melihat embun beku
tersebut. Musa memberikan penjelasan bahwa itu adalah roti yang Tuhan berikan
kepada mereka untuk dimakan. Allah juga memerintahkan bahwa masing-masing boleh
mengambil untuk seisi rumahnya hanya tidak melebihi 1 gomer.
Saudara peristiwa ini, terjadi di
padang gurun Sin. Padang gurun merupakan suatu daerah yang gersang serta
memiliki suhu yang ekstrem (bisa panas sampai 45 derajat dan malam hari yang
sangat dingin bahkan mendekati titik beku). Kondisi tanah di padang gurun yaitu
kering dan gersang, berpasir, berbatu dan memiliki sedikit persediaan air.
Kondisi ini menyebabkan hanya sedikit jenis tumbuh-tumbuhan serta hewan yang
dapat bertahan hidup sehingga sulit untuk menemukan sumber makanan di padang
gurun. Namun, hadirnya burung puyuh dalam jumlah yang besar serta manna
menunjukkan bahwa Allah dapat membuat tanah tandus menjadi bersahabat dengan
umat-Nya. Bahkan, alam yang sepertinya dapat membuat mereka mati kelaparan
malah dijadikan Allah sebagai sumber berkat yang tidak terbatas.
Saudara, dalam kehidupan kita
bersama-sama dengan Allah mungkin saja kita berada dalam situasi sulit.
Misalnya : karena situasi ekonomi sedang tidak baik-baik saja, PHK di
mana-mana, harga barang yang semakin meningkat salah satunya dapat menyebabkan
kekurangan makanan sehingga menyebabkan iman kita kepada Allah juga dapat
semakin melemah. Kisah yang kita baca hari ini mengingatkan bahwa Allah dapat
mengubah padang yang tandus menjadi sumber berkat bagi umat-Nya. Ia akan
menyatakan pertolongan-Nya bahkan di tengah situasi yang tampak mustahil.
Dengan demikian, mari serahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya dan
nantikanlah dengan penuh iman dan kesabaran atas pertolongan-Nya yang ajaib.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah ada situasi kehidupan yang membuat kita khawatir sehingga melemahkan iman kita kepada Allah? Jika ada. Mari bawa dalam doa segala kekhawatiran kita kepada-Nya dan mintalah Allah menguatkan iman kita. Sehingga, kita tetap mempercayai bahwa Allah dapat mengubah situasi paling sulit dalam kehidupan kita menjadi sumber berkat yang tidak terbatas. (TH)

Komentar
Posting Komentar